Bagian enam belas

3.8K 308 0
                                    

Dunia pun tau , kebenaran yang disembunyikan ujungnya pasti terbongkar bukan?
______________________________________

Langit gelap yang menjadi berwarna karena ribuan bintang menghiasinya. Dibawahnya Lima orang sedang berkumpul dengan suasana yang menegangkan.

Malam ini Cassil , Lorez, Qarin, Bele dan Mero berkumpul di taman Academy. Setelah memastikan sekitar aman, mereka duduk melingkar diatas rerumputan. Mereka sepakat untuk berpura pura tidak saling kenal bila didepan semua murid Academy ini. Mereka sedang membahas tindakan apa yang selanjutnya mereka lakukan. Cassil memimpin pertemuan ini. Sesuai rencana, Cassil akan mencari sang pangeran tersebut dengan sangat berhati hati dan teliti.

"Bagaimana bila kita awasi semua murid yang ada di Academy ini" ucap Lorez

"Ayolah Rez, murid disini bahkan tak bisa dihitung dengan jari. Lalu bagaimana kita bisa mengawasi semua murid yang bersekolah di Academy ini?"ujar Qarin

"Yang dikatakan nona Qarin benar, jumlah kita bahkan tidak ada dua persen dari murid Liorenco Academy" ucap Bele

"Berhenti panggil kami nona Bele, kalian adalah teman kami" ucap Qarin

"Haha, baiklah Rin. aku bercanda" ucap Bele

"Tidak perlu mengawasi semuanya, cukup yang kalian rasa mencurigakan, kalian pasti bisa bukan mendeteksi besarnya kekuatan yang dia miliki? Bukannya tidak susah? Dengan status dia sebagai pangeran maka energi di sekitarnya pun berbeda" semua mengangguk

"Tapi nona, aku dan Bele tidak bisa berubah menjadi manusia dalam waktu lama. Bila kami melebihi batas ini , kami akan celaka" ucap Mero kepada Cassil

"Malam ini kembalilah ke wujud kalian yang sebenarnya. Aku mengizinkan kalian berubah setiap malam hari untuk menambah energi bila pagi hari menjelang. Ingat kita tidak bisa santai dari sekarang. Tidak ada yang tau kapan dan darimana musuh datang. Setidaknya kalian selalu waspada setiap saat" dijawab anggukan oleh Qarin, Lorez, Bele dan Mero

"Baiklah hari ini cukup sekian, mungkin aku akan meminta Mr Deva menyiapkan ruangan rahasia untuk kita, bisa kalian sebut basecamp. Berhati hati setiap saat. Sekarang pergi ke kamar masing masing aku ada urusan sebentar" mereka berdiri dari duduknya dan berjalan memencar . Sedangkan Cassil masih duduk terdiam menunggu keempatnya menjauh dan menghilang terlebih dahulu dari pandangannya. Merasa keadaan sudah aman dia bangkit dan berteriak.

"Siapa disana ?" Cassil merasa sedari tadi ada seseorang yang mengawasi pertemuan ini. Dan benar saja seorang pemuda bertubuh tinggi, setinggi Mero dengan badan bugar keluar dari persembunyiannya. Cassil menebak dia berumur tak berbeda jauh darinya, memakai pakaian serba hitam. Cassil menyipitkan matanya untuk melihat wajah pemuda tersebut. Namun nihil, wajah tersebut tertutup kain hitam dibagian hidung dan mulutnya. Cahaya bulan mengenai wajah pemuda tersebut. Cassil bisa melihat mata hitam pekat sang pemuda. Tatapan mata Cassil dan pemuda tersebut bertemu, mereka saling terdiam entah kenapa. Dunia seolah berhenti sebentar, muncul perasaan aneh didalam hati Cassil. Namun dengan cepat Cassil memutuskan sepihak tatapan mata tersebut .

"Siapa kau?" Tanya Cassil
Pemuda itu masih diam

"Apakah kau tidak bisa bicara?" Tanya Cassil, namun lagi lagi pemuda itu tidak menjawab. Cassil geram ingin dia memukul kepala pemuda tersebut.

"Baiklah" ucap Cassil membalikkan badan membelakangi pemuda tersebut ingin meninggalkan tempat tersebut, namun setelah satu langkah dia berhenti dan berkata.

"Jika kau berniat buruk atau berniat menyakiti siapa pun yang ada disekitarku, dan siapapun yang  berharga bagiku, aku tidak akan tinggal diam" lalu berlalu begitu saja

Dibalik kain hitam yang menutupi sebagian wajah pemuda tersebut, sebuah senyuman muncul, bukan seringai tapi ini adalah senyuman yang tidak bisa di artikan.

******* LIORENCO ACADEMY *******

Hari ini adalah hari pertama Cassil memulai pelajaran, seperti yang Cassil tau. Kelas hari ini adalah jadwal untuk penentuan element, dan kelas ini lah yang Cassil hindari. Dia bisa saja pura pura tidak memiliki kekuatan tapi bagaimana dengan kristal uji elemennya. Kristal itu tidak mungkin bisa dibohongi. Namun hal itu tidak terlalu dipikirkan Cassil, sedari tadi Cassil hanya memikirkan siapa pemuda yang tadi malam ia temui. Apakah itu dia, kalau iya itu dia maka Cassil telah kehilangan kesempatan bagus untuk menghentikannya.

"Cassil, tadi malam kau kemana? Aku menunggumu tapi maaf aku ketiduran" ucap Dea

"Maaf Dea, aku hanya keliling Academy ini. Supaya aku cepat hafal bagian bagian dari Academy ini. "

"Ouh begitu, ya sudah mari kita sarapan"

"Kau memasaknya sendiri?" Dijawab anggukan oleh Dea

"Kenapa kau tidak ke cafetaria saja ?"

"Hmm, sebenarnya aku tidak terlalu suka masakan di Academy ini. Tapi kalau kau mau, kita bisa kesana" ucap Dea bangkit dari duduknya, namun tangan Cassil menahannya.

"Hei, aku hanya bertanya. Aku pikir makan disini lebih baik. Aku tidak suka keramaian" ucap Cassil
"Ini untukku?" Tanya Cassil menunjuk sebuah piring yang diatasnya terdapat nasi goreng yang menggoda bagi orang lain, namun tidak untuk Cassil. Dia tidak suka nasi goreng sedari kecil, karena saat di panti dia pernah memuntahkan semua isi perutnya akibat bawang putih yang tercampur dalam bumbu nasi goreng. Tapi bila dia berkata jujur pasti Dea akan sedih.

"Iya itu untukmu, makanlah. Kalau tidak enak tidak usah di makan ya" ucap Dea, mendapat anggukan ragu oleh Cassil. Cassil mulai menyedokkan nasi goreng ke mulutnya dan tak terjadi apa apa. Cassil senang, untung saja kejadian dulu tidak terjadi lagi.

"Ouh iya Cassil, ternyata kau sudah punya teman ya disini?" Cassil tersedak makanannya, dan itu tidak cepat berhenti. Dea memberikan segelas air putih untuk Cassil.

"Pelan pelan" ucap Dea. Cassil berdehem

"Jadi?"

"Ah itu, siapa yang kau maksud teman?" Tanya Cassil

"Mereka yang kemarin "

"Oh, mereka temanku saat di Delolin Academy" mendapat anggukan Dea

"Sudah jam segini, ayo berangkat" ajak Dea, mereka bangkit dari duduknya dan bergegas ke gedung Academy



























Udah lama ya w gak up, nih sekarang up. Ya maaf guys, author masih anak sekolah btw. Yang mulai tahun ajaran baru semangat ya, kesuksesan menunggumu di sana.

Jangan lupa komen, like and follow akun author lo ya. Karena itu aku jadikan faktor penyemangat buat usahain cerita ini tetap update. So enjoy to my story. Maaf kalo ada typo bertebaran. Manusia tidak ada yang sempurna btw.



Follow IG Author
@ndy_sr94 akun pribadi
@dy____05 akun khusus wattpad
@ndysar94 akun Wattpad

SEE YOU NEXT PART, CUS GESER KE PART SELANJUTNYA.......

LIORENCO ACADEMY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang