Chapter 14 - Hari hari tenang

5K 712 768
                                    

Mau meluruskan chapter sebelumnya dulu,, yang pada bingung sama roh roh roh roh yang dibahas di akhir.
Itu maksudnya ada dua:
1. roh baik (di dalam bearry) ngelindungin jongho.
2. roh gadis kecil (setan yang di bawah meja) jahat karena nyerang san dan pengen ngebunuh hoho

Maap bikin bingung, chap itu emang maksa banget huuhuu

P.s 2 : authan lagi dalam mode bingung bikin narasi,, jadi maapkan kalau narasinya berantakan, buluk, dekil, macam muka authan

Selamat membaca!


Rumah 🏚
.
.
.
.

@esoknya
-kamar Joonghwa-

"Pagi," sapa Hongjoong saat melihat istrinya dengan pelan mulai membuka mata. "Tidurmu nyenyak, Seonghwa?" tanyanya sambil mengusap pelan pipi tembam istrinya.

Seonghwa mengusap-ngusap matanya sejenak sebelum menatap Hongjoong dan tersenyum lebar. "Sangat nyenyak," jawabnya, ia memandang Hongjoong lama sebelum fokusnya beralih, ia menatap wajah damai Jongho yang tertidur di antara mereka, ia mengusap surai Jongho dan mengecup dahinya sebelum beranjak bangun dari kasur dan sedikit meregangkan tubuhnya. "Ahhhh untuk pertama kalinya aku bisa tidur dengan nyenyak sejak tinggal di rumah ibu."

Ia memutari ranjang dan berdiri di sisi Hongjoong, Seonghwa membungkukan tubuhnya dan memberikan kecupan ringan di bibir suaminya. "Morning kiss," ucapnya sebelum kembali berjalan menuju pintu kamar. "Aku akan membuat sarapan," ucapnya lagi, kemudian membuka kenop pintu dan berjalan keluar.

Hongjoong tertawa pelan, sudah lama ia tidak mendapat morning kiss. Hongjoong kembali memeluk putra kecilnya setelah Seonghwa menghilang dari balik pintu, berkali-kali ia mengecupi pucuk kepala Jongho dan mengusakkan hidungnya di atas kepala Jongho, membuat Jongho terbangun karena ulahnya.

"Euungg? Ayah?" Suara parau khas bangun tidur milik Jongho menyapa indra pendengaran Hongjoong. Jongho berbalik untuk menatap Ayahnya dengan Bearry yang masih ia peluk. "Pagi."

Hongjoong tertawa kecil dan mengecupi seluruh permukaan wajah anaknya dengan gemas. "Pagi juga sayang." Tangan Hongjoong terangkat, ia mengusap surai Jongho sebelum kembali mengecup dahi putranya. "Tidur Hoho nyenyak?"

"Nyenyak," jawab Jongho sambil mengucek sebelah matanya, ia kemudian mengusakkan wajahnya pada kepala belakang Bearry sebelum mendongak, menatap Hongjoong dengan mata bulatnya. "Ayah, Hoho mau minum susu. Semalam Hoho langsung bobo:( belum minum susu:(" ia kemudian membalik Bearry dan menciumi hidung Bearry dengan gemas.

Hongjoong tertawa pelan, ia mengusak rambut Jongho dan mengecup pipinya. "Jja, kalau begitu ayo bangun." Hongjoong turun dari kasur, ia menarik pelan kedua tangan Jongho agar duduk di kasur dan menggendongnya. Hongjoong sedikit menekuk lututnya untuk mengambil Bearry yang tertinggal.

"Bearry hangat," ucap Jongho sebelum kembali mengusakkan wajahnya pada perut Bearry.

"Eoh? Hangat?" Hongjoong menyisir lembut surai Jongho dengan tangannya sebelum mulai berjalan menuju pintu, ia memegang kenop dan memutarnya. Hongjoong kembali berjalan menuju dapur setelah menutup kembali pintu kamarnya.

"He'eum. Bearry jadi hangat sejak di rumah nenek, Hoho suka, nyaman dan bikin Hoho jadi semakin berani."

Jawaban polos Jongho membuat Hongjoong tertawa gemas, ia menghentikan langkahnya dan mencubit pipi Jongho pelan sebelum kembali berjalan. 'Sepertinya roh itu memang hanya ingin melindungi.'

_🏚_

Seonghwa berjalan menuju dapur dengan tangannya yang diayunkan ke depan dan ke belakang, melakukan gerakan pemanasan. Tubuhnya benar-benar terasa segar, tidur dengan kualitas tinggi memang bisa membuat tubuhnya kembali bugar.

[✔]Rumah . AteezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang