Chapter 20

478 29 1
                                    

Happy Reading

Sekarang adalah mata pelajaran Kimia. Pelajaran yang sangat Lily sukai. Bu Heni selaku guru kimia sedang mengajar di depan kelas.

Lily dan Vita--teman sebangku Lily memperhatikan Bu Heni dengan serius. Jika kalian fikir Lily sebangku dengan Fadya ataupun Cinta, kalian salah!

Tempat duduk di kelas 11 IPA 2 diacak. Yang pintar, tidak sebangku dengan yang pintar. Dan yang bodoh, atau lebih tepatnya 'malas' tidak sebangku dengan yang malas juga.

Wali kelas mereka adalah Bu Sanny, selaku guru Bahasa Indonesia. Bu Sanny lah yang mengatur tempat duduk mereka.

Katanya begini:

"Kalau kalian sebangku dengan sesama bodoh, maka kalian gak bakal maju-maju! Kalo yang pinter sesama pinter, pasti bakalan sukses! Jadi, ibu mau kalian itu tidak ada yang bodoh. Sebenernya tidak ada yang bodoh, yang ada malas! Jadi, saya akan menyusun tempat duduk kalian secara acak. Agar yang pintar bisa mengajari teman sebangkunya yang kurang paham. Dan yang kurang paham, bisa ikut ketularan pintar. Ibu yakin,gak bakal ada disini yang pintar ketularan bodoh. Ngerti??

Mulai dari situlah, Lily tidak sebangku lagi dengan Fadya. Dan Cinta tidak sebangku lagi dengan Aurel.

Aurel hampir sama kecerdasannya dengan Cinta. Mereka sama-sama pintar. Dan Aurel meraih 5 rangking besar di kelasnya.

Jadi, sekarang posisi Lily,Fadya,dan Cinta berjauhan.

Lily sebangku dengan Vita. Vita mendapat rangking 20 besar. Namun,semenjak sebangku dengan Lily, nilainya menjadi naik drastis. Yang awalnya nilai rata-ratanya 6, kini menjadi 8.

Bukan karena Vita menyontek Lily saat ujian. Tapi karena Lily selalu menegur Vita dengan lembut, dan sekarang Vita sudah menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Fadya sebangku dengan Rifka. Rifka juga sama seperti Vita. Namun kali ini Rifka sudah berubah drastis. Yang awalnya nilai rata-ratanya dibawah 6, kini sudah menjadi 8. Itu semua berkat motivasi dan teguran dari Fadya.

Fadya selalu memberi nasehat kepada Rifka.
"Rif, perempuan itu gak boleh bodoh. Maksudnya, kita sebagai wanita gak boleh ada yang nginjak harga diri kita. Jadi, supaya itu gak terjadi, kita harus belajar keras! Jangan mau dikalahin sama cowok! Kalo kita gak tau apa-apa, cowok bakalan gampang buat mainin perempuan! Jadi lo harus punya ilmu, biar gak mudah dipermainkan sama orang lain"

Vita dan juga Rifka sangat bersyukur karena telah ditakdirkan untuk sebangku dengan Lily dan Fadya. Mereka tidak pernah bosan dan mengeluh saat Fadya ataupun Lily memberi nasihat kepada mereka. Malah mereka menjadi bersemangat.

Lain halnya dengan Cinta. Cinta ditakdirkan untuk sebangku dengan Rey. Awalnya Cinta tidak terima dengan usulan Bu Sanny. Tapi apa boleh buat. Cinta harus menghargai gurunya.

Cinta sangat tidak tahan sebangku dengan Rey. Rey selalu menggoda Cinta. Tapi bukan itu yang membuat Cinta tidak nyaman. Yang membuatnya sangat sangat sangat tidak suka adalah...


























Rey itu tukang ngupil dan juga kaos kakinya yang super duper bauu!

Ewyyu! Menjijikkan!!!

Just You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang