SUARA HATI, End

18 1 0
                                    

Pemakaman Kenan

  Bayu dan Rara ziarah ke makam Kenan. Kenan dimakamkan di samping makam ibunya.

Semoga kamu tenang disana, Ken. Semoga Tuhan mengampuni segala dosa yang kamu perbuat. Semoga kamu bertemu dengan ibumu.

Bayu memeluk Rara dari samping. Lalu mereka pulang.

"Bayu.."

"Ya.."

"Terima kasih selama ini kamu sudah membantuku. Bahkan sampai membuat kamu terluka. (Menatap tangan Bayu yang diperban) maafkan aku sudah membuatmu dalam bahaya..."

"Sudahlah. Kamu baik-baik saja aku lega sekali. Aku tidak apa-apa. Jangan menyalahkan diri kamu."

"Aku juga dengar cerita soal pacar kamu..."
Bayu diam.

Mungkin karena ini aku diberi kemampuan untuk mengungkap masalah Rara. Dan menemukan Zahra.

Rara memegang tangan Bayu. Bayu terkejut, ia melihat Rara.

Drtt...drt...

Bayu mengambil ponselnya.

"Halo, ya. Saya akan segera kesana"

"Ada apa Bay?"

"Zahra, mereka sudah menemukan mayat Zahra"

🌻🌻🌻

1 tahun kemudian...

Bayu Pov

  Aku selalu mengunjungi makam Zahra. Sedih, berat, rasanya campur aduk melihat kepergiannya dibunuh seseorang. Aku disini akan selalu mendoakan kamu.

  Fany, dia dihukum penjara seumur hidup, karena pembunuhan dan percobaan pembunuhan. Rara, sudah setahun ini aku tidak mendapat kabar darinya. Perasaan rindu muncul setiap mengingat senyumnya. Entah sejak kapan aku mulai menyukainya. Dia cuti kuliah dan pulang dengan orang tuanya. Aku begitu merindukannya.

   Kini aku sudah bekerja di Perusahaan yang sangat ku idam-idamkan. Hari ini, adalah hari yang sangat bahagia. Wanita yang kutunggu-tunggu memberiku kabar setelah setahun lamanya. Ya, Rara. Dia memintaku menemuinya di Cafe dekat tempatku bekerja.

"Bayu" dia melambaikan tangan. Semakin cantik parasnya. Aku bergegas menghampiri, menarik kursi dan duduk didepannya.

"Bagaimana kabarmu?" Tanyanya seraya tersenyum manis.

"Aku, baik. Kamu?"

"Iya. Aku juga baik. Tidak terasa sudah 1 tahun ya..."

"Iya. Kamu lanjut kuliah?"

"Ah..iya. besok sudah mulai masuk kelas. Kamu kerja dimana?"

"Perusahaan IT. Itu impianku sejak dulu"

"Wahh... Selamat" aku membalasnya dengan senyuman.

"Mm.. apakah kamu sudah punya pacar?"

"Ng? Belum. Kamu sendiri?" Tanyaku balik.

"Iya aku sendiri. Hahah..."

"Ra.. sebenarnya..aku menyukaimu"

Rara diam menatap Bayu.

"Aku tidak tahu sejak kapan mulainya. Selama ini aku menunggu kabar darimu. Aku bahkan tidak bisa mendekati wanita lain karena aku mengkhawatirkan mu. Aku sudah tidak bisa mendengar suara hatimu lagi.."

"Benarkah? Kamu tidak mendengar suara hatiku lagi? Aku barusan mengatakannya"

"Mengatakan apa?"

"Kalau aku juga menyukaimu" kami saling melempar senyum. Aku memberanikan diri menggenggam tangannya.

"Bekas lukanya..." Dia menatap bekas luka ditanganku karena menahan pisau Fany, kejadian waktu itu.

"Biarkan ini menjadi kenangan. Kita tidak usah bahas dan ungkit-ungkit lagi. Kita fokus saja pada masa depan."

...

Rara

  Jangan pernah ragu mengakui kesalahan bila memang nyata kita salah. Belajar dari kesalahan diri sendiri dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi. Jangan pernah mengakhiri hubungan hanya karena sebuah kesalahan. Berkata jujur dan menyelesaikan baik-baik.

  Dengan melarikan diri, tidak akan menyelesaikan masalah dan itu adalah pilihan terburuk. Seandainya Kenan tidak melakukan hal itu, orang-orang yang tidak bersalah bahkan dirinya tidak akan meninggal tragis. Seandainya kalau dia mau mengakui kesalahannya, semua itu tidak akan terjadi. Fany, tidak akan bertindak gegabah.

   Kalau saja kamu menceritakan kepadaku, aku mungkin akan memaafkanmu. Tapi semua sudah terlanjur. Bahkan aku sampai melibatkan orang lain yang sama sekali tidak ku kenal dalam masalah ini.

  Hingga kami bertemu kembali, dan mengatakan perasaan masing-masing. Terima kasih Bayu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SUARA HATI (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang