Rumah 🏚
.
.
.
.@esoknya
-kamar Yunho-Yeosang sedang tengkurap di atas kasur, ia memperhatikan kakaknya yang sedang memasukan barang-barang yang kemarin mereka beli ke dalam koper, ia menggigit pelan bibir bawahnya. Yeosang kembali menghela napas sebelum memberanikan diri untuk memanggil kakaknya. "Kak," panggil Yeosang ragu, ia sedikit meringis saat kakaknya menoleh.
"Ada apa?" Yunho kembali menghadap ke depan, ia memasukan barang terakhir dan menzipper kopernya sebelum meletakkan koper itu di dekat meja nakas. Yunho kemudian menghampiri Yeosang yang sudah duduk di tengah kasur. "Kenapa?" tanya Yunho lagi saat ia sudah duduk di tepi kasur.
"Semalam aku bermimpi ... aneh?" jawab Yeosang ragu, ia kembali berbaring, namun kali ini terlentang dengan kakinya yang ada di atas bantal.
Yunho menaikkan sebelah alisnya, Mimpi? Apa adiknya masih kepikiran soal kemarin? Yunho sedikit berdehem. "Apa karena kejadian kemarin? Kamu masih kepikiran sampai terbawa mimpi?" Yunho menaikkan kedua kakinya, duduk menyila menghadap kepala Yeosang.
"Bukan," sergah Yeosang cepat. "Bukan wanita yang kemarin, tapi aku memimpikan nenek." Yeosang menatap kakaknya yang hanya diam, menanti lanjutan cerita. Namun Yeosang malah menggaruk pelan kepalanya, ragu untuk melanjutkan, tetapi anggukan kakaknya membuat Yeosang kembali membuka mulut, "Di dalam mimpiku, nenek terus mengucapkan kata 'maaf' berulang kali."
"Huh?" Yunho sedikit mengernyit, sebenarnya semalam Yunho juga mendengar neneknya meminta maaf, ia mendengarnya dari sudut kamar, 'Maaf, Yunho,' hanya itu, namun Yunho berpikir itu cuma perasaannya saja. "Yeo, ceritakan detailnya."
Yeosang kembali merubah posisinya, ia kembali duduk dengan kaki yang terjulur, masih menghadap kakaknya. "Muka nenek sedikit pucat, ia duduk di kursi di samping ranjangku, nenek mengusap suraiku dan surai WooSan sebelum menangis tersedu-sedu dan mengucapkan banyak sekali kata 'maaf', itu ... aneh."
Yeosang memegang sebelah lengan kakaknya. "Kak Yunho, kurasa kita harus memberitahu ayah, soal kemarin ... dan soal mimpiku."
Yunho hanya menatap Yeosang dalam diam sebelum mengangguk.
☆
☆@dapur
"Hanya kalimat 'kalian sudah ditandai' yang dikatakan wanita itu?" tanya Hongjoong setelah mendengar cerita Yunho dan Yeosang.
Yeosang mengangguk. "Dia juga bilang hanya bertiga, tidak bisa pergi dan ia menunjuk aku, dan juga WooSan." Yeosang mengusap tengkuknya ragu, wanita itu memiliki gangguan jiwa, mungkin memang cuma sekedar racauan tapi entahlah, ia benar-benar tidak bisa tenang. "Menurut Ayah bagaimana?"
Hongjoong tidak langsung menjawab, semua ini tidak masuk akal namun seperti ada benang merah yang menghubungkan semua kejadian-kejadian aneh yang mereka alami, Hongjoong tidak bisa berpikir positif lagi, ia harus segera mencari tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]Rumah . Ateez
Fiksi Penggemar[SUDAH TERBIT] Hongjoong dan keluarganya harus pindah sementara ke daerah yg cukup terpencil, karena harus merawat Ibu Seonghwa yg sedang sakit. Awalnya semua baik baik saja, namun ternyata rumah yg bisa dibilang cukup besar itu menyimpan banyak mis...