So this is Four

346 15 33
                                    

Hai.. Masih nunggu cerita ini ga? Maaf ya.. Baru bisa Up.

Minta vote dong..

Hepi riid..
 

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Farhan benar benar tidak main main dengan ucapannya kemarin tentang mendatangi sahabat Cyra, Dina. Buktinya pria tampan itu sudah berdiri didepan pagar rumah kontrakan Cyra dan Dina. Dan berhasil mengundang banyak perhatian dari orang orang sekitar. Tak terhitung berapa pasang mata uang sedang menatapnya entah sengaja atau tidak lewat disekitarnya. Yang jelas mereka harus repot memcari alasan untuk sekedar lewat ke-sekian kalinya disamping mobil Aventandor miliknya. Meski merasa risih namun Farhan memilih mengabaikan, toh dirinya sudah terbiasa diberi tatapan memuja seperti itu.

Tok tok tok

Ketukan tangannya beradu dengan pintu yang mana langsung terbuka lebar dan menampilkan sosok gadis seumuran dengan pasien rumah sakit kemarin. Dina, gadis itu terbelalak lebar dengan mulut meganga saat melihat handsome angel tengah berdiri didepan pintu rumahnya dengan senyum menawan yang mampu merontokkan giginya. Maaf, merontokkan hatinya maksudnya.

"Eherm.. Permisi. Apa kau yang bernama Dina?"

Dina mengerjap berkali kali saat suara berat nan seksi masuk kedalam pendengarannya. Sampai lambaian tangan didepan wajahnya membuat Dina sadar dan tersenyum gugup.

"Eh.. I-iya. Saya Dina? Anda siapa ya? Kenapa ada dirumah saya dan ada perlu apa?" jawab Dina dengan raut bingung namun masih menyisakan kekaguman dari tatapannya

Farhan mengulum senyum melihat ekspresi Dina."Ah, tidak penting siapa aku. Aku cuman mau bilang tentang sahabatmu. Dia dirumah sakit, maaf, kemarin dia keserempet mobilku."

"Oh, terimakasih. Apaaaa???!!!"

Lengkingan kencang menggema membuat telinga Farhan berdenging karenanya. Sepertinya Dina baru memahami kalimat Farhan tentan Cyra yang kecelakaan.

"Maksudmu, kau yang sudah menabrak temanku? Bagaimana bisa itu terjadi! Kau pasti ugal ugalan sampai temanku itu tertabrak. Astaga! Bagaimana ini, dia pasti sangat kesakitan sekarang, dan aku__"

Farhan menghembus nafas kasar mendapat cercaan Dina lalu memotong kalimat gadis itu cepat."Tolong, jangan menuduh seenaknya. Bukan aku yang menabraknya tapi supirku." terangnya tak terima

"Itu sama saja!" ketus Dina dengan mata tajam

"Oke. Aku minta maaf atas kesalahan supirku dan aku sudah bertanggungjawab. Aku membawanya kerumah sakit."

"Benarkah? Rumah sakit mana, aku mau menjenguknya."

"Kau bisa bareng denganku. Aku juga mau kesana."

Eoh?

Setelah mengatakannya, Farhan berbalik meninggalkan Dina yang masih terbengong ditempatnya. Cukup bingung dengan sikap pria asing barusan namun Dina memilih mengikuti langkah Farhan setelah mengunci pintu rumah. Berdua Farhan dan Dina pergi kerumah sakit karena kebetulan hari ini Farhan berangkat sendiri kekantor.

"Candys...!!!"

Lengkingan suara Dina menggelegar mengisi ruangan yang dihuni oleh Cyra. Sontak sosok yang tengah berbaring diatas ranjang putih itu bangkit dengan cepat saat melihat sosok sahabatnya yang berdiri diambang pintu.

"Dina!" pekik Cyra senang bercampur kaget dan membalas pelukan Dina padanya. Farhan hanya tersenyum melihat dua gadis yang sedang berpelukan dihadapannya.

"Hei.. Kamu kenapa bisa ada disini?" tanya Cyra penasaran yang ditanya membalas cengiran.

"Ga penting. Gimana keadaan kamu, mana yang sakit, apakah parah, bagaimana kamu__"

Fall in Love With My PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang