Lyodra melihat arloji berwarna kuning kesayangannya yang melingkar di tangan kanan nya itu.
"gila, waktu cepet banget sih. udah jam 6 aja" gumam Lyodra yang sedang berjalan menuju ruang makan
Pratama, Permata dan Nuca sudah menunggunya sedari tadi. dalam keluarga mereka, makan itu harus lengkap anggotanya agar terasa kebersamaan nya. terkecuali, jika ada kesibukan masing masing yang tidak bisa di tinggalkan.
"selamat pagi, ly sayang" sapa Pratama yang tengah mengacak rambut anaknya itu
Lyodra tersenyum dan menempati kursi disamping Nuca, "pagi juga papa, pagi ma"
Permata tersenyum, "ayo duduk ly, kita udah tunggu kamu dari tadi nih"
"maaf ya, aku telat"
"gapapa sayang" jawab Permata"ehem" Nuca berdehem pelan namun tetap terdengar oleh Lyodra yang posisinya berada disamping Nuca persis
"kenapa, kak?"
"aku gak disapa, ly?"Lyodra terkekeh, "iya, aku lupa. selamat pagi buat kak nuca yang selalu tampan di mata aku"
"pagi juga, adikku yang selalu nyebelin di mata aku" Ledek Nuca
"ck! tau ah, kak nuca udah aku puji malah gitu" kesalnya sambil berkacak pinggang
Nuca tersenyum, "iya, maaf deh. kamu selalu cantik dimata aku"
"sudah, ayo kita sarapan. nanti mama sama papa telat nih" ucap Pratama sebagai penengah obrolan mereka
mereka pun memulai sarapan nya tanpa bersuara sedikitpun,
karena selain makan yang harus bersama, dalam keluarga mereka yang berasal dari solo ini sudah diajarkan adab makan tanpa suara dan mereka menerapkan nya.
bersuara pun hanya ketika ada hal penting yang tidak bisa di negosiasi.
maka dari itu, adab perilaku Lyodra dan Nuca bisa dibilang sangat baik, apalagi ketika berhadapan dengan orang yang lebih tua dari mereka.
bisa di contoh nih untuk para readers sekalian.
setelah menghabiskan beberapa menit untuk sarapan, Pratama, Permata, Lyodra juga Nuca bersiap siap menuju tempat mereka melakukan aktivitas selanjutnya.
Pratama mengajak kedua anaknya itu untuk berangkat bersama, karena moment ini sudah jarang sekali semenjak Nuca hijrah dari solo ke ibukota, tempat mereka sekarang dan semenjak Pratama dipercayai sebagai doktor terbaik, membuat mereka jarang berkumpul bersama lagi.
Nuca sebagai anak pertama pun menyetujui sang papa untuk berangkat bersama, karena memang dirinya sangat rindu akan hal hal kecil namun berharga seperti ini.
mereka memasuki mobil milik Pratama, begitu juga Permata yang juga berangkat bersama suami nya karena saat ini mereka bekerja pada rumah sakit yang sama.
dalam mobil, Lyodra dan Nuca duduk bersebelahan di tengah sedangkan Pratama dan Permata sudah pasti mengisi bagian depan.
hanya ada perbincangan antara Pratama dan Permata tentang rumah sakit tempat kerja mereka di ibukota yang mengisi suara di mobil milik Pratama itu, karena Lyodra dan Nuca tidak mengerti apa yang dibicarakan kedua orangtuanya itu.
karena Nuca sangat penasaran, akhirnya ia membuka suara.
"mama sama papa satu rumah sakit ya sekarang?"
Permata menoleh sedikit kearah Nuca, "iya sayang, mama sama papa di tugaskan di tempat yang sama. ruangan kita juga bersebelahan kok"
"ih! so sweet banget deh, aku jadi pengen kayak mama juga papa. ketemu di rumah sakit, sekarang kerjanya juga bareng" ucap Lyodra secara tiba tiba
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesawat Cinta
Teen Fiction"kita itu bagaikan pesawat. aku pilot, kamu pramugari nya" -- Samuel Cipta Herma sebuah kisah tentang Lyodra Margaretha Pratama yang dipertemukan dengan Samuel Cipta Herma rank 1 #samuellyodra rank 1 #keisyanuca [28 Mei 2020] rank 3 #lyodra [4 Juni...