Bagian Dua belas

3.9K 331 0
                                    

Cassil pov

Saat aku membuka mata, aku mendapatkan langit langit kamar yang sangat asing bagiku. Aku berjalan ke arah jendela besar disamping kanan tempat tidur yang berukuran king size itu, menampakkan hamparan kebun bunga yang sangat indah,  Ini dimana ? Tiba tiba pintu kamar tersebut terbuka, seorang maid menghampiriku.

"Anda sudah sadar nona" ucapnya
Aku hanya mengangguk

"Saatnya makan malam nona , Yang mulia Lord dan Queen sudah menunggu anda di ruang makan"

"Tunggu , dimana ini? Lord ? Queen? Apa ini di istana geogroria?"

"Benar nona, anda sedang berada di istana sang Lord"

Apa ini jebakan? Mana mungkin pertemuan kami secepat ini. Apa dia akan membunuhku bila aku menemuinya. Sial ini sangat tak ku duga. Aku pun pasrah mengikuti maid itu yang sedang berjalan di depanku .

Sampailah aku di depan sebuah pintu berukuran besar dengan ukiran teratai emas yang sangat indah.

Author pov

Maid itu membuka pintu, menampakkan tiga orang yang sedang duduk di sana, seorang laki laki gagah, wajah dingin nan tampan dengan aura kepemimpinannya itu duduk diujung meja persegi panjang dengan beberapa ah bukan lagi beberapa namun ini banyak sekali makanan di atas nya. Di samping kanannya Cassil sudah mengenal dia , dia adalah Queen istana ini. Juga gadis kecil yang duduk di samping Queen, Cassil melihat gadis kecil itu sangat pucat tanpa senyuman, dan Cassil bisa menyimpulkan bahwa gadis itu bukan gadis biasa dan dia adalah sang putri istana ini.

"Kau sudah sadar Cassil" ucap Queen

"Salam yang mulia Lord , Queen juga tuan Putri"

"Mari duduk Cassil, kami sudah menunggumu" cassil mengangguk dan berjalan namun ia bingung akan duduk dimana

"Duduklah di samping yang mulia saja" ucap Queen lagi lagi Cassil hanya menurut, didalam hati ia berdoa agar ajal tak menjemputnya dengan cepat

Pandangan Cassil bertemu dengan manik mata jinga sang Putri, Cassil bingung karena tiba tiba Putri tersebut tersenyum lebar kepadanya.

Lord dan Queen saja sampai terkejut, pasalnya Putri mereka tak pernah tersenyum selebar ini dengan orang asing. Lord dan Queen bergantian menatap Cassil.

Putri tersebut berdiri dan melangkahkan kakinya untuk duduk disamping Cassil, namun saat melangkah ia tak sengaja menginjak gaunnya. Dia terjatuh, namun sebelum jatuh Cassil menahan dia dengan kekuatannya

"Putri" teriak semua

"Aku tak apa" ucapnya, untung saja Cassil masih sempat, Queen berterimakasih kepada Cassil. Sang empu yang akan terjatuh pun seperti tak memiliki kesalahan dan bergegas menarik tempat duduk disamping kiri Cassil.

"Terima kasih Cassil , kau telah menolong putri violet" ucap Queen

"Itu sudah tugas saya Queen"

Lord sendiri pun masih bingung dengan Cassil, siapa dia ? Dari mana dia berasal? Lord yang diketahui bernama william tersebut penasaran dengan kekuatan yang dimiliki oleh Cassil, ia merasakan kekuatan Cassil melebihi kekuatan yang ia miliki.

"Siapa namamu" tanya dingin lord

"Cassila" tak kalah dingin

"Lengkap!" Suruhnya

Astaga, apa ini akhir hidupku ujar Cassil dalam hati

"Cassila Bertha Zelloxel"

"Zelloxel, dari kerajaan?"

"Delolin" ucap cassil

Ia melihat wajah Queen yang terkejut

"Kau anak dari ratu Raina?" Cassil mengangguk, dari cerita pamannya memang itu nama ibunya.

"Wah, tak ku sangka anak Raina de cantik ini" ucap Queen Elena

Lord menyeringai, jadi dia sudah datang.

"Kakak sangat beruntung, dimasa depan kakak akan bahagia" ucap putri violet dengan wajah pucatnya

"Apa maksud anda putri"

"Dia bisa melihat masa depan " ucap sang Lord, Cassil mengangguk sebagai balasan

"tubuhnya sangat lemah, mentalnya tidak kuat untuk melihat masa depan seseorang, namun apa boleh buat karena itu kelebihannya, dan kami bangga walau sebenarnya jika bisa kami ingin putri kami tak memiliki kelebihan tersebut dan hidup normal layaknya anak anak lainnya" ucap Queen Elena

"Baiklah, mari mulai makan malamnya" ucap lord

Cassil pun memulai menyendok kan makanan ke mulutnya, namun aktivitas nya terhenti tak kala putri violet memegang tangannya.

"Ada apa putri" tanya Cassil
"Bisakah kakak menginap disini " wah apa keluarga ini bisa membaca pikiran, padahal aku bergumam didalam hati tapi kenapa ia tau niatku untuk segera pergi dari istana ini pikir dalam hati Cassil mengantisipasi bila mereka benar benar bisa membaca pikiran.

"Tinggallah disini semalam, hutan tak aman untuk mu" ucap Lord

"Semalam tak masalah Cassil, kau bisa pulang besok pagi" ucap Queen, kini Cassil terpojokkan

Cassil menatap Queen , lord lalu putri violet dengan bergantian. Ia menghela napas pasrah melihat wajah putri violet yang seakan akan hidupnya tergantung pada keputusan Cassil.

"Baiklah, dan yang mulia kalau anda memiliki waktu bisakah kita bicara tentang suatu hal"

"Kenapa tak sekarang?" Tanya sang Lord , Cassil melirik maid dan penjaga yang berada di dalam ruangan ini. Mengerti akan lirikan Cassil yang menunjukkan kecurigaan ada mata mata disini lord pun berkata "baiklah, kau datang saja ke ruanganku" mendapat anggukan Cassil.

acara makan malam pun selesai, saat Cassil ingin meminum segelas air putih tangannya ditarik oleh Putri violet begitu saja hingga ia tersedak

"Huk,, huk...." sambil menaikkan sebelah alisnya tanda bertanya

"Ah maaf kan aku kak, aku hanya ingin mengantar kakak ke kamarmu"

Queen dan lord menggelengkan kepalanya, tak biasanya wajah anaknya seceria itu.

"Baik lah, yang mulia saya permisi" ujar Cassil mendapat anggukan keduanya. Putri violet segera menari tangan Cassil dengan cepat. Beberapa kali Cassil memperingati Putri violet agar tak lari supaya ia tak jatuh











•TBC

LIORENCO ACADEMY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang