and this Six

323 20 130
                                    

Balik lagi.

Vote ditunggu..

Komennya juga...

Hepi riid.. Semoga suka

Ah iya..
S

edikit penjelasan tentang Cyra ya

=

===========================================
Cyra memasuki area parkir Cafe dengan wajah lelahnya, padahal pekerjaan belum juga dimulai, tapi dirinya sudah merasa sangat kelelahan. Tubuhnya lemas, matanya bengkak akibat kurang tidur dan itu semua gara gara pria arogan yang dengan seenaknya tidur disofa rumahnya sampai jam sembilan malam, baru pulang. Dasar sialan! Bahkan pria itu pergi tanpa ijin atau ucapan terimakasih sudah ditampung dirumahnya walau hanya untuk tidur.

Tau tau.. Pria itu sudah hilang saja dari ruang tamu, lama lama Cyra berpikir, pria itu seperti jelangkung. Datang tak diundang pulang.. Pulang saja sono! Ga usah balik balik lagi!

Eh. Jangan deh.. Nanti Cyra kangen dong.

Jujur saja, meskipun ia menunjukkan sikap tak bersahabat pada Farhan semuanya dilakukannya bukan tanpa alasan. Cyra hanya tidak mau pria itu terlalu dekat dengannya. Membuatnya jatuh cinta lagi dan berharap lagi terus kecewa lagi. Kan ga enak banget kecewa pada orang yang sama.

"Candys? Mukamu kenapa? Mengenaskan!"

Pekikan nyaring menyambut kedatangan Cyra diruang ganti. Saat menoleh, didapatinya wajah kaget, heran bercampur cemas dari wajah teman dekatnya itu, Dina. "Aku ngantuk Din.." balas Cyra dengan gumaman lirih menambah rasa penasaran Dina saja.

"Eoh, ngantuk? Kamu bergadang semalam? Astaga! Dengan siapa, sampai jam berapa, ngapain aja, kenapa ka__"

"Stop!"

Seketika ruangan senyap. Mulut Dina yang terbuka separuh kini tertutup sepenuhnya saat teriakan sepuluh oktaf Cyra terdengar. Jari telunjuk gadis itu menunjuk tepat kemukanya, tepatnya kehidung.

"Aku ngantuk karena ga bisa tidur. Kakiku nyeri semalam, obatku tertinggal dirumah sakit." gerutu Cyra. Dirinya memang bodoh, kabur dari rumah sakit tampa membawa obat yang tersedia ... Bodoh memang.

Dina menghela nafas kasar menyesalkan kebodohan temannya itu."Salah sendiri kabur dari rumah sakit. Kau itukan belum sembuh, ngapain ngotot banget."

"Bosan disana cuman tiduran. Mending pulang, lagian aku muak sama pria itu yang sok perhatian."

"Heh, jangan begitu. Meski menyebalkan dia itu bertanggung jawab padamu. Memangnya kau mau jadi korban tabrak lari." kata Dina yag dibalas gelengan cepat oleh Cyra. "Terus kenapa semalam ga keluar beli obat ke apotek?" lanjut Dina bertanya

Cyra mendengus kasar, menatap sahabatnya itu kesal.

"Gimana mau keluar, kubilang kakiku nyeri sekali, susah dibuat jalan. Belum lagi pria menyebalkan itu yang seenaknya tiduran disofa sampai jam sembilan malam." balas Cyra dengan bibir mengerucut dan wajah cemberut mengingat kelakuan absurd Farhan.

"Eoh? Pria menyebalkan? Tunggu dulu maksudmu pria si penabrak itu, dia tidur dikontrakan semalam denganmu?" Dina gagal paham. Sedang Cyra mengangguk cepat.

"Iya. Kau tahu tidak kemarin siang dia datang dan langsung marah marah karena aku kabur dari RS. Sudah dibilangin aku sehat dia ga percaya, malahan dia masuk rumah terus tidur alasan lelah katanya habis nyariin aku, dih modus."

Fall in Love With My PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang