Chapter 44

431 18 1
                                    

SEBELUMNYA AUTHOR MAU NGEBACOT DULU YA SEBENTAR:v

YANG MAU BACA SILAHKAN.
KALO GAK MAU BACA JUGA SILAHKAN.

AUTHOR KASIH TAU YA, CERITA INI MENGANDUNG ADEGAN DEWASA. KISS-KISS GITUUU MAKSUDNYA

JADI MAAF BAGI READERS DIBAWAH UMUR. (PADAHAL AUTHOR MASIH DIBAWAH 17 JUGA SIH)

KALO ADA KESAMAAN SAMA CERITA LAIN, ITU UNSUR KETIDAKSENGAJAAN YAH. ITU MUNGKIN HANYA KEBETULAN SAJA.

AUTHOR BIKIN CERITA INI MIKIRNYA BERJAM-JAM. MOHON DIHARGAI,OKEY!

AUTHOR JUGA GAK NYANGKA,CERITA JYAM BANYAK YANG SUKA. PADAHAL KEMARIN ITU AUTHOR CUMA ISENG DOANG BIKIN CERITANYA. EHH, READERS JYAM MALAH MENINGKAT DRASTIS!

AUTHOR MENGUCAPKAN BERIBU TERIMA KASIH KEPADA READERS JYAM TERCINTA. MAKASIH UDAH SEMANGATIN AUTHOR.

OH IYA! MULAI SEKARANG JANGAN PANGGIL 'AUTHOR' LAGI YAA. CALL ME ARAA!

NAMA ASLI AKU TIESHARA AMANDA. JADI AMBIL 'ARA' NYA AJA YA GAISS♥

KARENA KALO AMANDA KEPANJANGAN:)

BANYAK TEMEN-TEMEN DAN REKAN-REKAN YANG MANGGIL ARAA, HEHE. MULAI SEKARANG AKU LEBIH SUKA DIBANGGIL ARAA.

OKEY, TERIMA KASIH SUDAH MAU MEMBACA BACOTAN ARAA. SEKIAN DAN TERIMA KASIH.

Happy Reading

Rumah Lily, pukul 19.40 WIB

Lily bersama kedua orang tuanya kini tengah duduk di sofa ruang tamu menunggu pihak Marcel untuk melaksanakan acara mereka.

Duhh, kok jantung gue dag dig dug gini ya?

Sedari tadi Lily meremas gaunnya untuk mengurangi rasa gugupnya. Namun nihil. Ia malah semakin grogi.

"Kok lama banget sih?" Tanya Lily kepada orang tuanya.

"Mungkin lagi di jalan" ujar Galih-papa Lily.

"Iya. Siapa tau kejebak macet" imbuh Yana-mama Lily.

Lily hanya mengangguk lalu mengatur nafasnya.

Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu dari luar. Yana langsung berdiri dari duduknya lalu membukakan pintu.

"Assalamualaikum" ucap keluarga Marcel dari depan.

"Waalikumsalam" jawab keluarga Lily.

"Silahkan duduk" ujar Galih.

"Terima kasih" sahut keluarga Marcel.

"Baiklah. Apakah sudah bisa dimulai?" Ucap Galih.

Marcel dan Lily saling melirik.

Ya ampun! Sumpah demi apapun. Kak Marcel ganteng banget malam ini~ batin Lily.

Kamu kayak bidadari Ly. Sumpah kamu cantik banget malam ini~ batin Marcel.

Mereka berdua masih saling menatap tanpa mengedipkan mata.

AWAS KELILIPAN CUKK

"Ekhem!" Suara deheman papa Lily membuyarkan lamunan mereka.

"Jadi bagaimana? Sudah bisa dimulai sekarang?" Tanya Galih lagi.

"Em, bisa om" jawab Marcel. Jujur, saat ini Marcel juga sama gugupnya dengan Lily. Namun Marcel berusaha bersikap biasa saja.

"Baiklah. Mari kita mulai pertunangannya sekarang"

***

Selang 1 jam kemudian, keluarga Marcel dan keluarga Lily berbincang-bincang. Pertunangan Marcel dan Lily sudah terlaksana dengan baik. Keduanya sudah bertukar cincin di jari manis mereka masing-masing.

Just You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang