"aku harus cari kamu kemana lagi Ra?" Gumam Bayu.
Kalau aku punya kemampuan ini.. Apakah hanya berfungsi saat didekatnya saja? Ra, tolong katakan kamu dimana. Sebut namaku Ra. Aku mohon.
..
Fany mengambil pisau dibalik jaketnya.
"Ayo kita akhiri semua ini". Rara terisak. Fany mulai mendekatkan pisaunya.
"Oh, ada sedikit cerita yang harus ku beritahu padamu sebelum kita mati disini"
Bayu, kau mendengarku kan? Tolong aku.
"Aku, membunuh Ibu Kenan. Karena dia terus membela Kenan. Dan membuatku frustasi. Toh sebenarnya umurnya juga tidak akan lama lagi, jadi aku membunuhnya. Beberapa hari yang lalu, aku membunuh seorang gadis karena dia sudah memberitahu keberadaanku pada Kenan. Ah, ada satu lagi. Aku juga membunuh seorang wanita. (tertawa) salah siapa dia melihatku keluar dari rumah gadis tadi. Bahkan bertanya siapa aku. Ya sudah ku bunuh saja. Dari pada merepotkan. Tapi, mayatnya tidak akan ditemukan. Shuuutt!!! Aku membuangnya ditempat yang jaaauuhhh. Dan hanya aku yang tahu.. hihihi"
"Tamat. Sekarang tinggal kamu." Rara memejamkan mata.
Bayu... Tolong aku...
..
Di lain sisi,
Bayu menggigit jarinya. Perasaannya sangat tidak enak.
"Ku mohon Ra.." gumamnya.
Bayu....
"Rara"
"Ada apa mas?"
"Tidak Pak."
Bayu..tolong..
"Aku mendengarnya, katakan kamu dimana" gumam bayu
KAMU SEDANG MEMBACA
SUARA HATI (Tamat)
Fantasy"wah.. kenapa aku bisa mendengar suara hatinya? kenapa aku...wah.. aku sudah gila. (mengusap usap telinganya). Dia berjalan menghampiri wanita paruh baya yang sedang mengantri di kasir. Diletakkannya panci itu di keranjang belanjaan. (kenapa aku ja...