Rumah Bayu
"kamu habis dari mana? kenapa lama sekali?"
"Tadi ada yang butuh pertolongan. Oh ya Bu, Ibu coba deh bilang apa gitu dalam hati saja"
"ha? memangnya kenapa?"
"ayolah Bu..."
hening...
aku tidak mendengar apapun
"Bu, Ibu benar sudah mengatakannya?"
"iya"
"tapi kok Bayu tidak mendengar apapun?"
"(memukul lengan Bayu) ya jelaslah. Kamu ini ada-ada aja. Sudah sana makan dulu."
Bayu mengusap-usap lengannya seraya berjalan kedapur. Ia masih memikirkan kejadian aneh yang menimpanya tadi. Diambilnya piring dirak lalu berjalan ke meja makan.
"apa gara-gara waktu aku dipukul sehabis dari rumah Zahra?"
FLASHBACK 3 HARI YANG LALU...
Bayu ke Rumah Zahra dengan membawa kue, karena ini hari jadian mereka ke 2 bulan. Ia terus menekan tombol bel Rumah, namun tidak ada respon.
"kemana Zahra?" mengambil ponselnya kemudian menelepon Zahra. Berdering, namun tidak diangkat. Berulang kali ia menelepon, jawabannya tetap sama. Iapun memutuskan kerumah sebelah.
Tok...tok.. (seseorang membuka pintu)
"selamat malam, maaf mengganggu. Saya mau titip kue ini untuk Zahra tetangga sebelah (menunjuk rumah). karena saya rasa dia tidak ada di Rumah. Tapi, tolong simpankan dala kulkas agar tidak meleleh" pinta Bayu. Orang itu mengambil kue tanpa berkata apapun lalu menutup pintu.
Bayu terdiam sejenak. "kenapa dia terlihat aneh" gumamnya. Lalu ia pergi. Diperjalanan ia terus membayangkan betapa bahagianya zahra menerima kue itu.
drtt...drt...drt..
Bayu mengambil ponselnya. Ternyata pesan dari Zahra. Senyumnya perlahan luntur setelah membaca isi pesan dari Zahra yang ingin putus. Saat itu hujan turun deras sekali disertai dengan petir. Bayu langsung menelepon Zahra.
"Zahra, kenapa? kenapa kamu minta putus?"
"kamu masih tanya kenapa? kamu sama sekali tidak memahami perasaanku. Kamu lupa sudah membuatku malu di depan teman-temanku? Kamu pikir aku bahagia setelah menerima kejutan itu dari kamu? dengan lantang kamu berteriak dan bahkan sampai memasang spanduk di depan kelasku untuk memberitahu semua bahwa ini hari jadian kita. Bayu! aku tidak suka, itu sungguh memalukan."
tut..tut. (telpon terputus)
"halo, Zahra.Zahra!"
Tanpa disadarinya, dibelakang ada seorang bertudung mengintainya. Bayu kembali berjalan dengan menyeret kakinya. Orang bertudung itu mengikutinya. Bayu akhirnya merasa bahwa ada yang mengikutinya. Ia mencari sesuatu untuk melindungi dirinya. Ada batu bata disampingnya, namun belum sempat diambilnya batu bata itu, orang bertudung itu langsung memukul Bayu dengan tongkat kayu.
Bayu masih setengah sadar. Ia melihat orang bertudung itu. Orang itu melempar tongkat kayu dan hendak pergi, namun Bayu memegang pergelangan kaki orang itu. orang itu menendang-tendang Bayu dan segera pergi.
FLASHBACK OFF
"setelah itu aku bangun sudah berada dirumah sakit. Tapi, kenapa hanya pada wanita itu? kenapa harus dia? hais.. tidak mungkin juga kalau karena itu.." ia bergegas keruang TV.
--
Rumah RaraRara sedang menonton televisi. Ia melihat berita mengenai kasus pembunuhan gadis berusia 20 tahun di perumahaan X. Gadis itu meninggal sudah dalam 3 hari.
"itu nggak jauh dari rumahku. Menakutkan sekali. Aku jadi kepikiran dengan orang aneh di Swalayan tadi."
--
Bayu menghentikan makannya setelah melihat berita itu.
"itu bukannya di Perumahan Zahra?" ia mengambil ponsel dan menelepon Zahra. Namun nomor itu sudah tidak aktif.
"(melempar ponselnya) haiss.. kenapa aku memperdulikannya. Dia saja sudah mencampakkan ku."
drrtt... drtt..
Bayu kembali mengambil ponselnya. Ternyata dari kantor polisi memberitahunya agar ke sana. Bayu bergegas membersihkan diri dan menuju kesana.
"selamat siang, silahkan duduk"
"bagaimana kondisi anda?"
"baik, pak"
"saya langsung saja. Berhubung lokasi pemukulan itu dekat dengan TKP pembunuhan kemungkinan yang melukai anda si pembunuh gadis itu"
"ha? si pembunuh?"
"ya kami menemukan ini" memberikan foto kue yang bertuliskan dari Bayu.
"ini hanya ditemukan sidik jari anda. kemungkinan anda sudah berinteraksi dengan pelaku."
"kenapa ini...""
"apa anda mengingat sesuatu?"
"disamping rumah ini adalah rumah pacar saya, ah sekarang mantan. Bagaimana dengan wanita itu?"
"tidak ada seorang pun dirumah itu. Baik, apakah anda sempat melihat orang yang memukul anda?"
"ng? ya.. waktu itu saya melihat dia bertudung. Terus orang yang menerima kue itu, sedikit terlihat aneh. Dia tidak berkata apapun bahkan langsung menutup pintunya. Oh ya, tadi saya juga melihat orang bertudung di Swalayan."
-----------
Hari ini puasa terakhir.. besok sudah lebaran..Mohon Maaf Lahir dan Batin.. Selamat Hari Raya Idul Fitri..
KAMU SEDANG MEMBACA
SUARA HATI (Tamat)
Fantasy"wah.. kenapa aku bisa mendengar suara hatinya? kenapa aku...wah.. aku sudah gila. (mengusap usap telinganya). Dia berjalan menghampiri wanita paruh baya yang sedang mengantri di kasir. Diletakkannya panci itu di keranjang belanjaan. (kenapa aku ja...