Part VI

369 74 35
                                    

Demi Tuhan Eunbi sangat lelah. Dari tadi dirinya hanya berdiri menyambut puluhan tamu undangan. Awalnya dia pikir hanya ada sepuluh atau dua puluh orang saja. Nyatanya,tamu undangan mencapai jumlah kepala sembilan nyaris seratus.

''Kwon Eunbi kau sudah menyiapkan pidato sambutan kan?''
Tanya seorang pria berumur kepada Eunbi.

''Sudah pak.''

''Setelah ini kau langsung memberikan pidato sambutan kepada tamu undangan. Kemudian setelahnya kau akan membawa mereka berkeliling pameran sambil kau beri penjelasan.''

Ahh rasanya Eunbi ingin pingsan saja.

.....

''Yena potoin dong.''

''Mana sini HP nya,''

''Nih...''

''Mundur lagi Yena, biar full body hehe...''

''Ck ribet.''

Decak Yena. Tetapi dia terus mundur,mundur, mundur,Dan...

Bruk

Yena membalikan badannya. Melihat siapa yang ditabraknya. Yena hampir saja berteriak. Didepannya kini ada seorang laki-laki dengan tubuh tinggi. Masih wajar jika tingginya seukuran Junkyu atau Park Chanyeol tetangga depan rumahnya. Namun laki-laki didepannya ini memiliki tinggi yang melampaui batas normal manusia. Jika Yena menebak mungkin sekitar dua meter lebih. Wajah laki-laki tersebut tertutup oleh tudung hitam yang tersambung dengan hoodie berwarna senada yang dipakainya.

''Mm...ma..aaff...''

Ucap Yena terputus-putus,masih shock. Laki-laki dihadapannya ini tidak bilang apa-apa. Tetapi justru langsung pergi dari hadapan Yena.

Yena masih berpikir,apakah dia benar-benar manusia? Ah sudahlah Yena pusing dibuatnya.

''Yur..''
Panggil Yena pelan.

Entah sejak kapan gadis bermarga Jo itu sudah berada di samping Choi Yena.

''Dia itu apa?''

Yuri hanya menggelengkan kepalanya. Dia sama-sama melongo,sama-sama memasang wajah bodoh seperti Yena.

Sampai Yena tersadar ketika tangannya merasa sangat nyilu. Kemudian langsung menekuk lengan jas almamaternya. Betapa terkejutnya Yena dan Yuri ketika melihat lambang empat titik berbentuk persegi panjang,lebih tepatnya jajar genjang dengan tambahan dua titik memanjang di salah satu ujungnya. Kalau ditarik garis disetiap titiknya maka akan berbentuk seperti layang-layang yang memiliki ekor.

Dahi Yena berkerut. Hatinya berkata...

''Bagaimana kebetulan memiliki cerita yang sangat kompleks seperti ini?"

......

Sekarang ini Minju sedang berada di kamar mandi. Seketika dirinya dikagetkan dengan orang Yang sangat tinggi terlihat dari pantulan cermin didepannya.

Minju bukanlah korban film horror yang akan menoleh kebelakang ketika melihat sesuatu didalam cermin. Namun,ia langsung bertanya kepada orang itu.

''Lu bukan setan?''

Namun orang itu tetap diam.

''Heh,Lu orang kan?''

Untuk kedua kalinya Minju dibuat geram dengan orang yang ada dibelakangnya. Akhirnya Minju langsung berbalik dan menghampiri orang tersebut.

''Tuan ini kamar mandi perempuan. Kamar mandi pria ada disebelah sana. Pergilah dari sini sebelum kau dicap mesum oleh orang-orang.''

Makhluk didepannya itu hanya memandang Minju dengan mata abu-abunya yang tajam.

Spaceship[izone]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang