nanti aku mo nanya di akhir story!
semua yang baca, nanti jawab ya!happy Read.
[⚛️]
Eric masih menguyel-uyel wajahnya pada bantal kasur. Wajahnya merah dan ia tidak berhenti bergerak. Eric mengunci pintu kamarnya, Juyeon masih diruang tamu.
Iya, benar.
Juyeon menjawab pertanyaan Eric..
"Gue.. Juga suka sama lo." balas Juyeon menggenggam kedua tangan Eric
"Gue mau langsung nikah aja, boleh? " perlahan Juyeon menaruh kedua tangan Eric pada pundaknya
"Hm? Boleh nggak? Apa harus izin Ayah dulu? Gue mau.." Juyeon mengambil pinggang Eric, lalu ia dekatkan badannya dengan badan Eric
"Dan langsung kemalam pertama kita."
Wajah Eric panas.
Eric langsung lari kekamarnya, menguncinya, dan menjatuhkan dirinya keatas kasur. Ia acak rambutnya, saking malunya tidak berhenti bergerak. Ia terus menguyel wajahnya pada bantal.
Meow~? (Tuan Eric, apa anda baik-baik saja?)
Eric menoleh kasar kearah lantai, melihat Lulu yang sedang berjalan kekasurnya. Lalu duduk secepat mungkin pada pinggiran kasur.
"Nggak! Lulu! Gue nggak baik-baik aja, gue- Hnng!!!" Eric mengembalikan wajahnya pada bantal, menguyel nya lagi
Meow~ (Tuan Eric, Dewa Juyeon ingin masuk..)
"Ngg! Lulu aja yang buka!" Eric masih malu, wajahnya tidak mau terbuka.
Meow.. (Lulu tidak bisa..)
Eric sekejap duduk kembali, mengambil nafas dan menghembuskannya. Menenangkan hati dan mentalnya.
"Oke."
Eric berjalan kearah pintu, lalu ia buka kuncinya. Dan lalu ia buka pintunya.
"Ah, lo buka." Juyeon yang menunggu didepan pintu itu melihat Eric yang membukanya
Sumpah, Eric tidak bisa menatap wajah Juyeon sekarang.
BRAK!
Pintu Eric tutup kembali, ia bersender kedinding, lalu jongkok. Menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓。[1] the mirror in my basement | juric.
Fanfic𝐣 𝐮 𝐲 𝐞 𝐨 𝐧 𝐱 𝐞 𝐫 𝐢 𝐜 ╔═════ஜ۩۞۩ஜ═════╗ Ah, ayah nitip semua barangnya digudang.. K-kaca? P-patung? Ayahku, kerja buat boneka full body. Boneka seukuran manusia asli. Wanjer, horor amat. Ada sebuah kaca tinggi berukuran beberapa senti...