C25 - Resah

577 62 9
                                    

Uuuhhh dah chapt 25
.
Siapa yang nungguin?
.
Absen coba sebut nama yuhuu!
.
.

Happy reading!
.
.

"Gerald, coba ceritakan kronologis kejadiannya mengapa Karin bisa sampai tertabrak!" Gerald terkejut bukan main. Ia berpikir sejenak tentang konsekuensi yang akan dia terima jika ia menceritakan kronologisnya pada orang tua Karin.

Kemungkinan terburuk yang akan ia terima jika ia menceritakan kronologis itu adalah orang tua Karin pasti akan menyuruhnya menjauhi Karin. Kemungkinan terbaiknya adalah orang tua Karin bisa membantu dirinya untuk menemui keluarga Reza.

Setelah berpikir sejenak, Gerald pun memutuskan untuk menceritakan semua kronologis kejadian yang menimpa Karin itu supaya orang tua Karin tidak salah paham dengan dirinya.

"Jadi gitu Om, Tante ceritanya."

"Saya sendiri belum yakin kalau kembaran saya yang membuat Reza meninggal, tapi saya harus memastikan itu semua."

"Jika memang benar kembaran kamu itu yang menyebabkan Reza meninggal, sebenarnya ini bukan kesalahan kamu, mungkin ini sudah takdir yang mempertemukan kalian untuk menyelesaikan masa lalu itu." Budi memegang pundak Gerald, menguatkannya.

"Om, Tante, apa saya boleh tau di mana rumah keluarga Reza?" Orang tua Karin pun saling pandang untuk meminta persetujuan satu sama lain. Mereka paham dengan kondisi dan perasaan Gerald saat ini. Lalu, mereka pun mengangguk untuk membantu Gerald memastikan tentang kematian Reza. Tetapi tetap, yang menjadi prioritas saat ini adalah kesembuhan Karin.

Mereka akhirnya membuat kesepakatan. Saat ini, mereka akan fokus untuk membantu mempercepat kesembuhan Karin, dengan cara bergantian menjaga Karin di rumah sakit. Tidak lupa, mereka juga memberi tahu kondisi Karin kepada teman-teman terdekatnya. Juga yang paling utama adalah mereka akan mengabari kondisi Karin saat ini kepada keluarga Reza supaya menjenguknya secepatnya.

Malam besoknya, di rumah sakit ada orang tua Karin, Gerald, dan Rean yang sedang menjaga Karin. Akhirnya, keluarga Reza pun datang ke kamar di mana Karin dirawat. Linda selaku ibu dari Reza langsung menangis tersedu-sedu melihat kondisi Karin saat ini. Karena, bagaimana pun juga Karin sudah seperti anaknya sendiri bagi Linda.

Gerald sebenarnya tegang dengan situasi dan kondisi saat ini. Ia khawatir keluarga Reza tidak akan memberinya kesempatan untuk mempertemukan Gerry dan meminta maaf kepadanya. Ia masih saja diam, ia hanya menunggu instruksi dari orang tua Karin jikalau ia akan bertindak.

Tangis keluarga Reza pun telah mereda. Inilah saatnya orang tua Karin bertindak. Orang tua Karin mengajak orang tua Reza untuk berbicara sebentar di luar.

Lagi-lagi kini hanya tersisa Gerald dan Rean yang mengabaikan keberadaan satu sama lain. Gerald pun mendekatkan dirinya ke kasur Karin. Ia duduk di kursi mengarah wajah Karin. Jari-jemarinya pun mulai menggenggam jari-jemari Karin sebelah kiri sambil menciumnya. Rean diam-diam memperhatikan mereka. Ia ingin sekali menjauhkan Gerald dari Karin. Tapi, ia mencoba untuk memperhatikan mereka dahulu lebih jauh.

"Rin, gue mau lo sama Gerry sembuh, karena kalian adalah orang-orang yang sangat gue sayangi. Gue gak punya siapa-siapa lagi selain kalian."

"Rin lo cepetan bangun dong, lo mau kan maafin Gerry dan nerima gue lagi? Jujur, posisi gue saat ini sangat sulit sekarang. Gue gak bisa milih di antara lo berdua. Tapi, gue janji bakal selalu bahagiain lo dan membuat lo hidup tenang jauh dari bayang-bayang masa lalu. Gue akan buat lo nerima kehadiran Gerry dan menerima masa lalu itu."

History Influence [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang