Seventeen

158 8 5
                                    

Hai... Saya balik.

Ada yg kangen?

Buat yg lupa sama alur ceritanya boleh baca ulang ya...
❤️❤️❤️❤️
Cyra tengah sibuk merapikan tempat tidur sang majikan ketika pintu kamar terbuka dari luar. Membuatnya tertarik siapa gerangan yang ada disana, terkekut kemudian kala manik hazelnya menangkap entitas Queensha. Sosok yang paling ia hindari itu terlihat berdiri diambang pintu, menatapnya dengan senyuman lebar namun bagi Cyra terlihat menakutkan.

"Selamat pagi."

"S-selamat pagi Non.." sahut Cyra kala Queensha menyapa dirinya. Wanita itu berjalan sembari menangkup perut buncitnya dengan tangan kanan. Usia kandungan Queen sudah memasuki bulan kedelapan membuat perut itu terlihat besar dan bulat. Jujur Cyra merasa kagum luar biasa pada Queensha.

Seorang gadis cantik yang tak sedikitpun memiliki kelembutan dalam dirinya bisa menjadi seorang isteri sempurna. Cyra ingat benar bagaimana watak dan perangai Queensha dulu, seorang gadis sensitif level akut yang tak segan segan menghajar siapapun yang dirasa mengganggu kenyamanannya. Queen bahkan dikenal sangat sadis dan tidak kenal takut, sampai sampai ia mendapat julukan phsyco dari beberapa guru dan teman sekolah yang sempat punya urusan dengannya.

#yg mau tahu tentang kisahnya Queen bisa baca di lapak sebelah, frozen heart.

Cyra tetap menyibukkan diri dengan merapikan ranjang besar milik Farhan. Melipat selimut, menumpuk bantal lalu berjalan menuju walk in closet untuk menyiapkan pakaian Farhan. Cyra tak sedikitpun peduli pada Queen yang sedang mengawasinya, duduk disofa yang ada disudut kamar. Cyra seolah tidak menganggap jika wanita hamil itu ada disana.

Sumpah demi apa! Cyra benar benar takut sekali pada Queensha. Sejak tadi wanita itu terus saja memandanginya bahkan nyaris tak berkedip membuat Cyra kikuk. Cyra keluar dari walk in closet bersamaan dengan Farhan yang keluar dari kamar mandi. Sesaat dua manik beda warna mereka saling tumbuk sedikit lama sampai Cyra memutusnya lebih dulu ketika mendapati Farhan mengedipkan mata padanya.

Cyra geram sekali, ingin rasanya membenturkan kepala majikannya itu pada tembok. Jelas jelas tahu adiknya yang amat sangat mengerikan itu ada disini bisa bisanya malah main kedip mata seenaknya. Mana mata tajam itu sejak tadi sudah menatapnya terus menerus, kan serem.

"Loh, Chuby.. Kok ada disini, ada apa?" tanya Farhan saat melihat Queen yang duduk di sofa kamarnya. Tentunya setelah mendapat kode dari Cyra, sedikit kaget sebenarnya melihat entitas sang adik.

"Ga ada. Lagi pengen aja. Bayiku sedang ngidam liat Pamannya ganti baju."

"Hah!" Farhan kaget. Cyra menganga lebar. Mendengar kalimat yang baru saja Queen ucapkan. Cepat, singkat dan mengejutkan, terucap begiti enteng dari bilah seksi Queensha.
Farhan dan Cyra saling pandang. Terlihat jelas muka Farhan yang merah padam, mungkin malu atau apa Cyra tidak tahu tapi yang jelas saat ini Cyra berusaha mengatupkan rahangnya. Tawa Farhan berderai, terdengar hambar memang. Jelas memperlihatkan kalau pria itu tengah blank.

"Keponakanku itu memang luar biasa sekali, selalu meminta yang aneh aneh pada pamannya ini." cetus Farhan disertai tawa kikuk. Queen mendengus, melempar tatapan tajam kearah Farhan yang seketika bungkam.

"Apanya yang aneh. Anakku cuma minta liatin pamannya ganti baju itu saja, dimana anehnya?" balas Queen dengan manik hazelnya yang berputar kesal. Melirik kearah Cyra yang masih berdiri disisi ranjang tak jauh dari tempat Farhan berada.

Cyra berusaha abai dengan percakapan dua orang dihadapannya itu, berdiri di sisi ranjang menenteng dasi untuk Farhan, biasanya akan Cyra pakaikan langsung kepada Farhan sesuai perintah pria itu. Tapi saat ini ada Queen maka Cyra harus absen melakukan tugasnya yang satu itu.

Fall in Love With My PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang