CHAPTER 2

3.1K 218 6
                                    

"Kak aku pergi-"

"GAK USAH!!"teriak Kim dari dalam kamar nya

"Aku harus perik-"

"GAK USAH HYUN!!"lanjutnya melempar sesuatu ke pintu kamarnya membuat Hyun terjengit kaget

"Kerumah sakit saja seben-"

"GAK USAH DIBILANG KAU TULI?!"

Hyun meneguk ludah nya "baiklah kakak butuh sesuatu??" Kim melempar handphone nya membuat Hyun menghela nafas besar "maaf kak" melenggang pergi ke kamarnya

Kim menarik kasar lengan Hyun masuk ke kamarnya "mau kemana kau?!" Bentaknya

Hyun terdiam melihat kamar Kim yang berantakannya tidak bisa ditanya

"Kau mau kemana kutanya!!"

"Rumah...sakit"

Kim memperhatikan Hyun dari atas kebawah hingga di lutut menemukan kedua lutut istrinya diperban

"Ah itu kemarin karena-"

"Kau ini umur berapa?!menjaga diri sendiri tidak bisa kau bodoh?!minta bantuan padaku jika butuh!!"mendudukkan Hyun dengan pelan karena Kim tidak ingin dan tidak akan pernah melukai Hyun. Omong kosong saja

"Kakak terlihat sibuk jadi aku-" ucapan Hyun terpotong ketika melihat tatapan tajam Kim "maaf"

"Kau panggil aku apa?!kakak?!gak sudi jadi kakak mu!!"jelas jelas dia ini suaminya bisa bisa panggil kakak siapa yang tidak kesal "aku suami mu brengsek" melempar kotak pertolongan pertama pada Hyun

"Aku sudah mengobatinya jadi-"

"Kau banyak bicara buka luka mu"

Hyun perlahan membuka perbannya membuat geraman rendah Kim terdengar

"Obatnya ada di kamar mu??"

Hyun bangkit berdiri "biar aku saja yang ambil"

Kim tidak mendengarkan dia berlalu menuju kamar Hyun dengan cepat mencari obat untuk luka istrinya dan terkejut melihat foto pernikahan mereka dipasang difigura besar disana bahkan tidak hanya satu karena mereka mengambil foto prewed tidak hanya satu

Kim tersenyum melihat foto mereka tersebar di kamar istrinya. Cukup lama sebelum dia kembali dan menemukan bahwa Hyun menatap sebuah lembar foto ditangan nya

"...aku istri yang ke berapa??"tanya Hyun mendapati begitu banyak foto pernikahan Kim dengan pria dan wanita

Kim mengambil foto foto tersebut dan meletakkan nya dimeja "tidak penting" memberikan obat Hyun

Hyun meneteskan air matanya "aku kekamar sebentar kakak jika butuh-"

"Duduk!!"

"Beri aku waktu sebentar"

"Duduk"Kim menekan pundak Hyun untuk tetap duduk "kau tak ada hak untuk mempertanyakan itu" mulai mengobati lutut dan luka luka Hyun yang ada di tubuhnya

Hyun terdiam sejenak "kakak mau cerai saja dengan ku??" Kim mendongak menatap tajam Hyun "jangan memaksakan untuk menjadi suami ku aku tak masalah jadi istri mu yang ke berapa tapi hatiku bermasalah jadi lebih baik berhenti saja"

"Kau serius mengatakan itu?!kau gila?!kita menikah karena saham!!aku tak mau kehilangan saham ku karena jalang seperti mu!!"

"Aku sudah akan memasuki 18 tahun kak setelah ini perusahaannya turun padaku dan kita bisa jadi kolega-"

"Keluar!!"Hyun mengambil obatnya dan bangkit berdiri "HYUN!!OTAK BODOH!!" Membawa Hyun dalam dekapannya

Hyun tidak bisa merasakan apa apa. Tubuhnya mati rasa berasa ingin bunuh diri kapan saja dan memang bisa bunuh diri kapan saja

Mencintai seseorang yang membenci kalian itu...sakit ternyata dan bodohnya Hyun percaya bisa mengubah kebencian Kim padanya menjadi rasa cinta

"Maafkan aku, kakak begini karena ku jika saat itu aku tidak bilang pada ayah aku mencintai mu...ayah tak akan menjodohkan kita aku minta maaf"Hyun melepas dekapan Kim lalu terkekeh "aku mencintai mu" memukul pelan dada Kim "aku minta maaf padamu karena telah merepotkan lagipula jika kita berpisah sekarang tidak akan terlambat ayah juga bukan orang yang akan menarik saham dan hubungan pertemanan perusahaan kita kok jadi tenang saja" Hyun melambai "aku ke kamar dulu kakak bisa panggil jika butuh sesuatu dan boleh aku minta??"

"...apapun"

"Jangan kasar padaku ya sakit juga hatiku karena kita akan bercerai setelah ini tolong baik baik denganku"Hyun membungkuk lalu melangkah pergi dengan helaan nafas besar dan tangis yang semakin deras

Kim menggertakkan giginya lalu menelfon seseorang di sebelah sana

"Bisa kau persiapkan surat cerai??"

"Tapi tuan besar anda dan tuan besar Hyun bahkan belum memiliki keturunan lalu sahamnya-"

"Bukan Hyun tapi surat cerai istri ku yang lain siapkan semua"

"Baik tuan besar"

Kim melangkah keluar berniat untuk berbicara dengan Hyun tapi apa yang Hyum katakan membuat hatinya hancur berkeping keping

"Aku mengerti cinta sesama jenis itu dosa tuhan tapi jangan sakiti dia aku minta padamu"helaan nafas lelah terdengar "ini hari ke 717 semenjak pernikahan kami dan 13 hari lagi akan genap 2 tahun dan aku juga berulang tahun aku mohon pengampunan mu" Hyun menutup mata untuk berdoa pada tuhan nya dengan isakan isakan kecil "andai aku tidak bertemu dengan nya aku tak akan sampai begini haha susah untuk melepasnya tuhan" terdiam terpaku didepan patung salib dan beberapa gambar "narkoba tidak akan membunuh ku tapi penjara akan menyiksa ku hingga aku mati tapi reputasi suami ku, ayah ku, keluarga ku akan sangat berbahaya" menatap keluar jendela dengan tatapan kosong "suami ku...aku kembali menjadi Bae Eun Hyun bukan Kim Eun Hyun"

Kim perlahan mendudukkan diri disamping kanan Hyun karena dia menatap jendela sebelah kiri

"Kim Eun Hyun...Kim dari marga seorang Yeong Un??bercanda Hyun" terkekeh singkat membuat Yeong tersenyum "Bae Eun Hyun. 13 hari lagi ya tuhan??aku mohon...bunuh diri"

"Apa yang akan kau lakukan?!"

Hyun terbelalak dia menoleh pada Yeong dan langsung beranjak menjauh

"Kau akan bunuh diri huh?!lakukan"

Hyun mengernyit "apa??"

"Lakukan"Yeong menunjuk jendela Hyun "lompat dari sana" Hyun hanya diam "kau pikir akan ada yang peduli??tidak brengsek" mendengar itu Hyun meneteskan air matanya

"Aku tahu"Hyun mencoba untuk menahan tangis nya "jangan diperjelas...aku tahu"

"Ya sudah sana lompat"

Tangis Hyun mereda seketika mengetahui sebesar itu benci Yeong padanya. Berbalik berjalan kearah jendela nya lalu tersenyum memikirkan Yeong dan ayah ibunya

"Ya sudah sampai disini saja"gumam nya sudah berancang ancang akan melompat

"Kau gila?!"Yeong menarik kasar tangan Hyun "mau bunuh diri jangan disini" memeluknya merasakan degupan jantung Hyun yang sangat kencang "aku akan bercerai"

Hyun mematung "tentu" membalas pelukan Yeong "tentu saja"

"13 hari apa??"mendudukkan Hyun diranjangnya "kau menghitung hari pernikahan kita??"

Hyun tersenyum "iya" mengambil selembar foto pernikahan mereka versi mini "untuk kenang kenangan jangan dibuang ya coret saja wajah ku" ingin menangis tapi tak bisa

"Untuk apa aku menyimpan ini??"

"Karena...kau menyimpan foto pernikahan mu yang lain dan tidak foto kita jadi kupikir...tapi jika tidak mau tak apa biar aku bawa saja" meneteslah air mata Hyun

"Kau sudah seperti orang gila memiliki foto pernikahan kita sebanyak ini"kata Yeong mendengus melihat kamar Hyun dan foto foto mereka

"Aku akan membersihkannya tenang saja"sudah berapa kali hari ini Hyun menangis "...aku akan berbicara dengan pengacaraku dan...aku juga sudah akan berbicara dengan ayah dan ibu jika ada waktu tolong dengan ku karena aku tidak bisa bicara sendiri" Hyun menggumam dengan wajah datarnya "kalau begitu aku pergi dulu"

"Mau kemana??"tanya Yeong

"Memanggil beberapa pelayan untuk membantu ku beres beres"

You Do??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang