JungRi🔞
"Really bad boy kau, Jungkook-ahh!" Yeri-
ps : mature content! cerita ini mengandung hal-hal yang bersifat dewasa. harap bijak dalam memilih dan memilah cerita yang bedasarkan diri pembaca. pasti pembaca tahu, standar bacaannya sendiri.
《20...
"Maaf yer.. maaf.. aku udah pergi tanpa kabar dan kamu mendengarkan kabar bahwa aku sudah mati kan? Itu hanya trik aku, Papa dan Jaehyun untuk membenarkan semuanya itu." Yeri yang mendengarkan penjelasan dari Jungkook meruntuhkan air matanya. Tata dan Jeje hanya asik mendengarkan penjelasan Jungkook. Kenapa Tata dan Jeje tidak menangis? Yaps, mereka berdua sok gengsi cuh! Gen Jungkook yang dingin dan gengsi nurun ke Tata dan Jeje.
"Kenapa Papa tega sama kita? Bahkan Papa tidak tahu kan? Ketegaan Papa membuat Mama menderita. Mama depresi Pa! Aku? Aku sebagai anak Mama dan Papa cuman bisa menghibur Mama atas kepergian Papa. Apalagi juga, Tata sama Jeje harus ngurus Baekyung dan juga rumah ini." Emosi Tata tersulut ketika mendengarkan Jungkook yang sebegitu gampangnya melakukkan tindakan bodoh, tetapi disisi lain untuk kebaikkan.
"Maaf Pa sebelumnya,.. tapi di balik semuanya ini pasti juga ada hal penting yang Papa harus lakukan. Jeje tahu perasaan Papa. Yang di katakan Tata juga ada benarnya juga, tapi mau bagaimana lagi? Semuanyakan udah terjadi dan sekarang kita semua harus menata masa depan. Di sini? Semuanya gak ada yang benar ataupun salah. Cukup be yourself aja. Gak usah di bahas lagi. Ini menyakitkan? Iya! Menyekik? Iya! Masa lalu biarlah berlalu seiring berjalannya waktu. Yang penting merencanakan masa depan dengan penuh harapan dan jangan salah langkah lagi dengan meminta tuntunan Tuhan untuk selalu menemani langkah kami semua." Jungkook dan Yeri seketika terkejut dalam diam. Pemikiran Jeje yang dewasa ini, membuat Yeri tak percaya bahwa yang baru ngomong ini adalah Jeje. Setahu Yeri, Tata dan Jeje orang yang bersikap dingin. Tata hanya tersenyum masam. Apalagi Jungkook langsung linglung dengan ucapan mutiara Jeje.
"Anak smp pandai berkata seperti itu. Di ajari siapa? Bahkan Mama sama Papa tak pernah mengajarkan kata mutiara. Sekarang kalian pandai berucap." Hanya di balas senyuman sinis oleh Tata dan Jeje.
"Ma? Mama tahu? Bahwa perumpaan air menjadi anggur itu adalah suatu yang mustahil kan. Jika Mama punya iman yang teguh dan percaya, itu akan terjadi. Jika iman Mama setengah-setengah, sama saja Mama tidak percaya. Begitu pula dengan kehidupan Ma. Mama hanya memandang Tata dan Jeje sebagai anak yang bersikap dingin. Itu kan? Yang Mama percaya! Semuanya itu bisa berubah Ma! Seiring berjalannya waktu dan Mama mempunyai iman yang percaya bahwa perubahan itu ada. Yah.. seperti air yang berubah menjadi anggur."
"Memang benar bahwa perumpamaan itu sulit untuk mendefinisikan filosi tetap. Tapi semuanya itu pasti ada maknanya." Yeri dan Jungkook di buat tercengang lagi oleh kata-kata Tata yang begitu mendramatisir situasi dan suasana.
"Maaf, maafkan Mama. Dan maksud Mama gak seperti itu Ta? Je? Tapi Mama tahu kalau Mama salah." Tata dan Jeje hanya menghela nafas kasar.
"Sekarang bukanlah waktu untuk menyalahkan diri sendiri." Ucap Jeje kepada Yeri dengan memegang tangan Yeri.
"Papa juga melakukan ini itu ada maksudnya. Tahukan kalian? Bahwa Mamanya Papa telah tiada. Meninggalnya itu begitu miris, jadi Papa harus menyelidiki kasus ini dan akhirnya selesai. Pembunuhnya adalah Lisa. Jaehyun si asisten Papa itu yang memberikan semua penjelasan pada Papa dan akhirnya Papa harus berencana seperti ini." Yeri, Tata, dan Jeje hanya bisa menerima penjelasan dengan ikhlas.
"Papa sadar, Papa juga terlalu berambisi dengan nafsu keduniawian. Apalagi menyangkut harta dan tahta. Pasti Papa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan posisi itu. Tapi sekarag Papa sadar diri dan bertobat. Semuanya yang Papa ambisikan dapat mematikan kehidupan sendiri dan Papa sudah menaruhkan keluarga ini. Ternyata tetap keluarga yang memiliki arti penting." Terang Jungkook yang menyesali atas perbuatannya.
"Iya, tidak apa-apa. Semua yang udah terjadi biarlah terjadi. Sekarang kita kan udah kumpul lagi, jangan sampai terputus lagi." Yeri membalas perkataan Jungkook. Mereka akhirnya berpelukkan bersama. Sungguh terlihat harmonis!
"Bae? Baekyung harus pintar dan cepatlah untuk grow up. Papa tidak sabar menunggumu untuk grow up seperti kedua kakak mu ini." Yeri tersenyum melihat Jungkook menggendong Baekyung.
"Ma? Sebenarnya Tata dan Jeje itu---
Penasarankan? Tetap stay ya.. hehh
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa mampir ke lama cerita author ya.. sempetin mampir baca dan voment cerita author lainnya ya..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.