Chapter 30

316 54 20
                                    

"Aku pengen coba tindik sama bikin tatto".









Kalimat yang baru saja keluar dari mulut Yeonjun membuat Beomgyu langsung menegakkan badannya, mulutnya terkatup rapat, sementara kedua mata tajamnya terbelalak.

Yeonjun memiringkan kepala, menatap bingung lelaki di hadapannya, dahinya mengkerut.

"Hei! Gyu.... kok diem aja sih?" Tanya Yeonjun sembari menusuk-nusuk pipi Beomgyu.

"Njun, kamu tadi bilang apasih? Kok aku tiba-tiba ngeblank?" Tanya Beomgyu sambil mengorek telinganya, Yeonjun menatap jijik.

"Ck! Aku pengen coba tindik sama bikin tatto Gyu....." kini mulut Beomgyu yang menganga lebar.

"Tatto?" Ulangnya, sosok manis di hadapannya mengangguk antusias.

"Iya tatto, seni lukis tubuh itu loh Gyu, kamu tau kan?" Beomgyu mengangguk kikuk, ia menatap Yeonjun ragu.

"Njun? Kamu serius mau bikin tatto?".

"Serius! Aku pengen Gyu, bagus!".

"Njun, aku gak masalah kalau kamu mau tindik telinga kamu, itu wajar, tapi kalau buat bikin tatto... i don't think that's the right choice".

"Why? Padahal itu bagus loh, keren, dan sekarang emang lagi banyak orang yang bikin tatto".

"Iya Njun, aku tau, tatto emang bagus, tapi isn't that a lil weird? Maksudku kalau buat anak sekolahan kaya kita, menurutku itu gak bagus".

"Ya kan bisa bikin tatto di tempat yang tertutup Gyu, kaya di punggung, pinggang atau di dekat tulang selangka" Beomgyu menatap tak percaya, sepertinya Yeonjun benar-benar ingin membuat tatto.

"Njun, emang kamu gak takut kalau Mama sama Papamu sampai tau? Mereka gak bakalan setuju!".

"Ya makanya itu aku pengen bikin di tempat yang emang tertutup Gyu, biar gak ada yang tau".

"Kalau saranku sih mendingan jangan Njun, kamu tau sendiri kan, tatto itu identiknya dengan apa".

"Iya aku tau Gyu, tapi disini aku anggap kalau itu cuman sebatas seni, no more! Aku gak peduli persepsi orang lain. Tatto gak melulu tentang kejahatan dan kriminalitas Gyu".

"Njun, pikirin baik-baik deh, takutnya kamu nyesel di akhir!".

"Ck! Aku udah mikirin tentang ini semua Gyu! Makanya aku emang bertekad banget buat tatto!" Kekehnya.

"Njun, segala sesuatu itu pasti ada sisi baik dan buruknya, pasti juga ada resikonya!" Nada bicara Beomgyu sedikit naik. Yeonjun menatapnya malas.

"Gyu, Soobin tau dimana Studio Tatto yang bagus dan bersertifikat, jadi pasti aman!".

"That reassuring?" Yeonjun mengangguk mantap.

"Njun, aku gak masalah kalau kamu mau tindik telinga, tapi kalau buat tatto, aku gak setuju".

"Ck! Terserah kamu deh Gyu, tapi aku bakal tetep bikin tatto!" Mantapnya, Beomgyu hanya bisa menghela nafas, tak ada gunanya menentang keinginan seorang Choi Yeonjun.

"Ya udahlah Njun, terserah kamu aja" pasrahnya, walaupun sebenarnya di dalam hati ia tetap tidak terima, entahlah makin kesini, Yeonjun perlahan bertransisi menjadi seseorang yang hampir tak ia kenali.




































Bruk!!!


Yeonjun melempar tasnya ke tempat tidur, di susul suara decitan saat ia menjatuhkan tubuhnya dengan kasar ke atas tempat tidurnya. Matanya terpejam, mulutnya meringis sakit, kepalanya berdenyut sakit. Yeonjun tak berharap Q-time nya bersama Beomgyu akan berubah menjadi adu argumen seperti tadi, That's not what he wants.

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang