Chapter 13

461 65 2
                                    

Sebenarnya niat Beomgyu hari ini tuh full mau quality time sama Yeonjun; bayar hutang, katanya. Tapi yang diajak hari mingguan malah gak mau. Tadi jam delapan Yeonjun udah heboh bangunin dia; pas ditanya kenapa dan ada apa Yeonjun cuma nyengir. Duh, untung lucu.

Dan keanehan-keanehan itu berlanjut sampai mereka sarapan.

Yeonjun itu seolah-olah seperti ingin mengusir Beomgyu. Padahal kan biasanya gak bisa lepas dari ketiaknya. Maklum, guys. Ketiak Beomgyu itu wangi.

"Kamu gak mau hang out sama temen-temen, gitu?"

Beomgyu mengerutkan alis. Pura-pura tuli. Tangannya menuangkan susu coklat di gelas Yeonjun.

"Beomgyu, ih! Aku tanya, lho." Yeonjun memberenggut.

"Gak." Jawab Beomgyu pendek. Matanya beralih memberikan kedipan nakal ke arah sahabatnya.

"Kenapa?"

"Mereka kalo minggu jadwalnya hibernasi. Kalo yang punya pacar yaa kelonan time--- aduh!" Beomgyu meringis saat tangannya dipukul sendok oleh Yeonjun. "Kok dipukul sih---"

"Mana ada kelonan time, Gyu. Ngawur kamu."

Beomgyu terpengarah. "Lho, ya ada. Kita kan juga tadi malam kelonan--- oke, bercanda." Buru-buru memukul mulutnya sendiri ketika melihat Yeonjun sudah mengangkat centong nasi.

"Bohong. Kalau hari minggu kan kalian biasanya basket."

Beomgyu mengangguk. "Iya, emang. Tapi aku udah bilang aku ikut yang sore aja."

"Kenapa?" Yeonjun bertanya lagi. Sebelah pipinya menggembung lucu karna menahan kunyahan.

"Loh, hari ini kita mau ke supermarket kan?" Yeonjun mengangguk. "That's why."

Kalo ini Yeonjun menghela nafas dalam-dalam lalu meletakkan garpunya dengan dentingan putus asa.

"Kamu main basket aja sana, Gyu. Belanjanya bisa kita tunda minggu depan. Toh, kata Bibi Kim bahan-bahan di kulkas juga masih banyak." Beomgyu mengerjap. Kenapa dia merasa seolah-olah Yeonjun mengusirnya, ya? Apa Yeonjun sedang ingin me-time?

"Aku gamau di jadiin terus sebagai alasan kamu gak bisa kumpul sama temen-temen."

Oh.

Rupanya pembahasan yang semalam masih menghantui pikiran Yeonjun.

Beomgyu memilih diam. Dia tidak mau lagi berdebat dengan Yeonjun atau kejadian dua minggu lalu terulang lagi.

No, sudah cukup sekali dia berjarak dengan Yeonjun. Jangan lagi.

"Okay, habis ini aku hubungi mereka dulu ya?" Beomgyu meletakkan kembali garpu Yeonjun di genggaman tangannya; tersenyum lembut.

Mendengar penuturan Beomgyu yang menyetujui rayuannya, membuat Yeonjun akhirnya juga bisa tersenyum lega.

Akhirnya.....

Akhirnya Beomgyu bisa punya waktu sendiri tanpa ada dia di dalam sana.

.

.

.

Beomgyu mungkin sekarang masih ada di jalanan kompleks, belum terlambat kalau mau menyuruhnya kembali. Ya gitu, Yeonjun tiba-tiba menyesal menyuruh Beomgyu untuk pergi tanding Basket. Hari Minggunya jadi sepi. Kedua orang tuanya masih ada Simposium di Jerman dan akan pulang dua minggu lagi.

Sambil menatap TV dengan tidak minat, Yeonjun memikirkan cara lain agar hari liburnya tetap produktif. Sebenarnya kalau ada Beomgyu sih mereka akan rebahan sepanjang hari, okay lupakan.

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang