"Masih mikirin Kak Jaemin, Hee?"
Hari ini tepat dua tahun setelah kematian kakak sulungnya akibat bom yang dipasang oleh oknum tidak bertanggungjawab di sekolah yang saat ini menjadi tempatnya untuk menuntut ilmu itu.
Sekolahnya sudah berdiri kokoh lagi seperti semula, tapi tidak dengan hatinya.
Minhee menghela napas pelan sambil menatap sendu ke arah batu nisan yang bertuliskan nama kakak sulungnya itu.
Minhee tidak menyadari jika ucapan Jaemin saat Ia di rumah sakit dua tahun yang lalu itu adalah sebuah pertanda baginya.
Minhee menyesal, seandainya Ia menyadari lebih dulu.
"Udah dua tahun, loh. Belajar ikhlas Hee. Kak Jaemin disana pasti nggak bakal tenang kalo Lo begini."
"Iya, betul yang dibilang sama Samuel. Lagian nggak cuma keluarga Lo, kok, yang merasa kehilangan atas insiden dua tahun yang lalu itu."
Minhee memutar badannya, berjalan meninggalkan area pemakaman.
Samuel dan Ningning ikut mengikuti langkah Minhee. Namun langkah mereka berdua terhenti karena Minhee berhenti melangkah. Ia melirik ke arah mereka.
"Bukan karena itu, kalo masalah ikhlas-mengikhlaskan, gue yakin gue udah bisa. Tapi tentang kejadian itu, ada yang ganjil."
Lalu ia menatap lurus ke depan.
"Gue, gue bakal selidikin kasus ini."
###
Simon Says
start
option
guide
quit
###
start?
note.
you need to go to "Play With Me" first to get know about their problems before.
done? don't needed it? It's your choice.
So, what's your decision?
###
Hope you like it guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
[#2] Simon Says • 01-05L [✔]
Fanfiction[SELESAI/REVISI] "jangan sampe keulang lagi, plis!" note. You need to read "Play With Me" first to get know about their problem before this. ©moonchaey, 2020