Chapter 38

363 53 5
                                    

Raut bahagia terlihat jelas di wajah Yeonjun saat mendengar suara motor Beomgyu dari kejauhan, ia bergegas bersembunyi di balik pot besar berisi tanaman yang cukup rimbun.

Suara motor Beomgyu semakin mendekat, ia menundukkan tubuhnya, mengawasi Beomgyu yang baru saja memasuki area rumahnya dari balik dedaunan.

Beomgyu memarkirkan motornya tepat di depan rumah Yeonjun, lantas melepas helmnya, matanya menyipit saat tak menemukan Yeonjun di teras rumahnya, padahal biasanya Yeonjun akan menunggunya disana.

"Apa Yeonjun udah berangkat sama Soobin ya? Kok gak ada sih? Perasaan aku datangnya juga gak kesiangan deh" lirih Beomgyu sambil mengamati sekitarnya, namun ia tak kunjung menemukan keberadaan Yeonjun.

Sementara itu, Yeonjun terkikik lirih saat melihat Beomgyu yang tengah kebingungan mencarinya, dengan perlahan ia berjalan mendekati Beomgyu, berusaha tak menimbulkan suara sedikitpun.



















"BOO!!!!!!".



















Beomgyu terjingkat kaget, ia oleng sampai hampir jatuh kesamping bersama motornya. Yeonjun tertawa terbahak-bahak saat melihat reaksi Beomgyu, ternyata menyenangkan sekali menjahili Beomgyu di pagi hari, membuat moodnya semakin membaik.

"Njun!!!! Jantungku mau copot rasanya!!!!!" Pekik Beomgyu sambil mengusap dadanya, jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. Sementara Yeonjun hanya terkikik.

"Nanti kalau copot biar ku sambungin lagi Gyu, hehe" Beomgyu memutar bola matanya malas.

"Kalau aku sama Ruben jatuh gimana? Kasian dong kalau dia sampai lecet" Yeonjun mendecih sambil bersidekap.

"Segitu sayangnya ya kamu sama Ruben".

"Jelas, tadi kamu dimana sih? Dateng-dateng ngangetin orang aja!" Kesal Beomgyu sambil memakai kembali helmnya.

"Tadi aku ngumpet disitu tuh!" tunjuknya pada pot besar di belakang mereka, Beomgyu terdiam.

"Ya udah ayo cepetan naik!".

"Bentar aku pakai sweater dulu".









"Udah Gyu!" Ujarnya sambil menepuk pundak Beomgyu, sang empu mengangguk lantas mulai menjalankan motornya.

"Beomgyu udah sarapan?".

"Udah kok, kamu Njun?".

"Udah juga hehe, Beomgyu parfumnya ganti ya?".

"Iya, enak gak baunya?".

"Enak, seger, aroma parfum kamu tuh selalu enak Gyu".

"Eh! Eh! Kamu ngapain Njun??" Pekik Beomgyu saat Yeonjun malah menusuk-nusuk perutnya menggunakan jarinya, membuat Beomgyu geli hingga motornya hampir oleng.

"Eh! Kamu tuh ngapain? Geli tau!! Kalau barusan kita jatoh gimana??!!" Kesalnya, Yeonjun mengerucutkan bibirnya.

"Perut kamu sekarang berlemak ya, empuk kaya squishy, abs nya ilang ya Gyu? Makan mulu sih, gembrot kan jadinya!".

"Dih! Gembrot apaan??? Orang badanku bagus kok".

"Ck! Iya iya, Beomgyu kan emang ganteng, badannya bagus".

"Pegangan yang erat Njun, aku mau ngebut!".


































"Masuk ke kelasmu sana Njun!" Yeonjun menggeleng lantas makin mengeratkan pelukannya pada lengan Beomgyu, mengabaikan tatapan benci dari sosok yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang