Chapter 18

326 47 10
                                    

BUGH!!!















"Sialan!".


















Tubuh Soobin limbung ke belakang sebelum akhirnya terjatuh. Pukulan keras yang tiba-tiba menghantam wajahnya langsung membuyarkan rasa mengantuknya.

"Ssshhhh" desisnya, diiringi dengan rasa sakit yang mulai menyeruak. Tangannya reflek bergerak menyentuh sudut bibir kirinya, saat tak sengaja mengecap rasa amis bercampur anyir.

Matanya sedikit melebar saat melihat darah yang menempel di jemarinya, sepertinya sudut bibirnya sobek. Soobin terkekeh, lantas bangun, menatap sosok lelaki di hadapannya dengan tengil.

"Dimana Yeonjun??" Soobin terkekeh, ia menatap Beomgyu tak kalah sengit. Ia begitu paham situasi yang sedang terjadi saat ini, sepertinya tak apa jika ia bermain-main sebentar dengan lelaki di hadapannya, lumayan, untuk hiburan di pagi hari.

"Yeonjun??" Soobin bertanya balik, tubuhnya menyender di pintu, masih menatap Beomgyu dengan senyuman khasnya, oh bukan, seringaian khasnya, sambil bersidekap, mengabaikan luka di sudut bibirnya.

"Gue ga punya banyak waktu buat ngeladenin orang kaya lo, jadi cepet jawab di mana Yeonjun!" ujar Beomgyu penuh penekanan, urat yang timbul di pelipis dan tangannya jelas membuktikan bahwa ia sedang menahan amarahnya.

Tapi, sepertinya lelaki di hadapannya tak menyambut baik niat baiknya. Masa bodoh soal ia yang duluan memukulnya, intinya ia tak akan bertindak seperti ini jika saja ia menemukan Yeonjun sudah berada di rumahnya. Choi Soobin memang akar dari semua masalah!.

"Sekali lagi gue tanya baik-baik. Dimana Yeonjun?".

"Ada di dalam, dia masih tidur" seringaian Soobin makin lebar saat melihat perubahan raut wajah pemuda di hadapannya. Wow! It'll be fun, pikirnya.

"Mending lo pergi aja, biarin dia istirahat, Yeonjun pasti capek" jemari Beomgyu mengepal hingga buku-buku jarinya memutih, wajahnya makin memerah dan Soobin makin menyukainya. Ternyata sangat mudah untuk membodohi seorang Choi Beomgyu, batinnya. Sekarang Soobin tahu, kelemahan pemuda di hadapannya adalah Choi Yeonjun.

"Capek?!! Lo ajak kemana aja Yeonjun seharian hah?? Sampek lo nggak pulangin dia ke rumahnya!!" Soobin tertawa, lalu meringis kesakitan saat sudut bibirnya yang terluka tertarik.

"Choi Beomgyu, Choi Beomgyu, ternyata lo itu polos banget ya" tawanya sambil bertepuk tangan, membuat Beomgyu makin geram.

"Menurut lo kita kemana aja hm? Sampai dia gak pulang terus tidur di apartemen gue?" Dada Beomgyu bergemuruh, berusaha tidak meluapkan emosinya dengan menghajar lawan bicaranya.

"Lo tau FWB kan??" Mata Beomgyu membola, Soobin bisa melihat kilatan amarah dari matanya.

"Friends With Benefits, like that".

"Lo jangan macem-macem ya! Jangan sentuh sahabat gue".

"Sorry, tapi ini udah terlanjur, dan gue dapetin First Time nya dia, you should congratulate me bro!" Ujar Soobin sambil menepuk bahu Beomgyu, mengabaikan tatapan nyalangnya.

"Lo gausah khawatir, gue gak kasar kok!"


"BRENGSEK!!!!" Tangan Beomgyu sudah terangkat ke atas, siap untuk kembali memukul Soobin, tapi buru-buru ia turunkan kembali, lantas menerobos masuk ke dalam apartemen Soobin, mencari Yeonjunnya.

Soobin hanya tersenyum simpul saat Beomgyu menggeledah seluruh ruangan yang ada di apartemennya.


Cklek...












Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang