CHAPTER 10

1.1K 82 0
                                    

"Apa Alisya menelfon mu??"Yeong mengambil handphone nya lalu memeriksa

"Tidak dia mengirim mu pesan lalu aku buka"Hyun tersenyum "aku yang salah maafkan aku"

PRAKK

Yeong melempar handphone nya "apa ini saja bukti cinta mu?!KAU SUDAH GILA?!" Hyun terdiam ditempat nya "cintamu hanya omong kosong hah?!aku tidak pergi kembali keranjang mu dan duduk" menarik kasar lengan Hyun untuk duduk diranjang mereka "Bae Eun Hyun...itu hanyalah seorang jalang yang tak bisa menghargai orang lain" mencengkeram kuat rahang Hyun "malu dengan marga Bae yang kau sandang Hyun"

"Aku tidak bisa membuat mu cinta padaku lalu aku bisa apa??kau memang dasarnya sudah membenci ku"Hyun meremas pakaian nya sendiri "jangan sebut aku jalang karena aku bahkan tidak meminta mu sekalipun untuk melakukan hal itu dengan ku memang kau selalu menggunakan ku jika kau butuh tapi aku tidak begitu" terisak menatap Yeong dengan tatapan lelah nya "dan marga Bae??tidak kau katakan juga aku sudah dengar sendiri dari ibu"

Yeong berdecak "tidur, makan, duduk, minum entahlah Hyun lakukan semau mu tapi jangan berpikiran pergi dari sini" berniat untuk mengembalikan pakaian nya tapi Hyun mencegah "apa?!"

"Kau harus berangkat"katanya membuat Yeong menggertakkan giginya "kau bilang akan menikahinya dan dia juga bilang dia merindukan mu jadi kupikir...kalian pasti tidak bertemu dalam waktu lama apalagi karena kau menjaga ku jadi berangkat saja aku tidak akan pergi kok" menggenggam tangan Yeong membawanya ke closet milik Yeong "maaf jika aku merepotkan mu kau harus berangkat ya??" Yeong hanya diam "Yeong harus berangkat"

"Kenapa kau begini"Yeong pergi meninggalkan Hyun sendiri menyiapkan pakaian nya

Beberapa waktu Hyun menyiapkan pakaian Yeong yang mungkin cukup untuk 1 minggu. Hyun menyatukan kedua tangan nya

"Aku minta padamu tuhan"memanjatkan doa untuk keselamatan Yeong nanti disana dan untuk membuatnya sadar bahwa ada Hyun yang selalu menunggu jika dia membutuhkan sesuatu

Yeong hanya mendengus melihat itu menunggu Hyun selesai dan mereka bisa berbicara lebih lanjut

"Sudah??"Hyun berbalik menatap Yeong "duduk" Hyun duduk disofa sebelah Yeong "berikan handphone mu"

Hyun terdiam sejenak "Yeong mau apa??" Yeong menggeleng "Yeong bisa tunggu sebentar aku-"

Yeong merampas handphone Hyun lalu membuka nya "aku tahu siapa yang kau hubungi" membanting handphone Hyun untuk sekian kali nya hingga tidak terbentuk "memang bukan selingkuhan atau masalah cinta tapi masalah obat kan??kau bisa menuntut cerai padaku dan aku bisa menuntut penjara mu"

"Yeong aku tidak-"

"Kau ingin aku berangkat atau tidak?!"

"Yeong-"

"YA ATAU TIDAK?!"

"...ya"

"Baiklah jika itu mau jangan pernah kau sesali!!"

Berakhir baik??tentu saja

Haha

Haha

TIDAK BODOH!!MANA ADA PERKARA SELINGKUH YANG BERAKHIR BAIK?!

Yeong pergi selama 5 bulan lama nya dan yang berarti ini bukan ke 7 kehamilan Hyun tanpa Yeong dan orang tua nya yang sudah sah bercerai

Hyun sakit. Mental. Fisik. Tubuhnya mati rasa. Hatinya sudah tidak bisa merasakan apapun. Lidahnya kelu. Tubuhnya lemas. Matanya lelah

Berita pernikahan Yeong dengan Alisya sudah tersebar di Korea dan tidak sedikit orang juga yang mengirimnya permintaan maaf dan turut bersedih atas itu tapi Hyun menanggapi bagaimana??senyuman dan berkata bahwa dia baik baik saja.  Seperti seorang Bae Eun Hyun yang dikenal sabar

Yeong??setiap pagi dia memberikan obat pencegah kehamilan pada minuman Alisya. Najis memiliki keturunan dengan orang sepertinya

Yeong berencana pulang

Dan menghancurkan hari Hyun untuk yang kesekian kalinya

"Uwahh jadi ini mansion mu??"tanya Alisya mendudukkan diri disofa dan kedua kakinya dimeja

Yeong memperhatikan sekitar lalu berjalan menuju kamar nya "dimana anak ini" kekamar lantai 3 yang memang terlihat lebih terawat membuktikan bahwa Hyun disini "gila aku cari satu satu" yang Yeong ingat adalah warna kesukaan Hyun itu merah jadi tentu pintunya juga warna merah

Mudah??hah!!Yeong memang pintar

Membuka perlahan pintu nya mendapati Hyun sedang tertidur "masih percaya saja pada tuhan mu" ucapnya memukul kencang pintu Hyun membuatnya membuka mata "sudah bangun kau??"

Hyun menoleh menatap Yeong lalu tersenyum senang "Yeong" panggilnya perlahan mendudukkan diri "kapan dateng??" Menjadi ibu hamil itu repot kesana kesini, begini begitu harus berhati hati dan pelan

"Banyak tanya mulut mu aku datang tidak disambut malah tidur tidur seenak jidat"

Hyun mengangguk pelan "maafkan aku tadi baru saja bersih bersih rumah jadi ku istirahat sebentar" mengambil sesuatu dari lemari nya lalu dia berikan pada Yeong "untuk Yeong dan kak Alisya"

Figura

Yeong lempar

Mudah

"Yeong...tidak suka ya??"bisiknya dengan kepala tertunduk

"Aku sepertinya ingat memberitahu mu untuk tidur di kamar ku??" Yeong duduk disofa kamar Hyun

"Aku pindah semenjak berita kalian menikah untuk kak Alisya saja" berjongkok untuk membereskan pecahan pecahan kaca "Yeong mau sesuatu??"

"Biar aku saja"mengambil alih meembersihkan pecahan kaca tersebut "7 bulan??" Hyun menggumam "bagaimana keadaannya??"

Hyun mengusap perutnya senang "kembar Yeong" Yeong menatap tak percaya Hyun "laki laki" menunjukkan hasil usg nya

Melupakan tugasnya Yeong teralih pada usg Hyun "kembar??...ada dua didalam sana??...wow...oh wow"

"Yoonjong waktu itu dateng terus anterin aku periksa usg"menunjukkan foto Yoonjong memeluk perut besar Hyun "lucu kan??"

"Kau seharusnya telfon"memeluk Hyun lama hingga Alisya tiba "apa yang kau lakukan disini??" Tanya nya pada Alisya

Alisya mengernyit "cih dia itu istri mu??" Mengambil figura pernikahan Hyun dengan Yeong lalu melempar nya "laki laki murah" gumam nya mendapat pukulan telak Yeong

"Keluar Sya-"

"Aku Hyun kak"mengulurkan tangan nya menjabat Alisya "senang bertemu dengan mu"

Alisya menggumam "apa apaan kau memukulku?!" Bisiknya pada Yeong "buatkan aku teh sekarang" perintahnya pada Hyun

Hyun tidak terkejut "ba-baiklah kak tunggu sebentar kalian bisa menunggu dibawah aku aka-"

"What the fuck is this??"melempar futura berisi gambar bunga dari Yoonjong

"Kak jangan-"

"Diam-"

"Kau yang diam"sela Yeong menarik kasar lengan Alisya membawanya keluar kamar Hyun "kau tunggu diruang tamu" lalu menutup pintu dan menghampiri Hyun yang tengah membersihkan gambar Yoonjong "kau baik??"

"Sobek"katanya dengan air mata menetes "gambar Yoonjong sobek aku harus bagaimana??" Gambar bunga pertama dan bunga pertama yang dia terima

"Berdiri dulu nanti kamu luka"mengambil figura figura lain yang masih sempurna "pindah lagi kekamar ku ok??" Mencari luka luka yang ada ditubuh Hyun "baik??untung lah" menelusuri kamar Hyun jika kemungkinan dia menyimpan obat obatan seperti waktu lalu "tidak ada??untunglah"

"Yeong bukan itu masalahnya tapi gambar Yoon"

You Do??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang