Chapter 39

409 20 4
                                    

Author mau nanya nih..
Endingnya Sad atau Happy?
Biar author rencanain dari sekarang:') Kasih sarannya ya

Happy Reading


Teman sekelas Lily semua baik kepada Lily. Kelas XI Ipa 2 itu solidaritasnya tinggi. Mereka sangat kompak. Ya, walau kadang terjadi pertengkaran sepele,beberapa menit kemudian pasti bakal baikan.

Seperti saat ini. Lily menangis tanpa suara di bangkunya. Jam pelajaran pertama adalah pelajaran biologi oleh Pak Beni. Dan untungnya Pak Beni tidak datang yang membuat kelas XI Ipa 2 ributnya bukan main.

Kumpulan anak cowok pada mojok di belakang sambil main hp. Entah itu main Mobile Legend, Free Fire, PUBG, dan mungkin mereka main game cacing-cacing.

Eh tunggu. Bukan hanya main game, tapi ada juga yang nonton video gak jelas. Cewek-cewek yang mendengarnya pun bergidik jijik.

Semua teman-teman Lily mengambil kegiatan masing-masing, kecuali dirinya. Dari tadi Lily hanya diam menatap kosong ke depannya. Entah mengapa, kejadian Marcel dengan Marsya selalu berputar di otaknya.

Fadya dan Cinta sudah berusaha berkali-kali agar Lily merasa terhibur. Namun usaha mereka sia-sia. Lily tetap diam tak menghiraukan keberadaan teman-temannya.

Cinta pun memiliki ide cemerlang.
Cinta memanggil Enok--teman sekelas mereka yang pinter ngelawak. Nama aslinya Renolky Reicaldo, dia pria yang lumayan tampan dan dia belasteran Indonesia-Amerika.

Nama bagus-bagus, tampang mirip bule,namanya Renolky malah dipanggil Enok. Hadehh

"ENOK!" Panggil Cinta kepada Renolky yang sedang mabar PUBG.

"Apaan sih? Gue nanti kalah" ucap Enok masih menatap hp-nya.

Cinta berdecak lalu menghampiri Enok dan merampas hp nya.

"Apa sih Cin? Kalah deh gue" ucap Enok.

"Gue bisa minta tolong gak sama lo?" Ujar Cinta.

"Gak" jawab Enok cepat.

"Gue beliin Yupi deh" ujar Cinta.

"Minta tolong apa?" Tanya Enok dengan mata berbinar setelah mendengar kata Yupi.

Cowok ganteng, mata coklat, hidung mancung, kulit putih, jerawat batu, Ehh, sukanya sama Yupi. Kalo disogok pake Yupi langsung lulut.

"Lo kan pinter ngelawak tuh. Coba hibur Lily sana! Lo tega liat Lily murung gitu?" Ujar Cinta.

"Enggak tega lah. Kita sekelas harus bersama dalam suka maupun duka" ucap Enok bijak.

"Nah, maka dari itu, coba deh lo bikin Lily seneng. Bisa kan?"

"Gue coba ya. Tapi jangan lupa Yupi nya" ujar Enok.

"Iya. Gue beli 3 kotak entar. Tapi jalanin dulu tugas lo"

"Asiyaapp!"

●●●

"Lily canntiikk" goda Enok yang kini sudah berada di hadapan gadis itu.

"Eh, Reno" ucap Lily. Lily adalah satu-satunya orang yang menyebut Enok dengan sebutan Reno, beda dari yang lain.

"Lo kenapa sedih? Mau gue kasih tebak tebakan?" Ujar Enok.

"Gak papa. Tebak tebakan? Boleh deh" setidaknya,dengan adanya Reno, Lily bisa merasa sedikit lebih tenang.

"Kenapa menara Pisa bisa miring?" Ujar Reno.

Just You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang