Malam ini taman kota Jakarta ramai dengan dengan orang-orang, ada yang sudah berkeluarga dan membawa anaknya, ada yang berpasangan, dan ada yang sendirian. Seperti cewek cantik satu ini Indira.
Indira duduk disalah satu bangku yang ada ditaman sembari memakan gulalinya. Malam ini dia pergi jalan-jalan sendirian tanpa TGG ataupun asistennya. Dia berhenti memakan gulali dan menoleh kesamping saat merasa ada yang duduk disebelahnya.
"Kak aziel" ya! Aziel juga berada di taman sekarang ini.
"Hm" jawab aziel cuek.
Aziel melirik pakaian Indira dia hanya memakai rok diatas lutut dan baju kaos lengan panjang dengan gambar bunga didepannya, tidak lupa tas selempang.
"Pakaianmu sungguh kekurangan bahan" aziel tiba-tiba berbicara.
"Eh?" indira bingung harus merespon seperti apa, "maaf" lanjut indira.
"Ngapain lo malam-malam disini?" tanya aziel.
"Cari angin" jawab indira.
"Oh"
"Kakak sendiri ngapain disini?" tanya indira.
"Tempat umum" jawabnya cuek.
"Hm" indira kesal dengan jawaban aziel.
"Kenapa nggak bawa pacar?" indira membuka suara lagi.
"Penting?" tanya aziel balik, indira hanya menggeleng pelan.
"Lo sendiri?"
"Nggak punya pacar" jawab indira enteng, aziel menarik sudut bibirnya keatas.
Aziel melepas jaketnya kemudian melingkarkannya di pinggang indira, membuat perempuan itu terpaku sejenak atas perlakuan manis aziel.
"Paha lo emang mulus, tapi lebih baik ditutup. Gue duluan" pamitnya kemudian melenggang dari hadapan indira.
Kok deg deg an yah?. Batin indira, ia memegangi dadanya yang terus memberikan reaksi terkejut.
Indira membuka ponsel dan mengetikan sesuatu, ia meminta agar dijemput oleh supirnya tetapi supirnya tidak merespon.
"Gimana nih! Udah jam delapan juga" gerutu indira.
Entah niat darimana indira mencari aziel ingin meminta diantarkan pulang, jika cowok itu mau.
Indira melihat aziel yang hendak memasuki mobilnya, dengan gerakan cepat indira memanggil aziel."Kak aziel!!" panggil indira, aziel yang baru saja ingin masuk kedalam mobil menoleh kearah indira.
Aziel menaikkan kedua alisnya.
"A-aku boleh numpang dianterin pulang? Soalnya supir nggak bisa jemput" tutur indira gugup, aziel akan menolak karena dia sangat dingin.
"Masuk" perintah aziel, indira tak menyangka dia akan diantarkan oleh aziel. Langsung saja dia masuk dan duduk disamping aziel.
"Nana udah pulang dari tokoh buku kak?" tanya indira basa basi dan hanya dijawab anggukan oleh aziel.
"Terus gimana? Apa sudah ada pendonor jantung?" tanya indira lagi.
"Belum" jawab aziel, indira bisa melihat raut sedih dimuka aziel saat menyinggung tentang elvina jadi indira tidak ingin melanjutkannya.
Aziel melirik indira yang beberapa kali menguap.
"Tidur saja, nanti gue bangunin kalau udah nyampe" ucap aziel, lantas saja indira langsung menutup matanya dan memasuki alam mimpi.
Indira sudah memberi tahu aziel letak rumahnya jadi aziel tidak kesulitan meskipun indira tertidur.
Aziel sampai dirumah mewah kediaman indira, tanpa berniat membangunkan indira aziel mengetok pintu rumah dan terlihat ibu indira membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Future
Genç KurguPersahabatan bukan sekedar membayar makan, membeli gelang couple, berjalan bersama, tetapi ada disaat dia duka. Ada disaat ia membutuhkan kekuatan dan sedang merasakan kesakitan luar biasa dikehidupannya. Ini cerita random yaaa;) Cinta itu bukan sek...