slamat pagi!!!!
Happy read.
[⚛️]
"Lulu, Eric lupa aku.."
Juyeon masih tidak berdaya didalam gudang. Sudah lewat dari 5 jam ia berada disana setelah Eric pergi dari rumah.
Meow! (Sebentar lagi Tuan Eric pulang, tunggu saja Dewa!)
"Tapi Lu, gue bosen! Masa dari kemarin sampe sekarang ga dibuka kuncinya? Kan kayak menyiksa!"
Meow~.. (Dewa Juyeon, Tuan Eric lebih tersiksa daripada ini ketika ia pulang..)
"L-LO BILANG APA!?"
Mew! (Bukan apa-apa!)
"IIIH! PENGEN TAK HIIIIIHHH KAU ITU LULU!"
Meow! (Tidak bisa, kan Lulu imut)
"IIH! GABISA KOMPLEN GUE!"
Meow! (Tuan Eric sudah pulang, Dewa Juyeon!)
"OH!?"
Juyeon mengangkat Lulu, dan terdengar suara kunci yang terbuka.
Cklek!
Pintu terbuka.
"ERIC— Loh? Eric..?" Juyeon yang melihat pintu terbuka, tapi Eric..
Matanya merah, dan ia mengisak tangis.
Lulu melompat dari gendongan Juyeon dan keluar dari gudang.
Meow.. (Itu semua sekarang urusan anda, Dewa Juyeon!)
"Eric, lo kenapa?" Juyeon bingung menatap Eric, yang dibalas tatapan sedihnya.
"K-Kak Juyeon.. Hiks—" Eric tiba-tiba memeluk Juyeon, memendamkan wajahnya didada Juyeon.
"Eric.." Juyeon membalas pelukan itu.
"Maafin.. Eric lupa buka pintunya.. Kak Juyeon pasti— hik— laper—" suara Eric terpendam
"Ric, gue bilang gak masalah.."
"Kak Juyeon—"
"Shh.."
Eric masih mengisak tangis, tidak hanya itu alasan ia menangis. Ada hal lain yang mengganggu pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓。[1] the mirror in my basement | juric.
Fiksi Penggemar𝐣 𝐮 𝐲 𝐞 𝐨 𝐧 𝐱 𝐞 𝐫 𝐢 𝐜 ╔═════ஜ۩۞۩ஜ═════╗ Ah, ayah nitip semua barangnya digudang.. K-kaca? P-patung? Ayahku, kerja buat boneka full body. Boneka seukuran manusia asli. Wanjer, horor amat. Ada sebuah kaca tinggi berukuran beberapa senti...