Rumah 🏚
.
.
.
.Hongjoong sedang memasukan beberapa koper anaknya ke dalam rumah dibantu Yunho. Mereka sudah sampai di rumah nenek.
"Sudah selesai. Ayo ke kamar nenek."
"Iyaa," jawab Yunho dan mengikuti langkah ayahnya menuju ke kamar nenek.
Mereka berjalan dalam diam, sampai Yunho sedikit berjengit saat mereka memasuki koridor kamar nenek. Yunho mempercepat langkahnya dan berjalan di samping ayahnya.
Cekleekk
"Ibu." Hongjoong melangkah masuk lebih dulu, ia berjalan mendekati ranjang mertuanya. "Apa tidak sebaiknya ibu dirawat di rumah sakit?" ucap Hongjoong setelah berdiri di samping ranjang.
"Tidak usah." Nenek menggenggam sebelah tangan Hongjoong sebelum melepasnya kembali. "Terima kasih karena sudah repot-repot datang. Dimana Jongho? nenek kangen."
Hongjoong mengangguk, ia melihat ke arah Jongho dan melambaikan tangannya, memberi isyarat agar Jongho mendekat, tapi Jongho malah mengeratkan pelukannya pada leher Yeosang.
"Hoho, nenek ingin ketemu." Yunho mengambil alih Jongho dan berjalan ke arah ranjang. Yunho berdiri di samping ranjang nenek setelah ayahnya berpindah tempat, ia kemudian berjongkok dan menurunkan Jongho di dekat neneknya.
"Cucu nenek sudah besar yaa, padahal waktu itu baru bisa jalan." Nenek hendak menyentuh Jongho, tapi Jongho malah beringsut mundur dan berbalik memeluk Yunho.
"Eh Jongho—"
"Tidak papa," potong nenek saat Seonghwa akan menegur anak bungsunya yang kurang sopan. "Mungkin mereka hanya lelah. Suruh mereka istirahat. Lagi pula anak-anak tidak boleh terlalu lama satu ruangan dengan orang sakit, nanti tertular."
Seonghwa mengangguk, ia yang sejak tadi duduk di kursi sambil memijat kaki ibunya lantas berpindah, duduk di tepi kasur dan menggenggam tangan ibunya. "Yunho, Yeosang tolong atur kamar untuk adik-adik kalian."
"Baik bu," ucap Yunho dan Yeosang hampir bersamaan.
Yunho kembali menggendong Jongho yang sejak tadi memeluknya takut. Ia berjalan menghampiri adik-adiknya yang masih berdiri di dekat pintu dan menggandeng tangan San sebelum berjalan keluar dari kamar neneknya.
Sedangkan Yeosang berjalan mengikuti langkah kakaknya setelah menggandeng tangan Mingi dan Wooyoung. Yeosang melihat Mingi yang berjalan dengan sedikit gemetar, kedua tangan Mingi yang menggenggam tangannya juga berkeringat, entah kenapa tapi setelah melihat nenek, Mingi langsung bersembunyi di belakang tubuhnya dan meremas baju belakangnya dengan takut.
Karena tidak tega, Yeosang akhirnya membawa Mingi dalam gendongannya, Mingi langsung menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Yeosang dan mengalungkan tangannya erat.
_🏚_
Rumah nenek hanya memiliki satu lantai tetapi sangat luas. Yunho tidak ingat kalau rumah neneknya seluas ini. Ya maklum sih, terakhir kali mereka ke sini saat umurnya masih 8 tahun.
Mingi dan Jongho bahkan belum lahir, dan setelah itu mereka tidak lagi berkunjung ke rumah nenek. Tapi nenek yang ke kota untuk mengunjungi mereka.
Kamar nenek ada di pojok rumah sebelah kiri, sedangkan kamar mereka ada di pojok rumah sebelah kanan. Ada empat kamar, satu untuk orang tuanya dan sisanya untuk mereka.
"WooSan mau kamar ini!!" ucap Wooyoung dan San kompak sambil menunjuk kamar di depan kamar ortunya.
"Sebentar ya." Yunho kemudian masuk ke dalam kamar yang ditunjuk WooSan. Kamar itu sangat luas dan ada kamar mandinya. Yunho melihat ada satu pintu lagi di pojok kamar. Ia membukanya; ternyata pintu itu mengarah ke kamar di sampingnya. Yunho kembali berjalan keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]Rumah . Ateez
Fiksi Penggemar[SUDAH TERBIT] Hongjoong dan keluarganya harus pindah sementara ke daerah yg cukup terpencil, karena harus merawat Ibu Seonghwa yg sedang sakit. Awalnya semua baik baik saja, namun ternyata rumah yg bisa dibilang cukup besar itu menyimpan banyak mis...