Chapter 28

332 59 6
                                    

"Because we did something fun".






Hati Beomgyu mencelos mendengarnya, memang tersirat, namun kalimat itu mampun mengobrak-abrik isi kepalanya, membuat kinerja otaknya lebih cepat berkali-kali lipat dari biasanya.

Sosok lain yang masih berada di satu tempat dengannya hanya bisa menatapnya penuh seringaian, dalam hatinya bersorak menang, sebelum akhirnya melajukan mobilnya meninggalkan area rumah Yeonjun.

Tanpa berlama-lama terlalut dalam pikirannya, Beomgyu segera berlari kembali ke kamar sahabatnya, Yeonjun lebih penting dari apapun untuk saat ini.





























Sejak beberapa menit yang lalu, Beomgyu berdiri di samping Yeonjun, masih menerka-nerka apa yang dilakukan Soobin dan Yeonjun hingga selarut ini, apalagi besok mereka masih harus sekolah.

Di tangannya terdapat kaos dan celana pendek Yeonjun, ia berniat mengganti pakaian sahabatnya karena Beomgyu yakin, tidur Yeonjun tak akan nyaman memakai pakaian yang ia kenakan sekarang.

Beomgyu duduk di samping Yeonjun, kedua tangannya bergerak melepas kemeja yang di pakai Yeonjun dengan hati-hati, ia tak ingin mengganggu tidur nyenyak sahabatnya, hingga indra penciumannya tak sengaja menangkap bau yang tak begitu asing baginya. Alkohol.

"Bau ini...." lirihnya, hidung Beomgyu mengendus, hingga ia menyadari kalau bau menyengat ini berasal dari kemeja Yeonjun yang tengah ia pegang.

Beomgyu awalnya ragu, namun rasa penasarannya lebih mendominasi saat ini, dengan perlahan, ia mendekatkan kemeja Yeonjun ke hidungnya, dan.... damn! Bau itu semakin menyengat.

"Gak! Gak mungkin! Beomgyu kamu harus positif thinking! Yeonjun gak mungkin ngelakuin hal itu. Yeonjun gak mungkin minum minuman keras" lirihnya, mencoba untuk mengusir segala pikiran buruk yang ada di kepalanya. Namun tetap tak bisa, ia sangat mengenali bau ini.

Tanpa sadar, Beomgyu mencondongkan tubuhya ke depan, mengendus sekitar tubuh Yeonjun dan berhenti tepat di sebelah mulut Yeonjun yang sedikit terbuka. Tanpa rasa jijik, ia menghirup deru nafas yang keluar dari mulut Yeonjun, dan di sinilah Beomgyu benar-benar sadar. Yeonjun telah melakukannya, suatu hal yang dulunya begitu mustahil untuk dirinya maupun Yeonjun lakukan.

Dengan cepat, Beomgyu menyelesaikan kegiatannya mengganti pakaian Yeonjun, lantas menaruhnya di keranjang baju kotor, setelah itu kembali berbaring di samping Yeonjun, menatap wajah teduh itu lamat-lamat, sedikit mengabaikan berbagai macam hal yang memenuhi kepalanya, hingga rasa kantuk mulai mengambil alih kesadarannya.

Beomgyu tak benar-benar tidur dengan nyenyak malam ini, nyatanya otaknya tetap bekerja, mencerna seluruh kejadian hari ini, seolah tak akan membiarkannya lupa, barang sedetik pun.



































Tidur nyenyak Yeonjun terusik saat cahaya matahari masuk ke dalam kamarnya lewat celah gorden dan tepat mengenai kelopak matanya.

Perlahan, kedua mata cantiknya terbuka, matanya mengerjap pelan, pandangannya memburam, masih menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya.

"Sshhh..."desisnya saat rasa pusing tiba-tiba menyeruak di kepalanya.

"Njun? Kamu kenapa?" Tanya Beomgyu dengan nada khawatir, Yeonjun sedikit kaget saat sahabatnya itu sudah ada di sampingya.

"G-gyu, kepalaku pusing banget" lirih Yeonjun sambil memijit pelipisnya yang berdenyut.

"Ya udah, tunggu bentar ya, aku ambilin minum dulu" Yeonjun mengangguk, Beomgyu bergegas keluar dari dalam kamar Yeonjun. Beomgyu tak ingin berburuk sangka, namun gejala yang Yeonjun tunjukkan memang seperti seorang peminum pada umumnya.









Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang