Yeri
Aku, menjumpai pertemuan antara perusahan dan klaen perusahaan lain. Aku disini bekerja sebagai sekretaris simpanan. Maksudnya adalah aku hanya sebagai sekretaris, apabila di butuhkan sewaktu-waktu saja. Sakit juga aku rasa. Seperti hanya di gantungkan saja hak kerjaku di dalam perusahaan Map Mic corp.
Ya, aku di bawah pimpinan CEO Hanbin. Terkadang aku malas menatap CEO yang begitu sinis tampangnya. CEO yang seenak jidatnya saja memperlakukanku. Dasar CEO, gila segalanya! Mentang-mentang punya kekuasaan saja dia, bisa apa saja. Sekarang ini, aku sedang di sebuah restaurant bintang lima yang berada di Charies hotel.
"Yeri!" Panggil CEO Hanbin dengan sedikit gertakan.
"Iya, ada apa Bapak memanggil saya?" Tanyaku langsung menghampiri beliau.
"Ingat! Kau, harus menemani perbincangan dengan CEO dari perusahaan Charies corp. Apakah kau paham?" Ucap pak Hanbin mengingatkan dan menegaskan Yeri, agar tidak lupa dengan tugasnya.
"Ahh iya pak, saya tidak lupa." Jawabku dengan santai dan seperti tidak memiliki beban.
"Yer!"
"Itu, CEO yang aku ceritakan dengan kau barusan."
"Cepat sana!" Ujar pak Hanbin kepada ku sambil mendorong diriku menjauh darinya dan menyuruhku mendekati CEO itu.
"Lama-lama, aku keluar saja dari perusahaan ini." Gumamku dengan lirih.
Tiba-tiba diriku tidak sengaja bertabrakan dengan tubuh seseorang. Wajahku menunduk kebawah, karena aku adalah orang yang pemalu. Mulutku bergetar ketakutan. Susah rasanya untuk mengucapkan sebuah kata demi kata.
"M-maaf." Kataku dengan terbata.
"Ahh, tidak masalah."
"Lain kali, kalau jalan pakai mata." Ucap orang itu seperti ketela halus tapi nyeretin.
"Ahh, iya-iya." Jawabku dengan singkat dan jelas. Lalu, aku meninggalkannya begitu saja. Tapi, langkahku terhenti, karena dia menarik tanganku.
"Mau kemana??" Tanya orang itu dengan senyum smirknya.
"Aku ingin kembali." Jawabku dengan cepat dan tanpa basa-basi lagi.
"Yak! Kau bukan asal tamu sembarangan kan? Pasti, kau adalah salah satu bagian dari rekan lawan perusahaan ku." Ucap orang itu, yang membuat mataku menjadi bertambah daya.
"Emang kenapa? Ya, aku adalah sekretaris dari lawan perusahaanmu." Jawabku dengan sedikit gugup.
"Lepaskan tanganku!" Pintaku terhadap orang itu.
"Hhm, coba kita bicarakan masalah perusahaan di ruang sebelah gimana?" Ucap orang itu dengan baik dan menawarkan.
"Sebentar, sebentar. Akan aku panggil atasanku terlebih dahulu." Jawabku sambil membentuk tangan tanda tunggu.
"Akh! Itu tidak perlu. Lagian, kau kan yang jadi sekretarisnya?" Ucap orang itu dengan memasang muka kesal.
"Tapi kan?----" tanyaku terputus, karena orang itu langsung memaksa diriku mengikutinya.
"Hust!! Sudahlah. Ikuti saja. Tidak ada penolakan."
"Kau tahu itu." Ucapnya sambil memegang kasar daguku dan menghempaskan begitu saja.
"Ahh?"
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di setiap chapternya ya gaes.. susah juga, bikin cerita. Masa iya kalian gak ada niatan voment hehh.. i miss u all💜
Jangan lupa mampir ke cerita lainnya.. ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
[The Bad Boy|JJK] End
RomanceJungRi🔞 "Really bad boy kau, Jungkook-ahh!" Yeri- ps : mature content! cerita ini mengandung hal-hal yang bersifat dewasa. harap bijak dalam memilih dan memilah cerita yang bedasarkan diri pembaca. pasti pembaca tahu, standar bacaannya sendiri. 《20...