Hari ini, hari di mana cassil mengikuti olimpiade sebagai jalur selain pertandingan arena. Ia sudah belajar walau ia tak berniat untuk masuk ke Academy itu, dia berjaga-jaga bila kedua sahabatnya itu lolos seleksi maka ia juga harus lolos, bila ia ingin melindungi mereka. Dengan kepala yang masih pusing ia harus melakukan olimpiade tertulis dan lesan kali ini, ia baru mengetahui itu tadi malam oleh kepala Academy dan itu pun ia lakukan dihadapan semua murid. Mengapa demikian? Karena cuma ada 2 murid yang mengambil jalur olimpiade dan tak adil bila pertandingan arena disaksikan banyak orang tapi olimpiade tidak, semua murid setuju untuk itu karena mereka ingin tau bagaimana cara berpikir murid berpangkat peringkat satu DELOLIN ACADEMY itu. Sehebat apakah penyandang peringkat satu itu, mereka akan berlatih untuk menyamakan kedudukan setelah mereka mempelajari langsung dari sang peringkat satu. Juga ingin tau apa yang dipikirkan murid yang bernama Zena yang menyandang peringkat dua di Academy berani menghadapi sang peringkat satu, semua murid menebak pasti Zena tersebut tidak akan menang melawan cassil.
#Aula
Cassil sudah siap di bangkunya. Tentu saja dengan dua sahabatnya yang duduk bersebelahan.
"Baiklah, untuk murid bernama Cassila Bertha Zelloxel untuk maju ke depan." Tak tunggu lama, Cassil pun melakukan apa yang diintruksikan oleh salah satu guru.
Kemudian guru tersebut menyebutkan satu nama lagi.
"Murid yang bernama Grazena Frenky diharapkan maju kedepan"
Semua anak tersenyum sinis meremehkan Zena."Cassila apa ada kesan atau kekawatiran saat ini," tanya guru tersebut.
"Tidak," jawab acuh Cassil.
"Bagaimana denganmu Zena."
"Rasanya sangat gugup," jujurnya."Baiklah, kali ini kalian berdua akan bertanding kepintaran dengan salah satu murid Liorenco Academy, silahkan maju!" Perintah guru tersebut kepada seorang pemuda seumuran dengan cassil, setelah pemuda itu maju guru meminta untuk memperkenalkan diri masing-masing.
Setelah tadi pagi, Cassil dan Zena mengikuti tes tertulis kini mereka harus mengikuti tes lesan.
"Zayneth Willion," ujar pemuda itu.
"Cassila Berta zelloxel," saut Cassil.
" Namaku Grazena Frenky," ucap Zena.Mereka bertiga, tidak! lebih tepatnya mereka berdua menjawab pertanyaan secara bergantian, satu guru memberi pertanyaan dan murid yang bernama zay tersebutlah yang menentukan jawaban benar tidaknya. Tiba waktu pertanyaan terakhir.
"Sekarang giliran nona Zena, apa yang anda ketahui tentang ilmu sihir dan bagaimana penjabarannya menurut pendahulu." Zena mati kutu, dia tidak bisa menjawab semoga cassil mau mengikuti permintaannya, cassil menyadari Zena sudah tak mengetahui jawabannya. Hatinya ragu, dia dilema antara sahabat dan kemanusiawian nya yang harus ia pilih.
Flashback on
Di gudang Academy setelah melakukan tes tertulis.Saat ini Cassil benar-benar ingin membunuh orang yang menarik dia dengan seenaknya, namun ia urungkan karena orang tersebut adalah salah satu siswi DELOLIN ACADEMY yang ia tau bernama Zena rivalnya nanti. Apa lagi ia semakin tak tega melihat wajah sedihnya itu, Cassil masih menunggu penjelasan darinya namun sedari tadi ia tak kunjung membuka mulut. Cassil yang tak tahan lagi pun mendahului untuk bertanya.
"Sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan," tanya Cassil
"A..anu itu, tolong biarkan aku menang di pertandingan nanti," mohon Zena sambil memegang kaki Cassil, Cassil yang terkejut pun refleks mundur."Apa yang kau katakan, mana mungkin aku bisa membuatmu menang," jawab Cassil sambil membantu Zena untuk berdiri.
"Ibuku bilang, jika aku tidak lulus seleksi aku akan dikeluarkan dari keluarga Frenky, kau tau kan keluargaku mementingkan reputasi dari pada anaknya sendiri. Aku tak bisa mengikuti pertandingan arena karena itu sulit bagi ku, dan sedari kecil aku dituntut untuk menjadi seperti kakakku yang pintar. Namun, aku tetap saja berada di bawahmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIORENCO ACADEMY
Fantasy[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!] [On Going + Tahap Revisi] Seorang gadis dingin, cuek namun pintar dan baik hati melangkahkan kakinya ke sebuah sekolah academy khusus untuk seorang yang memiliki kelebihan tersendiri. Cassila Berta Zelloxel memiliki kecer...