Thirdteen

274 18 43
                                    

The predator ia back.

Do you Miss him?

Hepi riid

️❤️
❤️
❤️

Cyra mendesah lirih. Berdiri diambang pintu sebuah kamar bernuansa pink dan putih, kamarnya. Bukan kamarnya dirumah sewaannya bersama Dina, tapi kamar barunya dirumah Farhan.

Memasuki kamar barunya dengan tanpa semangat sama sekali, menaruh tas berisi pakaian juga barang barang keperluannya. Tak banyak yang ia bawa, bukan karena apa tapi Cyra memang tak punya banyak barang. Pakaian pun hanya sedikit, kebanyakan adalah seragam kerjanya. Dan sekarang seragam itu tak lagi ia perlukan karena dirinya tak bekerja dicafe lagi. Tentu semua itu atas kemauan majikan barunya,siapa lagi kalau bukan Farhan.

Ya, setelah berdebat cukup lama dengan pria itu akhirnya Cyra harus menerima kekalahannya, menuruti keinginan Farhan untuk tinggal dirumah pria itu. Jujur Cyra tak tega meninggalkan ibunya yang masih diruang rawat inap apalagi besok adalah jadwal cuci darah ibunya untuk yang pertama kali. Tapi sekali lagi Cyra tak mampu mendebat pria arogan bernama Farhan. Pria itu bertindak sesuka hati dan semaunya dan Cyra memang tak akan pernah bisa menolak.

Segala keresahan dan kekhawatirannya tentang ibunya terjawab ketika Farhan masuk ruangan ibunya bersama seorang wanita berseragam perawat. Wanita paruh baya yang terlihat sangat mengenal Farhan, mungkin salah satu pelayan dirumah Farhan. Cyra cukup kaget saat Farhan mengatakan jika wanita itu yang akan merawat ibunya bukan hanya dirumah sakit namun sampai kerumah. Wanita itu akan menjadi perawat pribadi ibunya. Bukan itu saja, Farhan memfasilitasi semua keperluan ibunya juga adiknya. Bahkan Farhan menyediakan satu mobil beserta supir untuk Celline yang langsung ditolak mentah mentah oleh Cyra.

Hell. Yang benar saja. Keluarganya mungkin akan sangat senang terutama adiknya tapi Cyra tidak mau ambil resiko terlalu besar. Belum apa apa Farhan sudah seperti itu, dan Cyra takut terjadi apa apa pada dirinya sebagai pembayaran atas fasilitas yang diterima keluarganya.

Cyra memang benar, tanpa meminta ia akan mendapatkan apapun karena Farhan senantiasa melakukan apapun yang ia rasa Cyra perlukan. Namun justru Cyra semakin takut jika pria itu melakukannya.

"Kalau sudah selesai segera temui aku diruang makan, kita makan malam bersama."

Cyra menoleh kebelakang kala mendengar suara Husky dari balik tubuhnya. Tertegun kemudian ketika melihat sosok Farhan uang berdiri diambang pintu. Sebenarnya bukan Farhan nya yang membuatnya tertegun namun penampilan pria itu. Hanya mengenakan celana pendek selutut dipadu t-shirt warna hitam polos yang mencetak dengan jelas bentuk bagian atas farhan yang berotot.

Tersadar dari apa yang ia lihat, Cyra mengerjakan matanya lalu mengalihkan pandangan, berdehem kecil sebelum menjawab Farhan.
"Aku tidak lapar, tuan makan saja." Kata Cyra datar dengan panggilan barunya untuk Farhan.

Sementara Farhan menatapnya dengan kedua alis tertaut, karena penolakan Cyra juga panggilan gadis itu untuknya. Melangkah perlahan menghampiri Cyra yang terlihat sibuk dengan entah apa didalam tasnya. Farhan berdiri tepat dibelakang Cyra tentunya tanpa gadis itu sadari.

"Rasanya sangat aneh mendengar panggilanku padaku." Bisik Farhan me mengagetkan Cyra yang seketika menoleh hingga berhadapan dengan Farhan dan dengan jarak sangat dekat. Sesaat Cyra terdiam, memandangi wajah tampan dihadapannya, terpaku pada emerald tajam juga rahang tegas dihiasi bulu halus.

"Kenapa? Bukankah sekarang anda adalah majikan saya." Balas Cyra dengan pernyataan dan membuat Farhan tersenyum kecil.

Tampan, batin Cyra.

Fall in Love With My PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang