[ 23 ] P u l i h

751 115 41
                                    

HANYONG DEOBI VIA WHATSAPP DISINI(´

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HANYONG DEOBI VIA WHATSAPP DISINI(´ . .̫ . ')

semua komen penyemangat bikin aku seneng banget hiks, via cengeng banget hikshikshiksಥ‿ಥ

ending book ini emang udah ada di otak, tapi gIMANA NYELESAIN KE ENDING NYA ADUH OTACC KUಥ‿ಥ

terpaksa book ini slow up, otacc perlu mikir dulu gimana nyelesain book ini ke ending nya hiksಥ‿ಥ

happy Read.

[⚛️]

"GUE TAKUUT! GUE GABISA TIDUR SENDIRI MALEM INI TITIIK!" teriak Bomin, Guanlin sebenarnya malah mengirim foto jari manusia itu ke Jungmo, seketika semua orang didalam ruang rawat Eric itu merinding. "Gue mau nginep dulu disini, gue gabisa tidur sendiri. Sumpah gue takut banget" sebut Bomin, tidak berhenti memikirkan soal foto jari manusia itu.

"Eh, Guanlin pakai sarung tangan kan?" tanya Jaemin, "Pakai kok, aman." jawab Jungmo, ia juga takut untuk menscroll foto jari manusia itu. "Pertanyaannya, itu jari siapa?" tanya Juyeon, "Ah, iya juga?" sebut Jaemin, "Gue bakal kirim orang ahli ketempat Guanlin. Biar barang-barang itu kejaga" sebut Jungmo, menghubungi Guanlin kembali.

[⚛️]

Setelah lewat dari 20 hari, Eric mulai pulih. Ia sudah bisa duduk dan bergerak bebas. Untungnya luka tusuk pada perutnya tidak terlalu dalam. Senyuman dan tawanya mulai melebar dan bersuara seperti biasa. Hati Juyeon terasa lega.

Awalnya sih, takut jika kenapa-napa pada Eric.

Jika hari itu Eric 'gagal', Juyeon tidak bisa menemui Eric lagi pada Dunia Langit.

Juyeon menggeleng, "Bukan waktunya mikir gitu. Yang penting sekarang, Eric gak apa." Juyeon menatap jendela dihadapannya. "Kak Juyeon," Eric memanggil, Juyeon menoleh kebelakang dan menatap Eric yang sedang duduk dikasurnya dengan selimut, "Sini-sini," sebut Eric sambil tersenyum manis, menggunakan tangannya, menyuruh Juyeon untuk menghampiri nya.

"AGH, GEMOI." -Juyeon.

Juyeon berdiri disamping kasur Eric, "Kenapa?" tanya Juyeon, "Sini," Eric menyuruh nya untuk mendekat lagi, "Ah, apasi?" Juyeon mendekat, "Sini dulu," sebut Eric, Juyeon pun mendekat lagi.

Tiba-tiba Eric menyentuh wajah Juyeon dengan kedua tangannya, mendekatkan wajahnya, dan bibir mereka bertemu. Tidak lama, hanya sekedar Mwah dan ciuman itu selesai.

Itu semua, Eric yang lakukan.

Juyeon membulatkan matanya kaget, Eric tiba-tiba sekali begini. Setelah 5 detik menatap, Eric tertawa kecil, "Lucu banget, ih," Eric tersenyum, Juyeon seketika mundur dan menutup mulutnya.

✓。[1] the mirror in my basement | juric.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang