Rumah 🏚
.
.
.
.Jongho bergerak gelisah di pelukan ibunya karena posisi yang tidak nyaman, punggungnya sakit dan kakinya pegal. "Euuungg capekk," rengeknya sambil menendang-nendang kecil dasbor mobil.
Seonghwa yang mendengar itu hanya mengelus surai anak bungsunya dengan lembut. "Hoho cape? Mau pindah ke belakang bareng Kak Yeo?"
"Eumm." Jongho mengangguk. Seonghwa kemudian sedikit mengangkat tubuh Jongho agar bisa pindah ke kursi tengah bersama Yeosang dan WooSan.
Dengan cekatan, Yeosang segera meraih tubuh Jongho dan memangkunya dengan hati-hati agar tidak mengganggu tidur adik kembar di sampingnya.
"Yunho,, kamu bisa menggapai kepala San?" Seonghwa yang melihat kepala anaknya yang menyandar kurang nyaman itu jadi sedikit khawatir, kalau dibiarkan; lehernya akan sakit saat bangun nanti.
Yunho yang paham maksud ibunya lantas mengangguk, ia yang duduk di kursi paling belakang sedikit menggeser tubuhnya agar bisa menggapai kepala San. Tangannya yang panjang membuat Yunho dapat dengan mudah memegangi kepala San dan menyandarkannya di bahu Wooyoung agar lebih nyaman.
"Ssshhhttt." Yunho menepuk-nepuk pelan tubuh Mingi, ia membelai lembut kepala Mingi yang ada di pangkuannya. Tidur Mingi sedikit terusik karena pergerakan yang dia buat tadi.
"Ibu, apa perjalanannya masih jauh?"
Seonghwa melirik ke arah Hongjoong yang sedang fokus menyetir sebentar sebelum memiringkan tubuhnya agar bisa menatap Yeosang.
"Kita baru setengah jalan. Rumah nenek memang cukup jauh. Tapi satu jam lagi kita berhenti untuk istirahat dan makan." Seonghwa tersenyum lembut pada anak keduanya. "Kenapa??"
"Tidak apa. Aku hanya kasian pada Jongho, WooSan dan Mingi. Mereka pasti capek," Yeosang menjeda ucapannya, "Aku juga capek."
Seonghwa mengangguk maklum, sebenarnya ia juga capek. Perjalanan menuju rumah ibunya memang memakan waktu yang panjang, hampir satu hari. Karena rumah ibunya memang sedikit di daerah pelosok yang terpencil.
Tapi mau bagaimana lagi, ibunya sakit, sedangkan ia tinggal sendirian. Seonghwa mana tega membiarkan ibunya mengurus dirinya sendiri. Tapi Seonghwa juga tidak mampu kalau harus meninggalkan keenam buah hatinya. Jadi atas persetujuan Hongjoong. Mereka sekeluarga memutuskan untuk tinggal di rumah nenek untuk sementara. Agar Seonghwa bisa merawat ibunya dan tetap mengurus anak-anaknya.
"Tapi aku juga senang bisa ketemu nenek lagi. Sudah lama kita tidak berkunjung, apa lagi sekarang nenek sedang sakit," sambung Yeosang cepat saat melihat ekspresi sedih di raut wajah ibunya.
Seonghwa tersenyum. "Cobalah untuk tidur sejenak. Ibu akan bangunkan jika kita sudah sampai di tempat istirahat."
Yeosang mengangguk, ia membenarkan posisi Jongho dan mencari posisi yang nyaman sebelum memejamkan matanya.
_🏚_
"Yeosang??" Seonghwa menepuk-nepuk pelan pipi Yeosang. "Bangun sayang, kita makan dulu.""Heeumm." Yeosang menggeliat kecil, dan mengangguk.
Seonghwa segera mengangkat Jongho ke dalam gendongannya agar Yeosang bisa bangun dan meregangkan tubuhnya. Sedangkan Jongho yang masih mengantuk hanya mengalungkan tangan mungilnya di leher Seonghwa dan menyandarkan kepalanya di bahu Seonghwa.
Yeosang turun dari mobil dan meregangkan tubuhnya. Kakinya sedikit kesemutan. Ia melihat kakaknya; Yunho, yang sedang berjalan di belakang Seonghwa dengan Mingi yang masih terlelap di gendongannya. Sedangkan WooSan sedang berlari kesana kemari di parkiran, membuat ayahnya kewalahan mengejar mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/217019996-288-k354416.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]Rumah . Ateez
Fanfiction[SUDAH TERBIT] Hongjoong dan keluarganya harus pindah sementara ke daerah yg cukup terpencil, karena harus merawat Ibu Seonghwa yg sedang sakit. Awalnya semua baik baik saja, namun ternyata rumah yg bisa dibilang cukup besar itu menyimpan banyak mis...