Chapter 15// Their Last Camp (cycling)

412 56 16
                                    

"Tidak ada ciptaan Tuhan yang sia-sia, Semua bergantung pada cara kita bersyukur atas nikmat-nikmatNya," -- Samuel Cipta Herma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak ada ciptaan Tuhan yang sia-sia, Semua bergantung pada cara kita bersyukur atas nikmat-nikmatNya," -- Samuel Cipta Herma

✈️

Hari ini adalah hari terakhir mereka camping. Tak ada peraturan yang harus ditaati untuk hari ini. Panitia membebaskan setiap kelompoknya untuk melakukan sesuatu yang positif supaya kegiatan camping selama 3 hari tidak sia-sia dan ada pelajaran yang dapat dibawa oleh masing-masing siswa/i.

Masing-masing kelompok tengah memikirkan kegiatan apa yang mesti dilakukan di hari terakhir mereka. Banyak yang memilih untuk tidur kembali, Ada juga yang memilih bermain badminton, Sebagian memilih untuk mencoba memasak, Dan ada pula yang memilih untuk merapikan alat-alat agar tidak tersebar dimana-mana.

Hanya kelompok yang dipegang Samuel yang belum menentukan kegiatan akhir mereka.

"eh, gue ada ide buat kegiatan terakhir kita!" seru ziva yang sangat antusias untuk memberi tahu teman sekelompoknya.

"sepedaan aja, gimana? ditempat camp ini kan ada sewa sepeda. gimana, pada mau ga?" usulnya

"sewa sepeda mahal ga tuh?" tanya karin

"ah! paling cuma 15000/orang. kita kan ada beberapa orang, kali aja dikasih diskon," sahut ziva

"ohiya boleh deh, daripada tidur kan ga ada kenangannya," lyodra ikut bicara
"oh, ceritanya ada yang mau mengukir kenangan nih," ledek karin
"mengukir kenangan sama siapa sih, ly?"

Lyodra memutar bola matanya, "diem deh lo. masih pagi jangan bikin masalah,"

"aduh, ampun bang jago. sorry bang jago,"
"kebalik maemunah, sorry bang jago dulu," protes ziva

"yaudah, ini jadinya gimana? kita kasih tau kak samuel dulu idenya, takut keburu pulang. soalnya cuma 3 jam kan?" usul karin

"ya ya boleh"

✈️

Samuel tengah duduk dibawah pohon besar. Untuk pagi hari seperti ini, duduk di pohon itu sangat nyaman. Bisa menuangkan seluruh kelelahan dan mungkin saja bisa mendapatkan ide-ide yang belum pernah terpikirkan.

"kak samuel"
"eh iya, ada apa, ziv?"

Ziva memutuskan untuk duduk disamping Samuel.

"mau kasih ide untuk kegiatan terakhir kita,"
"ah! sorry. maksudnya kelompok kita,"

Samuel tersenyum kecil, "boleh, apa nih ide kalian?"

Pesawat CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang