Chapter 8 - gudang dan gadis dibawah meja

5.5K 806 529
                                    

Ihh sub judulnya panjang awowokwowowk

Cekk cekk!

Ada yang kangen ini book :"D

piriding
.
.

Rumah 🏚
.
.
.
.


Braakkk brakkk

Traanngg traanggg

Hongjoong sedang berusaha membuka gembok pada rantai yang membelit pintu gudang. Kuncinya sudah hilang karena gudang sudah lama tidak dipakai.

Braakkk

Brakkk

Traaang

Bruukkk

Gembok itu akhirnya terbuka.

Krriieeettt~

"Uhuukk uhukkk uhukkk,"

Tentu saja gudang dipenuhi debu dan sarang laba-laba. Hongjoong memakai masker yang menggantung di lehernya dan mulai membersihkan gudang.

"Yah, aku bantu ya?"

Hongjoong menoleh ke arah Yeosang yang berdiri di ambang pintu, lengkap dengan masker, sapu dan beberapa alat kebersihan.

Hongjoong mengangguk. Yeosang kemudian mulai membersihkan sisi gudang yang lain. Hampir dua jam mereka membersihkan gudang, dan mengeluarkan barang-barang yang memang sudah tidak bisa diapa-apakan dan membuangnya.

Yeosang melepas sarung tangannya setelah membereskan alat kebersihan dan menyimpannya di sudut gudang, Ia menghampiri ayahnya yang sedang memeriksa mesin traktor. "Apa masih bisa nyala, Yah??"

Hongjoong mengedikkan bahunya, tangannya masih sibuk menarik dan menekan-nekan bagian mesin traktor. "Entahlah,, Ayah akan coba perbaiki. Kalau masih menyala lumayan bisa untuk membajak ladang," jawab Hongjoong tanpa menoleh ke arah Yeosang.

Yeosang hanya mengangguk.

"Wah gudangnya cukup luas juga ya setelah dibersihkan." Seonghwa masuk dengan membawa nampan berisi minuman dan beberapa cemilan, ia menaruhnya di bangku panjang yang ada di sana. "Istirahat dulu."

Yeosang segera menghampiri ibunya dan meminum dengan rakus air yang ibunya bawa.

"Pelan-pelan, nanti kamu tersedak," omel Seonghwa dan menarik Yeosang agar duduk di sampingnya. Seonghwa mulai mengusap keringat yang ada di tubuh Yeosang, sedangkan Yeosang masih meminum airnya.

"Jongho masih tidur, Bu?" tanya Yeosang setelah selesai dengan acara membasahi tenggorokannya, ia mengambil kue dan mulai memakannya.

"Sudah bangun, tadi dia mencarimu." Seonghwa kini mengusak rambut Yeosang yang basah. "Setelah ini langsung ke rumah saja, istirahat."

Yeosang mengangguk dan mengambil satu kue lagi, sedangkan Seonghwa menghampiri Hongjoong yang masih berkutat dengan mesin traktor sambil membawa sebotol air. "Istirahat dulu."

Hongjoong menenggak habis air mineral yang Seonghwa beri sebelum mengangguk dan duduk di bangku panjang. Yeosang sudah pergi.

Sekarang Seonghwa melakukan hal yang sama pada Hongjoong. Mengelap keringat suaminya dengan handuk lain yang masih kering.

"Aku akan mencoba perbaiki traktornya,"

Ucapan Hongjoong tadi membuat Seonghwa sedikit mengernyit. "Untuk apa? Kamu tidak berniat untuk membajak ladangkan? Siapa yang akan mengurus? Kita di sini hanya sampai ibu sembuh? Kalau—"

Cuppp

"Kamu ini cerewet sekali," ucap Hongjoong menggoda Seonghwa.

Bukannya marah, Seonghwa malah blushing parah karena Hongjoong tiba-tiba menciumnya. Astaga seperti tidak biasanya saja.

[✔]Rumah . AteezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang