Ten

253 19 27
                                    

Farhan kaming lagi..

Semoga suka dan kalo suka harap tinggalin jejak sebagai bukti kalau yang baca bukan makhluk astral.




💖

Farhan tengah sibuk diruang kerjanya yang terletak di lantai 30 gedung Hendarto's building.
Beberapa kali desah nafas kasarnya terdengar seolah sedang menghadapi persoalan serius dari lembaran demi lembaran laporan ditangan. Tapi sebenarnya, pekerjaannya beres semua dan perusahaan dalam keadaan apik apik wae. Tapi yang membuat pikirannya tak fokus dan desah nafas berulang kali keluar dari mulut nya adalah karena seseorang yang sejak tadi mengganggu otaknya. Lebih tepatnya bibit seseorang yang bernama Cyra, gadis pelayan cafe yang sudah berhasil membuatnya seperti pri halus belaian. Sikap ketus dan tak kenal takut padanya membuat Farhan penasaran pada gadis itu dan membuatnya semakin ingin banyak tahu tentang Cyra. Apalagi setelah kejadian kemarin, saat ia mencium paksa gadis itu. Rasa manis dari bilah chery itu bahkan masih bisa ia rasakan sampai sekarang.

Katakan Farhan gila.

Ceklek

Suara pintu yang terbuka dari luar membuat atensinya terganggu dan mau tak mau mengalihkan pandangan kearah pintu cokelat. Dan sekali lagi helaan nafas terdengar, dan kali ini lebih terdengar seperti dengus kasar.

"Kenapa mendengus begitu, tidak suka aku datang."

Nah kan.. tahu apa alasan Farhan mendengus tadi? Karena pria itu amat sangat menyebalkan untuknya, tidak dulu tidak sekarang.

"Sudah tau , kenapa tanya."

Seolah tak perduli sambutan dingin pemilik ruangan, sosok itu justru melangkah menuju sofa dan duduk bersilang kaki di sana.

"Dari mana kau, kenapa kesini? Bukannya biasanya kau selalu pulang dijam makan siang? Apa adikku tidak mencarimu nanti?"

Reza hanya mencebikkan bibirnya mendengar pertanyaan serupa pernyataan dari kakak iparnya. "Sudah pulang kok. Barusan sudah makan siang sama Queen dan dapat bonus memakan Queen." Jawab Reza dengan raut tenang mengabaikan reaksi Farhan. Pria bernetra emerald itu mendelik lebar.

"Apa harus mengatakan itu juga? Bangsat!" Umpat Farhan kesal bukan main.

"Kenapa? Iri ya karena tidak bisa makan wanita beberapa Minggu ini, kasihan sekali kau kakak ipar." Ujar Reza dengan nada mengejek yang membuat Farhan semakin kesal saja.

Kurang ajar memang iparnya ini!

"Kau pasti bahagia melihatku tersiksa karena ngidam sialan istrimu itu."

"Heum. Jangan lupa, dia adikmu loh. Aku yakin Queen akan menebasmu kalau tahu kau mengatainya seperti itu."

"Kenapa tak kau bunuh saja aku sekarang."

Tak ada jawaban dari Reza. Pria bernetra hazel itu hanya terkekeh nyaring terlihat puas sekali melihat ekspresi kesal dari sang ipar.

"Kau tahu tidak, aku kesini bawa kabar bagus untukmu."

"Kalau kau mau bilang tentang kehamilan istrimu, maaf, tidak tertarik."

"Sayangnya bukan. Kabar yang kubawa lebih menarik daripada kehamilan istriku yang cantik itu." Reza mengedipkan matanya sedikit membuat Farhan tertarik namun bersikap tenang. "Kemarin aku ke supermarket menemani Queen belanja__."

Fall in Love With My PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang