7. libur❄️

3K 273 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullah
selamat membaca 😉

🌸

🌸

🌸

Angin malam berhembus kencang menandakan sebentar lagi hujan akan turun, seorang pemuda tak lain adalah gus azzam, sedang duduk di balkon kamar nya dengan tenang, sembari mengulang ulang kembali pelajaran nya yang tertinggal tadi siang.

sebab terlambatnya azzam masuk ke kelas, karena saat pagi tadi ia kembali menemui santriwan yang berdebat di asrama putra, hingga akhirnya azzam jadi terburu buru menuju kelas nya, namun saat berlari justru ia malah bertabrakan dengan aisyah lagi. urusan nya pun berlanjut panjang, akhir nya azzam tertinggal mata pelajaran saat jam pertama.

"tes..tes..tes"

perlahan air hujan turun membasahi bumi, suasana di luar pesantren tampak senyap, selesai shalat isya tadi seharus nya para santri ngaji di gazebo gazebo yang telah di sediakan di luar pondok, tapi karna cuaca mendung dan tak mendukung akhir nya ngaji bersama untuk hari ini di tiada kan.

azzam tidak menetap di asrama seperti santri lain nya, melainkan ia ikut tinggal di ndalem bersama abah dan ummah nya alias kyai dan bunyai, bukan sengaja di spesial kan, tetapi dulu pernah waktu sekamar dengan santri lain nya, dia malah selalu di segani dengan teman teman sekamar nya, di hormati berlebih lebihan, dengan alasan dia kan anak kyai jadi mereka harus bertingkah laku sopan

saat azzam kembali ke kamar pasti kasur nya sudah tersusun rapi, mereka membersihkan nya saat azam sedang keluar, bahkan teman sekamar nya pun memanggil nya dengan sebutan gus! hal itu membuat azam risih padahal yang ia mau kalau sudah menjadi teman dekat, tak perlu memanggil nya dengan embel embel gus lagi. hal itu membuat azzam memohon pada abah nya agar ikut tinggal di ndalem saja.

berbeda dengan hanif yang memutuskan untuk tetap tinggal di asrama, gadis itu ingin bergaul lebih dekat dengan para santriwati lainnya. walaupun sesekali ia tetap harus kembali tidur di ndalem untuk menemani ummah nya jika sang abah sedang ada urusan di luar kota . namun hanif lebih senang di asrama seperti kemauan hati nya.

azzam bukan anak pertama dari keluarga bashor itu, ia yakni anak kedua dari tiga bersaudara, kakak pertama nya yaitu ning riska, seorang mahasiswi yang saat ini sedang mengenyam pendidikan kuliah nya di yaman, beliau juga banyak di minati santri senior terutama akang akang pengurus putra, hal wajar bukan? ning riska punya paras yg cantik nan ayu, sehingga dapat memikat hati beberapa santri santri nya sendiri,
sifat nya yg dewasa membuat azzam seringkali manja kepadanya, hanif pun jadi geli sendiri, menyadari perubahan tingkah mas-nya saat sedang bersama ning riska.

"tok tok tokk! mass udah tidur belum?" tanya farida dari luar pintu

"eh- belum ummah, masuk aja pintu nya ga di kunci" teriak azam dari balkon

"cklekk" knop pintu terbuka lebar menampil kan sosok farida yang datang menghampiri nya sembari membawa teh hangat

"assalamualaikum anak ummah" salam farida

"nggih, waalaikumsalam ummah" sahut azzam langsung mencium punggung tangan beliau

"lagi opo toh mas?, sibuk banget kayaknya" tanya farida mengecek buku buku di pangkuan azzam.

"ini ummah, tadi ketinggalan  pelajaran, pembahasan materi nya juga belum paham semua sih makanya mau azzam bahas lagi"

"oohh, terus yang itu kitab apa tuh? lagi di pelajari jugak? quratul uyun nggeh zam? Masyaallah anak ummah udah besar yaa" ujar farida terkekeh

Bi idznillah✨ { revisi }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang