Chapter 13 - Pengusiran Roh Jahat

5.1K 759 482
                                    

Warning : ini hanya cerita fiksi, tidak ada maksud untuk menyinggung pihak manapun.

Untuk yang Kristiani, jika ada kesalahan dalam penulisan nama-nama tokoh yang ada di ff ini, tolong tegur authan ya, supaya bisa segera diperbaiki. Terima kasih.

Selamat membaca!

Rumah 🏚
.
.
.
.

@masih di hari yang sama(?)
-kamar WooSan-

Seonghwa membelai lembut surai San yang sedang terlelap, sesekali ia kembali membasahi kain kompres yang ada di dahi San.

Semua luka San sudah diperiksa dan diobati oleh dokter, lengan kanannya diperban, sedangkan lengan kirinya terdapat jarum infus.

Seonghwa berdiri dan berjalan menuju sisi tempat tidur yang lain, di mana ada Jongho yang tertidur dengan Bearry di pelukannya. Sedangkan Wooyoung dan Mingi tidur di bawah beralaskan kasur lipat tebal.

Suami dan kedua putra sulungnya sedang berkekeliling di dalam rumah bersama pastor Choi.

Seonghwa beralih untuk menghampiri Mingi dan Wooyoung, ia merapikan selimut yang menutupi kedua putranya. Seonghwa mengulas senyum tipis, memperhatikan Mingi yang tertidur di pelukan Wooyoung.

Seonghwa mengusap surai Wooyoung dan Mingi sebelum mengecup dahi keduanya. Seonghwa kembali meremat tangannya, anak-anaknya tidak terbiasa tidur siang, tapi belum genap jam sepuluh mereka berempat sudah tertidur nyenyak. Mungkin mereka kelewat lelah dan takut sehingga akhirnya tertidur seperti ini.

Ceklekk

"Ibu," Yunho masuk ke dalam kamar bersama Yeosang di belakangnya. Ia berjalan mendekati Seonghwa dan duduk bersimpuh di lantai. "Pastor Choi ingin berbicara dengan ayah dan ibu. Mereka menunggu di ruang tengah." Pandangan Yunho beralih, ia mengusap surai Wooyoung yang dekat dengannya sebelum kembali menatap Seonghwa. "Aku dan Yeosang yang akan menjaga mereka."

Seonghwa mengangguk, "Baiklah." Seonghwa beranjak dari tempatnya setelah memberikan usapan pelan pada wajah lelah anak sulungnya. "Semuanya baik-baik saja kan?"

Yunho tidak menyahut, ia hanya mengangguk pelan.

.

Yeosang menghampiri kakaknya setelah ibunya menghilang di balik pintu. Ia duduk merapat di samping kakaknya. Paham situasi, Yunho segera memeluk Yeosang dengan sebelah tangannya.

"Semuanya pasti baik-baik saja setelah ini," ucap Yunho, berusah meyakinkan adiknya sambil mungusap pelan lengan Yeosang.

Yeosang mengangguk, ia menyenderkan kepalanya di bahu lebar kakaknya. Pikiran Yeosang kembali berputar pada beberapa waktu lalu, saat ia dan kakaknya mengikuti Pastor Choi memeriksa seluruh penjuru rumah. "Tadi itu ... seram."

Yunho terkekeh pelan, ia sedikit mengusap surai adiknya. Ada sesuatu yang sangat kuat di rumah ini, dan kehadiran Pastor Choi mengancam keberadaannya, sehingga 'sesuatu' itu melepas semacam energi yang kuat ke seluruh penjuru rumah, membuat makhluk yang tak kasat mata dapat dilihat dengan mata telanjang.

Yunho memang tidak bisa melihat mereka, tetapi ia bisa merasakan keberadaan mereka di sekitarnya, jadi Yunho sudah terbiasa, apalagi Yunho juga pernah sekali melihat wujud seram salah satu dari mereka sebelumnya. Sedangkan Yeosang sama sekali tidak terbiasa dengan hal semacam ini.

Melihat anak kecil berlari menembus tembok tepat di depan matanya membuat adiknya itu sedikit shock. Apalagi gadis di bawah meja yang menatap mereka dengan nyalang, tampilannya sangat seram, ia menggeram marah karena 'acara bermain'nya diganggu. Ya,, sosok gadis di bawah mejalah yang menyerang San dan juga Jongho.

[✔]Rumah . AteezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang