Chapter 11 - Hoho, San, ayo main hhihi

5.2K 789 498
                                    

Warning : ini hanya cerita fiksi, tidak ada maksud untuk menyinggung pihak manapun.

Untuk yang Kristiani, jika ada kesalahan dalam penulisan nama-nama tokoh yang ada di ff ini, tolong tegur authan ya, supaya bisa diperbaiki. Terima kasih.

Selamat membaca!

Rumah 🏚
.
.
.
.

@esoknya

"Aku tidak akan lama, aku janji," ucap Hongjoong menenangkan istrinya, ia menggenggam kedua tangan Seonghwa yang sedikit dingin. "Aku akan segera kembali dengan membawa Pastor. Seonghwa lihat aku." Sebelah tangan Hongjoong memegang dagu Seonghwa, membuat Seonghwa mendongak menatapnya. "Semuanya akan baik-baik saja, oke?"

Seonghwa mengangguk pelan.

Hongjoong kini memegang kedua bahu istrinya. "Baiklah dengarkan aku, maaf jika sedikit menyinggung tapi ... " Hongjoong melirik sebentar ke arah kamar mertuanya sebelum kembali menatap Seonghwa. "Sampai aku kembali, jangan pergi ke kamar ibu sendirian, minta temani Yunho atau Yeosang."

Seonghwa mengerutkan keningnya bingung, namun kemudian ia mengangguk tanpa banyak tanya. Tangannya terulur, menzipper sweetshirt yang Hongjoong kenakan.

"Jangan biarkan anak-anak bermain sendirian," lanjut Hongjoong. "Untuk jaga-jaga, jangan biarkan mereka mendekati kamar ibu." Hongjoong mengusap pelan pipi Seonghwa yang sedikit pucat. "Aku merasa ada sesuatu di kamar ibu, tapi jangan khawatir, ibu akan baik-baik saja selama ia tidak tahu kalau di kamarnya ada sesuatu."

Sekali lagi Seonghwa mengangguk.

"Jika terjadi sesuatu, segera hubungi aku, kamu bisa menghubungi nomor Tuan Jung juga kalau aku lama mengangkat." Hongjoong mengecup kening Seonghwa sebelum beranjak menuju Yunho dan Yeosang yang berdiri agak jauh bersama adik-adik mereka. "Jaga adik-adik kalian, jangan biarkan mereka bermain sendirian, awasi mereka terus, jangan sampai kalian lengah, kalian mengerti?" ucap Hongjoong pada kedua anak sulungnya, yang langsung diangguki oleh mereka berdua.

Hongjoong berjongkok, menatap keempat anak terkecilnya. "Untuk WooSanie, Mingi, dan Hoho. Jangan main sendirian oke, bahkan kalau ingin ke kamar mandi, minta kak Yunho atau Kak Yeo untuk menemani, mengerti?"

Mereka berempat mengangguk patuh, membuat Hongjoong tersenyum dan mengecup dahi mereka satu persatu. Hongjoong kembali berjalan menuju mobilnya. "Mari," ucapnya pada Tn. Jung yang langsung diangguki, Tn. Jung kemudian masuk ke dalam mobil Hongjoong.

"Hongjoong?"

Hongjoong yang hendak masuk ke dalam mobil mengurungkan niatnya, ia berdiri di antara mobil dan pintu mobil yang terbuka, kembali menatap Seonghwa. "Iya?"

"Hati-hati dan cepatlah kembali." Seonghwa meremat-remat jemarinya gelisah.

Hongjoong mengangguk. "Aku akan segera kembali. Kamu harus tenang oke. Semuanya akan baik-baik saja. Aku tidak akan lama." Setelah mendapat respon berupa anggukan dari Seonghwa, Hongjoong memasuki mobil dan menyalakan mesinnya, ia melihat keluarganya kembali dari kaca spion depan sebelum melajukan mobilnya.

.

.

Hongjoong menatap datar jalanan di depannya, walau ia bilang akan segera kembali, nyatanya butuh waktu tiga jam untuknya bisa kembali ke rumah. Karena mereka menuju kota terdekat kedua yang jaraknya lumayan.

Kota terdekat yang pertama hanyalah kota kecil, malah lebih enak disebut pasar modern untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di kota pertama hampir setiap bangunan merangkap sebagai tempat berdagang. Warga desa sering ke kota itu untuk belanja bulanan dan membeli keperluan lain yang tidak ada di desa.

[✔]Rumah . AteezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang