Fiveteen

235 14 6
                                    

Mas Farhan balik ya...

Jangan berharap terlalu banyak di part ini karena tulisan saya always gaje level tinggi.

Jangan lupa... Ikut ber apresiasi ya. Dengan ngasih ⭐

Maturnuwun.
💖

Tak terasa sudah empat minggu Cyra bekerja dirumah besar keluarga Hendarto. Dan selama itu pula, Cyra melakukan semua pekerjaannya dengan sangat baik. Melayani semua kebutuhan Farhan, apapun itu, termasuk melayani jika pria itu menginginkan dirinya.

Jangan salah paham.

Menginginkan disini dalam artian____ sarapan bersama, tidur bersama dalam tanda kutip hanya tidur, hanya tidur tidak lebih. Karena Farhan tak pernah melalukan lebih selain cudling, kissing dan berakhir fingering. Hanya itu tidak lebih. Dan bagian terakhir itu sudah berhasil membuat Cyra panas dingin keringetan ga karuan. Rasanya itu kalau Cyra deskripsikan seperti.. Mendaki gunung yang tinggi, membuat nafasnya terengah, tubuhnya berkeringat, mulutnya menganga karena kesulitan bernafas akibat jantung yang memompa terlalu cepat. Dan saat ia tiba dipuncak, tiba tiba saja tubuhnya terhempas jatuh kebawah jurang dengan tidak elitnya sambil berteriak. Yah.. Meski jatuhnya tidak sakit sama sekali malahan terasa enak nyerempet nikmat, tetap saja dampaknya buruk buat Cyra.

Apa itu?

Dia jadi ketagihan.

Titik tanpa koma apalagi tanda tanya.

Cyra merasa tubuhnya berkeringat dingin mengingat pangalamannya itu. Menggeleng kuat, mengusir semua bayangan juga fantasi tentang Farhan yang mengungkung dirinya____ astaga, hentikan!!

Cyra mencoba fokus pada aktifitasnya saat ini. Membuatkan sarapan untuk Farhan. Nasi goreng seafood kesukaan pria itu juga secangkir kopi pahit yang selalu menjadi minuman wajib dipagi hari untuk sang tuan muda.

Hampir empat minggu disini, selama itu pula ia belum bertemu dengan Ibunya juga adiknya. Kalau ditanya apakah ia tidak rindu? Bohong jika Cyra menjawab tidak. Karena ia sangat sangat merindukan Ibunya juga adiknya itu. Setiap malam ia menangis, merindukan sang ibu. Apalagi selama ia bekerja dirumah Farhan, Cyra habya mengetahui kabar sang ibu dari adiknya saja. Dan jika sang adik bertanya kenapa dirinya belum juga pulang, Cyra selaku menjawab kalau pekerjaannya tidak bisa ditinggalkan. Nyatanya bukan itu alasan sebenarnya. Cyra belum mau menemui sang ibu, lebuh tepatnya malu menemui wanita yang paling ia hormati itu. Malu pada ibunya karena nasihat yang pernah ibunya ucapkan padanya.

~Sesulit apapun hidup kita, walau susah dan sengsara menjalani hidup kita jangan menyerah. Apalagi sampai menyerah demi uang. Jangan sampai merendahkan harga diri dihadapan orang. Sebanyak dan sebesar apapum nominal uang yang diberikan dan ditawarkan jangan sampai harga diri kita diinjak injak hanya karena uang. Karena hanya harga diri harta paling berharga yang kita punya dalam hidup. Manusia akan terlihat sangat rendah jika tidak memilik harga diri.~

Mengingat semua nasihat ibunya membuat Cyra merasa dirinya sangat rendah bahkan tak punya harga diri. Karena tampa ibunya tahu ia kembali terjerat dalam lingkaran masa lalu yang berusaha ia kubur selama ini. Menerima tawaran Farhan adalah salah satu cara merendahkan dirinya serendah mungkin. Karena dengan menerima perjanjian dengan pria itu maka artinya ia harus menerima apapun yang akan Farhan lakukan. Sekarang memang tidak, memang belum, tapi bagaimana dengan nanti? Farhan punya hak atas dirinya melakukan apapun padanya sesuai keinginan pria itu. Dan itu bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, tinggal menunggu waktu. Meskipun Farhan tidak pernah memaksa melakukan lebih tapi Cyra tahu pria itu menahan diri sekuat tenaga. Ibarat bom waktu, pria bisa meledak kapan saja dan bisa Cyra pastikan ledakannya akan menghancurkan apapun disekitarnya termasuk dirinya.

Fall in Love With My PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang