Rara Story

34 4 2
                                    

   Namaku Rara, seorang mahasiswi Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi di Universitas Y. Aku sudah memasuki semester 4.

  Waktu pertama kali aku datang dikampus ini untuk daftar ulang, aku hanya seorang diri. Karena aku anak perantauan. Aku masuk melalui jalur SMNPTN. Aku sangat bersyukur bisa masuk Universitas Favorit ini.

   Awal masuk kuliah, aku orangnya begitu pendiam. Tak banyak yang berkenalan dengan ku. Aku tak ambil pusing, toh lama-lama kami akan akrab juga hehehe.

  Waktu itu, acara makrab diselenggarakan dihalaman kampus. Aku hanya punya 2 teman, yakni Vio dan Bunga. Bunga asli orang sini, sedangkan Vio sama sepertiku.

  Hari-hari berlalu, kami sudah mulai pembelajaran. Saat ini kami sedang makan di kantin. Tiba-tiba saja, seorang kakak tingkat mendatangi meja kami.

"Hai, kamu Rara kan?" Tanyanya seraya duduk disampingku.

"Iya ada apa?"

"Kenalkan, Aku Kenan. Panggil saja Ken. Kamu ambil Prodi Akuntansi kan?"

"Iya.."

"Kita sama. Boleh gabung nggak?" Aku menatap kedua temanku. Ternyata mereka malah mengangguk cepat seraya menatap kakak tingkat ini. Sepertinya mereka mengagumi Kating ini.

"Oh ya, kalau ada yang sulit soal pembelajarannya jangan sungkan tanyakan padaku."

"Baik Kak" jawab kedus temanku bersamaan.

....

  Hingga kami memasuki semester 2 itu memakan waktu 6 bulan. Rasanya benar-benar cepat sekali. Baru masuk sudah semester 2 saja. Hubungan ku dengan Ken, kami sering pergi jalan-jalan. Bahkan dia sering ke kelasku. Hari ini, dia mengajakku bertemu di taman kampus. Jam istirahat aku bergegas kesana. Sesampainya disana, ternyata dia sudah menunggu. Ku lihat, dia membawa boneka teddy bear berwarna putih. Untuk apa boneka itu?

"Kak" aku duduk disampingnya. Apakah boneka itu untukku? Pikirku.

"Ra, aku langsung saja" katsnya seraya mengulurkan boneka itu dan menatapku.

"Kamu mau jadi pacarku?"

"Ha?!"

Hening...

  Dia mengajakku pacaran? Wah..aku nggak nyangka seorang Kating tampan jatuh cinta padaku. Dia tampan, memiliki lesung pipit, tingginya 176 cm, berkulit putih, badan ideal, pokoknya tipe semua cewek. Tapi, kenapa dia suka padaku?

"Ra, kenapa diam saja?"

"I..iya aku mau" dia tersenyum memperlihatkan lesung pipit di pipi kirinya. Manis sekali. Aku menerima boneka itu dan memeluknya erat.

**

  Tak terasa kami sudah berpacaran selama 1 semester. Haha artinya sudah memasuki semester 3. Ya sama 6 bulan lah. Tak segan kami tampil mesra di depan umum. Hanya bergandengan tangan sih. Banyak yang tidak suka. Banyak juga yang bodo amat dengan hubungan kami. Secara Kating tampan pasti banyak fansnya. Tapi, sudah seminggu lebih dia nggak terlihat. Bahkan nomornya saja tidak aktif.

"Ra, cowok lo kemana? Sudah seminggu lebih nggak kelihatan?" Tanya Bunga.

"Apa dia kabur?" Vio. Bunga memukul lengan Vio.

"Maaf..."seraya mengusap lengannya.

"Aku nggak tahu dia dimana. Ponselnya saja tidak aktif. Bahkan dikampus aku tidak melihatnya."

"Mungkin lagi ada sesuatu yang penting"

"Seharusnya kan kabari dulu" Vio

....

  Saat pulang kuliah, aku kebetulan berpapasan dengan teman sekelasnya. Sebenarnya sudah dari awal sejak dia tidak ada dikampus aku mau menanyai teman sekelasnya, tapi aku masih malu.

"Kak Arga"

"Rara, ada apa?"

"Mm.. apa kak Kenan masuk kuliah?"

"Tidak. Dia sudah seminggu ini tidak masuk. Bahkan tidak ada keterangan. Aku pikir kamu tahu.."

"Ah, yasudah Kak. Terima kasih. Aku duluan" akupun bergegas pergi.

"Kemana sih Ken?" Gumamku.

**
Sesampinya di gang menuju rumahku, ada beberapa pria kekar dengan membawa botol. Sepertinya miras. Aduh, kenapa juga siang-siang begini mesti ada orang-orang itu. Jadi lewat jalan yang jauh kan.

"(Ngos-ngosan) ck! Bikin capek saja. Kenapa mesti mabuk disitu"

  Aku menghentikan langkahku karena di depan rumahku ada seseorang berdiri dengan kepala menunduk. Aku memicingkan mata agar terlihat jelas siapa dia.

"Itu seperti....Ken!" Aku berlari menghampirinya lalu memeluknya.

"Kamu kemana saja? Kenapa tidak ada kabar. Kamu tahu aku sangat khawatir. Kenapa ponselmu tidak aktif? Ada masalah apa?" Dia melepas pelukanku. Aku mencium bau alkohol dari deru napasnya. Astaga dia mabuk.

"Ken.. kamu.. ada masalah apa? Kenapa seperti ini?"

"Aku, mau kita putus Ra..."

"A..apa?! Kenapa?"

"Aku..hiks.. aku.." dia terisak. Aku hendak memeluknya, namun dia mendorongku.

"Jangan mendekat!!!"

"Ken.." dia pergi meninggalkanku. Berjalan sempoyongan. Dan sempat juga terjatuh. Aku memegang tangannya, dihempas kasar olehnya. Dia menyuruhku terus menjauh.

"Sebenarnya ada apa?" Gumamku menatap punggung Ken yang kian menjauh.

SUARA HATI (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang