Apakah kamu tetap bisa mendengar ku? Bayu tolong. Aku ada di.... Gedung terbengkalai. Aku tidak tahu alamatnya. Intinya gedung terbengkalai. Bayu....tolong.
"Kamu tahu, ada pria yang lumayan tampan (mengayun-ayunkan pisau) dia berani-beraninya mengganggu ku. Dia menitipkan kue dan menyuruhku menyimpan di kulkas. (Tertawa) dasar nggak tau diri. Tapi, sampai saat ini dia tidak tahu kalau aku membunuh pacarnya. Hahahah...."
Bayu... Tolong...aku harap kamu mendengarnya. Aku digedung terbengkalai.
...
Gedung terbengkalai?
"Pak, bapak tahu didaerah sini ada gedung terbengkalai?"
"Oh itu, kita harus putar balik mas. Ya lumayan jauh dari sini. Mau ngapain mas kesana? Mau ngevlog ya?"
"Bukan pak. Ini darurat. Tapi nanti saya minta tolong sama bapak ya.."
...
Kenan mengaktifkan ponsel Rara. Setelah aktif, ada beberapa notifikasi panggilan tak terjawab.
Bayu
Ia kembali menelepon Bayu.
"Halo, Rara?"
"Bukan, aku Kenan"
"Kenapa ponsel Rara ada di kamu?"
"Sepertinya kamu sudah tahu aku. Rara diculik. Aku butuh bantuanmu"
"Aku sudah tahu. Dia disekap di gedung terbengkalai dekat daerah sini. Aku sedang menuju kesana."
"Baiklah, aku akan segera kesana"
....
Bayu sampai digedung itu.
"Pak, saya minta tolong telepon polisi. Tapi, Kita harus hati-hati."
"Mas.. mas ini serius nih?"
"Iya Pak. Teman saya diculik. Dia dalam bahaya sekarang. Tolong..."
"Ba.. baik mas.." Bayu mengeluarkan beberapa lembar uang. Lalu bergegas masuk.
...
"(Menghela napas) aku terlalu banyak cerita...sehingga mengulur waktu."
Bayu...tolong aku..
"Sekarang saja...."
"Tunggu!!!"
"(Menoleh) oh! Kamu laki-laki waktu itu.. (mendengus) kenapa bisa tahu aku disini?"
"Jadi...kamu..." Bayu perlahan mendekat
"Jangan mendekat!!!" Teriak Fany, menodongkan pisau pada Rara. Bayu menghentikan langkahnya.
"Pacarmu, sudah kubunuh (menyeringai) " Fany
"Apa?! Apa maksudmu..."
"Aku sudah membunuhnya."
"(Mengacak-acak rambutnya kasar) kenapa kamu membunuhnya?!!!! Salah dia apa?! Kenapa....(terisak)"
"Salah dia karena sudah melihatku keluar dari rumah itu. Dan juga, aku sangat iri padanya karena punya pacar yang sangat romantis dan perhatian sama dia"
"Kamu bohong kan?! Beritahu aku dimana Zahra"
"Sudah kubilang aku membunuhnya! Aku membuang mayatnya jauuuuhhh. Tidak ada yang tahu selain aku" Fany tertawa.
"Kenapa kamu...hah.. Zahra" Bayu mengusap wajahnya.
"Dasar wanita brengsek!! Dia tidak bersalah kenapa kamu membunuhnya!!"
Zahra ... Maafkan aku...
"Yasudah kalau tidak percaya. Tapi, aku memang membunuhnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
SUARA HATI (Tamat)
Fantasy"wah.. kenapa aku bisa mendengar suara hatinya? kenapa aku...wah.. aku sudah gila. (mengusap usap telinganya). Dia berjalan menghampiri wanita paruh baya yang sedang mengantri di kasir. Diletakkannya panci itu di keranjang belanjaan. (kenapa aku ja...