Beberapa hari ini aku kerap mendengar ada yang bilang kalau aku terlalu sibuk dengan duniaku sendiri. Menurutku, pada hakikatnya setiap orang memiliki kesibukan dengan dunianya masing-masing. Manusia adalah makhluk beragam, dengan beragam kesibukan. Jika kau adalah jenis manusia yang menyukai perhatian, maka duniamu adalah seputar tebar pesona dan mencari perhatian pada manusia lain. Jika kau tidak tahan melihat orang lain gelisah, termenung sambil menahan perih di lambung sebab rasa laparnya tidak terbayar, maka duniamu adalah perihal menyelamatkan mereka yang perutnya dililit rasa lapar. Jika kau adalah seseorang yang sangat gila dengan musik. Setiap harimu habis untuk mendalami dan mempelajari musik, maka duniamu adalah perihal musik beserta semesta nya. Matamu bercahaya hebat saat pertandingan sepak bola memasuki babak awalnya, dan kau mampu menikmati Setiap detik beserta segala emosinya, maka duniamu sangat tidak bisa dipisahkan dari sepak bola.
Setiap orang selalu memiliki dunianya masing-masing. Maka, sibuk lah dengan dunia yang membuatmu tertarik untuk berkembang dan berkarya di dalamnya. Tidak perlu khawatir pada mereka yang sering menganggap mu terlalu sibuk. Kita tidak perlu jadi seperti mereka, yang hanya sibuk berkomentar lantas mereka lupa dengan apa yang semestinya jadi kesibukan mereka. Kita lebih baik duduk diam di rumah lalu menyibukkan diri dengan koleksi buku-buku bacaan. Atau berdialog, belajar, dengan mereka yang memiliki minat tinggi untuk mengabadikan momen melalui gambar-gambar estetisnya. Sayangnya, kita sendiri terlalu berat untuk mengakui bahwa kita juga sibuk dengan dunia kita masing-masing. Padahal apa salahnya? Sibuk dengan dunia masing-masing bukan suatu hal yang buruk, bukan? Selama yang kau lakukan tidak membawa dampak buruk bagi orang-orang di sekitarmu ? Kenapa tidak?
Namun, setiap manusia pasti membutuhkan manusia lain untuk saling berbagi agar hidup tetap berjalan semestinya. Terlalu sibuk sampai melupakan kehidupan di sekitar kita yang masih sangat kekurangan pun juga membuat sibuk kita bernilai sebaliknya. Sekarang, coba sesekali kita kurangi berkomentar tentang kesibukan orang lain, dan carilah kesibukan pada diri kita sendiri. Selama kau memiliki minat, aku yakin bukan tidak mungkin kau juga akan berhasil kemudian hari. Mulailah kita ganti komentar dengan doa agar apa-apa yang menjadi kesibukannya hari ini, membawa hasil yang baik di masa yang akan datang dan bermanfaat bagi sekitar. Lebih-lebih kau bisa merasakan manfaatnya pula. Coba sesekali beri semangat pada mereka untuk terus belajar dalam mengejar apa-apa yang menjadi angannya selama ini. Aku rasa, hidup akan jauh lebih tenang tatkala kita saling berbagi semangat daripada saling menghakimi.
"Hakikatnya, kita datang hanya sebatas mampir,
Pada waktu yang sejatinya singkat,
Namun, kita lah yang merasa seolah-olah hari ini adalah selamanya.
Sehingga lupa, bahwa, berbagi semangat lebih terasa hangat daripada melempar komentar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hari Ini - "Aku ada pada setiap diam."
Puisi[On going] [Revisi setelah tamat] Adalah pagi yang membuatmu belajar bersinar, Adalah malam yang membuatmu belajar mensyukuri nikmat. Kita tidak akan pernah tahu bagaimana roda-roda kehidupan membawa serta menetapkan kita pada suatu titik kehidupan...