10. there's no reason to hide(2)

1.9K 85 10
                                    

"Lha bang ? K-kenapa abang bisa kemari?" Tanya Jungkook menambah pusing pikirannya.

"Hey!! Kau-- Jungkook-ahh! Wendy ini adalah sahabat dari si Yeri." Jawab laki-laki itu dengan menghela napas kasar.

"Bang Suga? Bang Suga kenal Yeri?" Tanya Jungkook linglung.

"Ya jelas lah bego oton. Gue kan suaminya Wendy. Jadi otomatis kenal." Jawab Suga kesal.

"Kenapa lo ada di sini Jungkook-ahh!" Sahut Wendy dengan mata sinisnya.

"Wen? Wen?? Lo pasti tahu kan tentang Yeri? Ceritain gih, Siapa yang udah berani bikin dia kayak gini." Ucap Jungkook memohon pada si Wendy dan Jungkook menunjuk kedua anak laki-laki itu.

"Ups!! Sadar diri dong. Lo selama ini kemana AJA." Ujar Wendy menatap Jungkook intens dan meninggikan nada bicaranya.

"Kok gue?! Gue gatau apa-apa, Wen. Kenapa cara lo itu seakan-akan kayak salahin GUE." Jawab Jungkook juga tak kalah saing.

"Heyy bego! Teganya kau-- kau meniduri Yeri dan meninggalkan begitu saja!" Ucap Wendy begitu kesal dan dia tidak bisa memendam dendam bak api yang nyala-nyala.

"Aku ? Aku ? Kapan ? Tidak pernah aku meniduri Yeri, kecuali terakhir tadi malam!" Jawab Jungkook lebih bingung lagi dan dengan polosnya ia membuka aibnya sendiri.

"Hey ! Jungkook-ahh! Kurang lebih beberapa tahun lalu kau meniduri Yeri di hotel milikmu ! Yeri baru kembali 12 tahun ini dari Amerika."

"Kau ! Kau tahu Jungkook ! Dua anak ini adalah ANAK DARAH DAGINGMU JUGA !" Ucap Wendy tak tahan ingin mengucapkan lebih dan lebih.

Suga yang mendengarkan berdebatan itu, langsung saja memutarkan bola matanya. Wendy sikapnya memang bar bar seperti itu. Jika dia melihat sesuatu yang kelam di masa lalu. Dua anak itu hanya melongo bingung akan semuanya juga, termasuk Jungkook. Yeri hanya bisa menutup matanya dan menangis dalam diam.

"Jungkook, kau ini adalah orang tua dari dua anak ini."

"Kau tidak sadar, karena kau terlalu mabuk berat. Sehingga kau tidak mengingatnya. Ingatt ! Kau harus membatalkan pertunanganmu dengan SinB dan mulailah memperbaiki keluargamu ini Jungkook." Ucap Suga juga ikut menjelaskan.

"Jadi-- selama ini, aku telah mempunyai keluarga tersembunyi?" Tanya Jungkook melongoh dan tak percaya.

"Iya. Kau-- kau harus memperbaiki semuanya ini. Kasihan Yeri yang selama ini berjuang mengurus kedua anaknya sendiri." Ucap Suga dengan swagnya.

"Makasih bang." Jawab Jungkook sambil memeluk Suga erat.

"Kenapa bang Suga tidak memberi tahuku tentang itu semua??" Tanya Jungkook.

"Tunggu waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya itu." Jawab Suga.

"Papa?" Panggil kedua anaknya itu.

Jungkook melangkahkan kakinya untuk menghampiri kedua anaknya itu. Jungkook menatap dua anak itu yang mirip dengan dirinya. Dalam diam Jungkook menangis sangat dalam. Sebegitunya dia tidak mengetahui tentang masa lalunya yang kelam. Yeri?? Yeri ternyata adalah wanita itu.

"Nama kalian siapa?" Tanya Jungkook dengan lembut kepada dua anaknya itu.

"Aku, Tata Jeon. Biasa dipanggil Tata." Jawab Tata memberitahu.

"Kalau aku, Jeje Jeon. Biasa dipanggil Jeje." Jawab Jeje memberitahu juga.

"Papa tahu ? Kami juga heran. Kenapa mama bisa memberi marga Jeon kepada kami. Jika kami menanyakan keberadaan Papa, pasti mama menjawab 'di telan bumi, ikan paus' kan aneh." Ujar Jeje dengan nada menggemaskan.

"Ahh, maafkan atas kesalahan papa selama ini ya, Tata dan Jeje." Ucap Jungkook, lalu memeluk dua anaknya dengan erat.

"Kalian kembar ya?" Tanya Jungkook sambil menyentil kedua hidung anaknya.

"Akh, iya Pa. Kami kembar dan cuman beda 5 menit aja." Jawab Tata menjelaskan.

"Kami lahir di Amerika. Maka dari itu kami memakai nama berbahu Amerika." Jelas Jeje kepada Jungkook sambil menatap dalam mata Jungkook.

Lalu, Jungkook menghampiri Yeri yang masih terpaku atas terbongkarnya kenyataan pahit yang selama ini ia timbun. Ternyata Wendy dan Suga datang membeberkan hal itu semua. Dengan sigap Jungkook meraih Yeri dan memeluknya erat.

"Kenapa kamu tidak memberitahu semuanya?"

"Kamu terlalu letih untuk mengatasi semuanya dengan sendirian."

"Maafkan aku atas selama ini. Aku benar-benar tidak tahu." Ucap Jungkook lirih di dekat telingan Yeri.

"Akh, lupakan itu semua. Aku hanya ingin, kita semua berkumpul menjadi keluarga, tapi kini mustahil rasanya." Jawab Yeri sembari menangis dan memeluk Jungkook.

"Aku mencintaimu, Yeri-ahh!" Ucap Jungkook lirih.

"Aku membencimu, Jungkook." Balas Yeri balik.

"Nah, gini dong kek dari dulu." Cetus Suga seadaanya.

"Nah gini dong, gimana ? Yeri bilang membencinya, bukan ?" Ucap Wendy.

"Udahan, Wen. Selebihnya biar mereka sendiri menyelesaikannya."

"Kami pulang terlebih dahulu ya." Ucap Suga dengan senyum smirknya.

"Ingat!! Jangan ribut apalagi jangan bermusuhan, itu tidak baik. Lebih baik bermusuhan di ranjang in, out." Ujar Wendy sedikit gila mungkin lalu pergi begitu saja.

"Yak!! Wendy-ahh! Kau-- kau MESUM." Ujar Yeri menempis omongan Wendy.

"Aku akan memperbaiki semuanya." Ucap Jungkook meyakinkan mereka.

"Papa? Akankan papa pergi lagi?" Tanya Jeje dengan mata berkaca-kaca.

"Kami dari kecil hingga sekarang belum pernah merasakan kasih sayang seorang Papa." Ucap Tata dengan rengkuhan sedih.

"Tata dan Jeje, tenang saja. Papa akan kembali lagi pada kalian. Papa harus pergi sekarang, karena Papa ada urusan penting. Nanti Papa akan kesini lagi dan janji." Jawab Jungkook menenangkan situasi.

"Iya, Pa. T--tapi jangan lama-lama Pa." Ujar Jeje memegang tangan Jungkook.

"Iya, sayangnya Papa." Jawab Jungkook sambil mengecup kening dari kedua anaknya itu, lalu pergi meninggalkan.

"Mama?"

"Entah hari ini, kenapa perasaan bahagia menyelimuti, Jeje." Ucap Jeje berbagi kasih pada Yeri.

"Hhm, bersyukur saja dengan semua yang terjadi. Maupun dalam hal baik atau sekaligus buruk." Jawab Yeri memberi penjelasan singkat.

"Maafkan mama, kemarin malam mama tidak pulang ke rumah. Pasti kalian kesepian." Ucap Yeri sambil memeluk kedua anaknya di sofa ruang tamu.

"Iya, Ma. Kami tidak apa-apa kok." Ujar Jeje.

Disisi lain, Jungkook melesatkan tancapan gas pada mobilnya. Segera saja, Jungkook menuju rumah kediaman kedua orang tuanya itu. Yak! Jungkook berhasil memakirkan mobil itu dengan rapi. Jungkook berjalan dengan gusar menghampiri kedua orang tuanya. Memberanikan diri adalah point pertamanya.

"Pa? Ma? Jungkook,...




Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya🐾🐾🐾

Maaf banyak typo bertebaran✔️✔️

Jangan lupa voment✅✅

Gomawo🎎🎎🎎🎎

SEKALI LAGI AKU PERINGATKAN TEMAN-TEMAN HEHEHH.. JANGAN LUPA TAMBAHKAN CERITA INI KE READING LIST KALIAN YA..

"JANGAN TERUS BERHENTI UNTUK BACA DAN MEMBACA. SEMPURNAKAN NAUNGAN HALUMU BERSAMA WATTPAD."

-SALAM LITERASI-

[The Bad Boy|JJK] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang