Chapter Eight

129 3 2
                                    

"Kopi,kopi apa yang bikin terharu? Kopinang kau dengan bismillah" ceilah sa ae nih author -H☕

Setelah selesai mengecheck keadaan pasien, kini aku bersiap untuk kembali ke kost karena jam telah menunjukkan angka 5 yang menandakan telah usainya jadwal coass ku hari ini.

"Huhh.. melelahkan sekali hari ini, rasanya tulangku ku sudah enggan menyokong tubuhku ini karena saking lelahnya." Keluhku sembari melangkahkan kaki menuju ojek online yang sudah menungguku di depan rumah sakit."

"Dinda, kamu mau pulang ya? Mari saya antar." Tiba-tiba terdengar suara bariton milik dokter anton menginterupsi area di sekitarku.

"Dinda...." lagi-lagi suaranya mengangetkanku yang sedang berusaha memahami kondisi saat ini,yang cukup asing bagiku karena ajakan tiba-tiba seorang dokter yang terkenal akan sikapnya yang dingin itu.

"Oh dokter Anton,maaf Dok, ojek online saya sudah menunggu di depan, saya harus buru-buru sekarang,kasian kang ojeknya dok,maaf sebelumnya, saya duluan Dok." Tolakku sopan dan tak lupa kutampilkan senyum tulusku padanya,merasa tidak enak hati telah menolak perintah tersiratnya itu.

"Oh kalau begitu, yasudah, kamu hati-hati di jalan." Pesannya padaku yang langsung melangkahkan kaki entah kemana dan cukup membuatku membatu di tempat.

So are you happy now (happy now) Finally happy now yeah (yeah) lagi-lagi suara merdu milik mbak IU menyadarkanku dari lamunan ini, dan membuatku sedikit berlari menuju gerbang rumah sakit untuk menemui kang ojek yang telah lama menungguku.

Persetan dengan kebingunganku,aku memilih untuk tidak ambil pusing dengan ucapan dokep itu yang tiba-tiba saja menawariku tumpangan. "Kenapa sih orang-orang ganteng hobinya buat aku bingung  aja,ih sebel." Rutukku.

Malam harinya setelah aku menyelesaikan kuliah onlineku, aku bersiap untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran yang terus berkecamuk,tetapi suara notifikasi yang muncul dari benda pipih itu mengusikku dan cukup membuatku mengurungkan niat untuk menutup mata dan memilih untuk mengecheck benda itu.

Sebuah pesan dari nomor yang tidak kukenal tertera di layar ponselku.

+654728999990 : "Dinda,apa kamu sudah tidur?"

Me : " Maaf ini siapa ya?"

+654728999990 : "Dokter Anton, apa saya mengganggumu?"

Me : "Oh ini Dokter Anton, ada apa Dok? Tidak mengganggu kok, kebetulan saya belum tidur."

Dr.Anton : "Tidak ada apa-apa, saya hanya ingin tahu kamu sudah tidur apa belum, yasudah kalau begitu, sekarang kamu segera tidur, ini sudah malam,jangan banyak begadang, kamu itu calon dokter, jadi kamu juga harus aware sama kesehatan kamu."

Balasan panjang dari Dokter Anton membuatku tertegun sekaligus membuatku bingung, atassikapnya yang menurutku sangat aneh. Setelah kudiamkan beberapa saat, akhirnya kubalas pesan terakhirnya.

Me : " Baik dok, selamat malam."

Dr.Anton : " Malam,have a nice dream Dinda."

(read)

Pesan terakhirnya hanya kubaca tanpa ada niatan untukku membalasnya.

Mengapa orang itu hobi sekali membuatku bertanya-tanya atas sikapnya yang menurutku tidak wajar itu.
Bagimana tidak, jajaran dokep yang terkenal akan sikapnya yang dingin dan judes itu menawariku pulang dan mengingatkan tentang kesehatanku.

Aneh sekali, ada apa dengan orang itu? Semakin lama aku memikirkannya akupun telah larut dalam mimpi indahku.

Bultaoreune Fire Fire Fire. Pagi- pagi buta aku dibangunkan oleh suara alaramku dan akupun segera mematikannya dan bergegas untuk mengambil air wudhu dan menunaikan kewajibanku.

Selepas menunaikan kewajiban, aku segera mandi dan bersiap menuju rumah sakit.

Ohiya, aku tidak biasa dengan sarapan pagi, padahal aku tahu betul betapa pentingnya sarapan pagi itu, tetapi perutku tidak bisa diajak kompromi. Jika aku tetap memaksa untuk sarapan bisa-bisa perutku akan sakit di pagi harinya. Biasanya aku hanya meminum susu kemasan, itupun sering tidak habis, hehe jangan dicontoh ya guys.

Pukul 06.30 aku telah sampai di rumah sakit,dan seperti biasa kondisi rumah sakit masih sangat sepi dan hanya terlihat satpam dan beberapa perawat yang berjaga saja. Karena memang jam masuk dokter dan koass shift pagi seharusnya pukul 08.30. Tapi aku sengaja berangkat pagi-pagi buta untuk mengerjakan tugas tugasku di ruangan koass tercinta ini.

Aku tipikal orang yang lebih produktif jika berada di luar kamar, karena kalau di dalam kamar bawaannya pengen rebahan mulu dan ujung-ujungnya pasti ketiduran.Hayo ngaku siapa yang kek aku?

Entah mengapa pagi ini aku merasa sangat lapar, sehingga aku memutuskan untuk pergi ke kantin rumah sakit untuk membeli sepotong kue, tetapi sepertinya keberuntungan tidak berpihak kepadaku, entah mengapa semua kue telah habis terjual.

Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke starbucks yang berada tepat di seberang rumah sakit ini. Tidak apa lah sedikit hedon, pikirku.

Sebelum menuju ke kedai kopi itu,aku kembali ke ruang koass ku untuk mengambil laptop karena aku berniat melanjutkan tugas ku yang belum rampung disana sampai menunggu waktu masuk kerja.

"Dinda, mau kemana sepagi ini?" suara bariton merasuki indera pendengaranku dalam perjalanan menuju starbucks.





Hmm suara bariton siapa ya?...

Jangan lupa vote and comment ya guyss, makasiii <3<3<3🌈✨💓

Secangkir Kopi dan sepotong Red Velvet CakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang