Chapter 16 - orang misterius dan ... rumor??

4.5K 643 695
                                    

P.s : panjang banget anjir, mau dibagi dua susah jadi yaaa gitu._.
P.s 2 : tadinya muk di up kemaren, tapi wp error jadi yaaa gitu._.(2)

.

Rumah 🏚
.
.
.
.

@esoknya
-masih di rumah(?)-

Yunho menyisir dengan pelan rambut adiknya, ia duduk di tepi kasur, dengan Mingi yang berada di pangkuannya; sedang sarapan. Seharusnya mereka sudah berangkat setengah jam yang lalu, tetapi Mingi baru bangun, jadi mereka menundanya, dengan syarat main ke kotanya lebih lama.

"Cepat habiskan sarapanmu, Kak WooSan dan Hoho sudah menunggu," ucap Yunho sambil merapikan kerah baju Mingi.

Mingi mengangguk dan mempercepat acara makannya, ia menyuapkan sereal terakhir ke dalam mulut dan mengunyahnya dengan cepat. "Sudah habis!" serunya.

Yunho terkekeh, ia mengambil mangkuk kosong itu dari tangan Mingi dan meletakkannya di meja nakas. Yunho kemudian merubah posisi Mingi menjadi duduk menyamping di atas pangkuannya dan mengambil tisu untuk membersihkan mulut Mingi yang belepotan susu coklat.

Mingi kemudian turun dari pangkuan Yunho setelah kakaknya itu selesai membersihkan mulutnya. "Kakak, ayo!!" ucapnya dan sedikit melompat-lompat.

"Heeiii jangan lompat-lompat, Mingi baru saja sarapan." Yunho memegangi kedua bahu adiknya agar Mingi berhenti melakukan aksinya. Yunho kemudian berjalan ke arah meja dan mengambil bedak bayi; menuangkannya sedikit ke tangannya.

Yunho kembali berjalan menghampiri Mingi dan duduk dengan menekuk sebelah lututnya. Ia menyapukan bedak itu pada telapak tangannya terlebih dahulu sebelum memoleskannya pada wajah Mingi. Tidak lupa, Yunho juga menyemprotkan sedikit parfum anak-anak pada baju Mingi. "Sudah, ayok."

Mingi mengangguk semangat dan berjalan lebih dulu. Mingi bahkan sedikit berlari-lari saat sudah mencapai ruang tamu. Dari pintu yang terbuka, Mingi dapat melihat Jongho yang sedang berdiri di samping mobil, dengan Ibunya yang sedikit berjongkok; sedang memakaikan sweetshirt pada Jongho.

Mingi mempercepat larinya, sampai di ambang pintu ...

"DORRR!!"

"Huaaaa!!" Mingi jatuh terduduk karena dua kakak kembarnya tiba-tiba muncul dan mengangetkannya. Mingi berusaha berdiri dengan berpegangan pada kusen pintu, ia kembali berlari ke arah Yunho untuk mengadu sambil memegangi pantatnya yang baru saja bertegur sapa dengan lantai. "Kakak~~ Kak WooSan melakukannya lagi," adu Mingi saat sudah berdiri di depan Yunho sambil menghentak-hentakkan kakinya dengan bibir yang mengerucut.

Yunho hanya tertawa pelan dan mengangkat Mingi ke dalam gendongannya, ia mengusap-usap pantat Mingi dan meniup-niup pelan mata Mingi yang berkaca. "Jangan nangis, Mingi udah ganteng, nanti jelek kalau nangis." Yunho mengusap surai Mingi yang kini sedang mengucek matanya. "Nanti kakak tegur Kak WooSan supaya tidak mengagetkan Mingi lagi."

Minggi mengangguk.

Yunho mengecup dahi adiknya sebelum kembali berjalan keluar, sesampainya di luar, ia melihat ayahnya sedang berbicara pada WooSan. Yunho berdiri di samping mereka.

"Jangan bandel ya, turuti apa kata Kak Yunho dan Kak Yeo." Hongjoong bergantian menzipper sweetshirt yang dikenakan Wooyoung dan juga San. "Jangan jahili Mingi lagi, kalian harus menjaga adik-adik kalian di sana, mengerti?"

"Baik ayah" // "SIAP AYAH!" ucap WooSan bersamaan.

Hongjoong hanya tersenyum dan mengusap surai kedua putra kembarnya, WooSan kemudian berlari ke arah mobil. Hongjoong berdiri dan menatap Yunho, ia menyerahkan kunci mobil pada putra sulungnya. "Hati-hati, jangan mengebut. Sekalian beli oleh-oleh juga tidak masalah," ucap Hongjoong pada Yunho.

[✔]Rumah . AteezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang