Chapter Six

128 4 0
                                    

"Ada perasaan rindu yang memenuhi relung hati tanpa tahu kapan akan terobati" -H👀

Usai jam makan siang, aku bergegas menuju ruang dokter Anton dengan perasaan takut,gugup,dan cemas.

 Tok.. Tok..Tok.. aku mengetuk pintu ruangan dokter Anton. "Masuk" terdengar jawaban dari dalam sana, dan akupun segera membuka pintu,pemandangan yang pertama kali aku lihat adalah ruangan serba putih dengan aksen hitam seperti design ruangan eropa dan dilengkapi dengan vas bunga cantik di sudut-sudut ruangan yang menambah kesan elegan dalam ruangan itu. 

Setelah beberapa detik aku terpana dengan keindahan ruangan ini, aku disadarkan oleh suara bariton khas milik dokter Anton, "Kamu Clairina Syahdinda Putri Maharani?" tanyanya yang hanya kujawab dengan anggukan, karena bingung harus menjawab apa karena aku terlalu gugup.

"Oke duduk dulu" titahnya dingin. Mendengar perintah itu,aku yang tadinya berdiri di depan meja dokter Anton segera melangkahkan kaki menuju kursi yang menghadap langsung ke hadapannya. "Iya Dok, maaf sebelumnya, kenapa saya dipanggil ke sini ya? Apa saya membuat suatu kesalahan?" tanyaku bertubi-tubi berusaha untuk bersikap sesopan mungkin di hadapan dokep ini.

"Siapa yang bilang kamu melakukan kesalahan? Saya hanya ingin mengajak kamu ke acara seminar kesehatan yang diadakan oleh mitra kerja dari rumah sakit ini, karena menurut saya kamu yang paling antusias selama di stase jantung ,apa kamu mau?" tanyanya yang masih tetap datar.

"Hmm, maaf dok kalau boleh tau acaranya kapan ya?" tanyaku kebingungan. Seolah lupa mengatakan suatu informasi penting,dokter Anton segera menimpali "Acara akan diadakan hari Kamis minggu ini jam 13.00 di Hotel Grand Indonesia." Jawabnya yang lagi-lagi datar.

"Maaf dok, tapi kan saya ada coass di hari Kamis." Balasku kemudian. 

"Kamu lupa,siapa yang menjadi pembimbing kamu? untuk masalah itu, biar saya yang tangani, kamu ikut seminar saja bersama saya." Jawabnya sedikit memaksa. 

"Oh b-bbaik dok jika begitu" jawabku pada akhirnya.

"Untuk dresscode kamu harus menggunakan kebaya." Tambahnya kemudian. 

"Oh Iya dok, saya akan cari kebaya habis ini.Apa ada lagi dok yang ingin disampaikan?" tanyaku sopan. 

"Sudah itu saja yang saya sampaikan,oh iya nanti kamu berangkat sama saya,kasih saya alamat kamu biar saya jemput nanti di hari kamis." Imbuhnya lagi tanpa sedikitpun memandang kearahku.

 "Tidak usah dijemput tidak papa kok dok,saya bisa berangakat sendiri ke hotel Grand Indonesia,takut merepotkan dokter." Balasku sungkan .

Mendengar ucapanku itu dokter Anton langsung menatapku dan berkata sedikit memaksa "Saya tidak terima penolakan Clairina Syahdinda Putri Maharani. Pokoknya kamu nanti berangkat bareng saya."

 "Iy-iya baik Pak, nanti saya kirim alamat saya, kalau begitu saya permisi dulu." Jawabku yang hanya dibalas dengan anggukan.





Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441H guys,mohon maaf lahir dan batin🙏🙏🙏- H🌈

Secangkir Kopi dan sepotong Red Velvet CakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang