CHAPTER 13

869 70 0
                                    

"Hyun??"Yeong membuka perlahan pintu kamar Hyun "Hyun??" Mengernyit melihat Hyun diam di pojokan

Ini sudah pukul 11 malam dan Yeong baru saja pulang dari rumah sakit menemani Alisya

Khawatir dengan keadaan Hyun jadi dia mengunjungi sebentar saja dan disinilah Yeong menemukan istri mungil dan imut nya tertidur dipojok kamar dengan sebuah buku terbuka di pangkuan nya

Menghela nafas berat "anak ini hamil pun masih ringan" meletakkan perlahan tubuh Hyun diranjang "Hyun??" Membelai wajah Hyun kemudian mengecup dahinya "untunglah kau tidak luka luka"

"Hm??"terbelalak melihat Yeong ada didepan nya "Yeong" segera mendudukkan diri

"Aku membangunkan ya??"

Hyun mengedarkan pandangan nya "kak Alisya??mana kakak Al??dia baik baik saja??" Yeong menggeleng "apa yang terjadi??dia kenapa??"

"Alisya dioperasi tadi luka nya dalam untunglah dia baik baik saja"menatap tajam Hyun "yang kau gunakan untuk menyobek lengan nya tidak berkarat"

"Bukan begitu-"

"Kau ini sebenarnya ada apa??kalau ada sesuatu katakan padaku jangan disimpan simpan sendiri dan melukai orang lain. Kau tahu seberapa penting nya Alisya untuk ku??dia hidup ku Hyun dan dia yang terakhir untuk ku kalau memang kau sangat mencintai ku dan ingin perhatian ku kau sudah dapat kan itu...kau hamil anak ku mana mungkin aku tidak memberi mu perhatian??ada apa??"

Hyun meneteskan air matanya "aku memang sangat mencintai mu...itu tidak salah Yeong tapi aku tidak akan mungkin melakukan itu pada kakak karena aku juga tahu dia kebahagiaan mu Yeong...bukan perhatian yang aku ingin karena aku tahu seberapa keras aku meminta kau tetap tidak akan berikan...cukup kau lihat aku saja dan sapa aku...sudah bahagia aku, jika kau lakukan itu atau kalau kau tidak mau...bisa setidaknya usap perut ku saja...aku mencintai mu" memainkan jari jarinya "aku tidak melakukan itu tapi kalau tidak percaya juga tidak apa aku tidak masalah lagipula aku sudah ada tuhan kok untuk dipercaya" Hyun mengatakan bahwa Yeong tidak bisa dipercaya dan memang benar itu apa adanya "jam 11 sudah makan??" Menyisir rambut Yeong membuat nya rapi lalu terkekeh "mau diambilkan makan??"

"Jangan mengalihkan topik"

"Lalu mau seperti apa??sudah 8 bulan kok bentar lagi 9 terus aku lahiran jadi yang tahan dulu sebentar sama aku ya??kalau Yeong minta aku keluar dari sini aku masih belum bisa soalnya bocah ini 2 masih butuh ayah nya jadi bentar lagi buat sekalian ngurus surat kak Alisya biar jadi ibu mereka ok??mau pukul aku, bentak aku gapapa yang penting jangan suruh aku pergi"menepuk dadanya "gak bisa"

Yeong menghela nafas berat "gak masalah buatku tinggal bareng kamu 1 bulan lagi tapi Alisya gak bakal mau" sejenak tiba tiba saja terasa seperti pemakaman "aku gak yakin Alisya bisa jadi ibu yang baik buat anak anak mending kamu aja"

Hyun terkekeh "aku akan kunjungi setiap minggu tenang saja" menggenggam tangan Yeong dan dia letakkan diatas perutnya "tendang tendang mereka"

Yeong terbelalak menatap Hyun saat benar benar merasakan tepukan halus di telapak tangan nya "serius??"

"Tadi aku waktu baca buku mereka juga tendang tendang"tertawa kecil "tahu ibu nya lagi seneng ya??"

"Mereka tendang tendang beneran" Hyun senang melihat Yeong senang walau bukan karena nya "mereka tendang tendang" tertawa senang

"Udah"menunjuk pintu nya "aku harus tidur"

Yeong menggeleng "aku tidur disini kalau aku tinggal bisa luka ini kulit"

"Enggak Yeong"

"Aku gak percaya sama 'enggak' nya kamu"

"Gak bakal Yeong udahlah"

"Apa yang kamu pikir bisa bikin aku percaya??"

"Ada anakmu disini kalau aku luka dia juga bisa luka"karena Yeong yang sudah pasti melukainya

Yeong berdecak "aku tak peduli dengan anak itu Hyun!!kita bisa buat banyak" apa yang dia maksud dengan itu "aku peduli nya sama kamu!!tidur"

"Kak Al-"

"Tidur ku bilang Hyun"


Pagi mana lagi yang Yeong nistakan kali ini memang bukan pemandangan sexy atau apapun tapi wajah damai Hyun yang sudah Yeong sia siakan

Cantik

Bibir merah mudanya

Kulit bersih, putihnya

Rahang kecil

Hyun itu sempurna, kata Yeong dengan bangganya bercerita pada tuhan. Bodoh

"Pagi Hyun"tersenyum mengusap wajah Hyun lembut

Hyun mengernyit "Yeong??...mimpi ku bagus sekali" berbalik memunggungi Yeong kembali ketidur nya

Yeong tersenyum "jadi kau bermimpi tentang ku ya??" Membawa Hyun dalam dekapan nya "apa setiap hari??" Hyun menggumam "ini bukan mimpi Hyun"

Hyun terbelalak "bukan??" Menoleh secepat kilat lalu membuka mulutnya tidak percaya "sungguh?!" Menusuk pelan pipi Yeong lalu seketika ingatan nya semalam kembali "oh...ya benar aku lupa" mendudukkan dirinya perlahan "kalau gitu aku mandi dulu"

Yeong menarik pelan lengan Hyun "kau bermimpi tentang ku" mengecup perut Hyun lalu bibir Hyun "setiap hari" Hyun mengalihkan perhatian nya "benar??mimpi apa??"

Hyun terdiam sejenak "nanti akan tumbuh seperti ayah nya tampan, pintar, gagah benar benar akan seperti ayah nya dan aku??tidak dapat apa apa"

Yeong tertawa "memang harusnya seperti ayah nya" membuat dengusan kesal Hyun terdengar "tapi semoga sifat sabar dan baik mu menurun pada mereka"

"Aku...tidak yakin untuk itu"

Yeong mengernyit "apa kau baru saja bilang aku ini jahat??" Bahkan Yeong sendiri tidak akan menyalahkan Hyun jika dia menjawab bahwa Yeong memang jahat "kau tidak mau menyapa ku balik??"

"Pagi-"

"Bukan"menunjuk celana nya yang menggembung "menyapa itu" Hyun terdiam tidak paham "morning sex baby"

"Tidak"Yeong tersakiti sekarang ini "kak Alisya menunggu aku mau mengunjungi nya" melepas tangan Yeong

"Kalau begitu ayo mandi bersama"

~~

"Kak Ali!!"Alisya terbelalak melihat Hyun datang membawa sebuah bucket buah "halo~bagaimana kabar mu??" Mengulurkan tangan nya membuat mereka bingung

"Apa??"tanya Alisya menjabat tangan Hyun

"Mau aku peluk tapi...nanti kakak tidak nyaman jadi salaman saja" membungkuk menyapa keluarga Alisya "aku mau keluar lagi dulu sebentar" melambaikan tangan nya kemudian melangkah pergi

"Itu istri Yeong??"Alisya mengangguk "woah dia cantik...Yeong bodoh"

Yeong mendengus "terserah kata mu apa" dia berbicara seperti itu pada ibu mertua nya "bagaimana??" Mengecup dahi Alisya cukup lama

"Baik...kau ngapain bawa dia datang??"

"Dia mau mengunjungi mu Al ayolah kau sudah memfitnah nya dengan alasan menyobek luka mu jadi baik baik dengan nya"

Yeong tahu??tentu dia tahu hanya malas saja membela Hyun

"Kakak!!"Hyun meletakkan sebuah bucket bunga berbentuk love di tembok "buat mu biar cepat sembuh" senyum nya lebar sekali "jangan dibuang ya kalau tidak suka bilang aku saja nanti biar aku ambil lagi"

"...tentu akan aku simpan"

You Do??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang