ayo! Komen terus! GAK MAKSA LHO
aku jadi semangat:")
Happy read.[⚛️]
Juyeon sedang menunggu Eric didepan kampus.
Bukan didalam mobil, Juyeon menunggu digerbang kampus. Bukannya dibiarkan, Juyeon malah dikerumuni dari jauh.
Oh, ketampanan Dewa Juyeon tidak ada yang berani melawan.
"Gue jadi grogi gini anjer, diliatin mulu" batin Juyeon, mencoba sibuk bermain ponselnya.
Ting!
"Oh?"
You've got a new message
Eric✨"Ah, ini nomornya?"
Eric✨
| Kak Juyeon!
| Gue baru keluar, dibelakang Sunwoo nih, agak jauh
| Kak Juyeon dimana?Nggak jauh dari gedung kok |
Gue tepat didepan gedung, digerbang |
Buru, gue diliatin mulu nih! || Siap bos!
| Kayak yang gue bilang tadi ya!
| Sapa kayak orang pacaran
| Demi Sunwoo kembali!"Kak Juyeon—!" Eric keluar dari gedung bagaikan anak kecil yang lucu menghampiri Ibunya.
Sunwoo yang tepat didepannya ikut menoleh.
"Hei!" Juyeon melebarkan kedua tangannya.
Eric menghampiri Juyeon, tangannya melingkar pada leher Juyeon, memeluknya.
"Bener gini?" bisik Eric
"Iya, bener. Sunwoo natep sinis tuh, tetep senyum. Jangan ganti mukanya!" bisik Juyeon.
Eric mencoba untuk melebarkan senyumannya.
Tiba-tiba Juyeon menempelkan hidungnya dengan hidung Eric
"E-eh!? Apa sih kak!?" Eric terkejut, tiba-tiba wajahnya memerah sedikit "Shhut! Diem!"
"Ah! Barangku ada yang ketinggalan di loker, pegangin tasku bentar ya!"
"Oop— Oke!"
Para mahasiswi yang menyaksikan dari jauh :
KAMU SEDANG MEMBACA
✓。[1] the mirror in my basement | juric.
Fanfic𝐣 𝐮 𝐲 𝐞 𝐨 𝐧 𝐱 𝐞 𝐫 𝐢 𝐜 ╔═════ஜ۩۞۩ஜ═════╗ Ah, ayah nitip semua barangnya digudang.. K-kaca? P-patung? Ayahku, kerja buat boneka full body. Boneka seukuran manusia asli. Wanjer, horor amat. Ada sebuah kaca tinggi berukuran beberapa senti...